Zela menunggu kehadiran Varo di sebuah taman, ia tidak sabar ingin menceritakan semua yang ia alami kepada Varo
Namun sudah lebih dari tiga puluh menit Varo belum juga memberikan tanda-tanda akan datang
"Varo lama banget si" Keluh Zela yang sudah tidak sabar
*Tin.. Tin.. *
Akhirnya yang di nanti-nanti pun tiba, dengan cepat Zela masuk ke dalam mobil Varo
Melihat wajah Zela yang terlipat dan suram Varo pun dapat merasakan jika mood Zela sedang tidak baik-baik saja
"lo kenapa?" tanya Varo
*Bruk!!*
Zela melemparkan tas nya ke kursi belakang
"Busett!! Istighfar lo nyebut zel nyebut" Oceh Varo
"diem lo, gua ga kesurupan ya" Sahut Zela
"Ya terus kenapaaaa??" tanya Varo sekali lagi
"Ansel si kutu kupret itu tuh! Masa dia nyuruh gua buat jalanin rencana itu besok malem" Ujar Varo
"rencana apa? Buat gangguin hubungan Rey sama San?" tanya Varo
Zela pun menggelengkan kepelanya
"lebih parah" Gumam Zela
----
"kamu ga pulang? Udah sore banget lho ini" tanya Reyvan pada Sania yang masih setia menemani nya di kantor
"engga, aku mau nemenin kamu" Sahut Sania
'kenapa perasaan gua ga enak ya, rasanya ga mau jauh dari Reyvan' Umpat Sania dalam hati
"nanti dicariin mamah baru tau rasa" Oceh Reyvan
"engga sayang ku" Jawab Sania dengan manja
"Hai, selamat sore bapak CEO!" Sapa Glen dari balik pintu
Reyvan pun beranjak dari duduk nya dan menghampiri Glen dengan antusias
"Selamat sore calon pengantin!" Sahut Reyvan seraya berpelukan dengan Glen
"makin ganteng aja nih calon penganten" ledek Reyvan pada Glen
"oiya dong jelas, calon bini nya aja cantik" Ucap Glen seraya menggoda Jihan yang ada di sebelah nya
Reyvan pun menarik nafas dalam seraya tersenyum tipis
"kapan gua sama Sania bisa kayak gitu" Keluh Reyvan
"besok!!" Jawab Jihan asal
"eh, yang besok tuh kalian berdua bukan kita" Sahut Sania dari arah belakang
"besok kan ada banyak, bisa kapan aja kan" Balas Jihan yang berusaha menghibur Reyvan dan Sania
----
"Dia udah ga punya otak atu gimana si?!" Oceh Varo setelah mendengar cerita dari Zela
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTU (SEGERA TERBIT!)
Подростковая литератураIni adalah kisah tentang dua insan yang saling mecinta namun terhalang dinding yang cukup tinggi, mereka belum menemukan cara untuk menghancurkan dinding itu... Sampai suatu ketika, Glen, Alina dan Rayya yang merupakan Kakak, Adik dan sahabat terbai...