Melalui Lampu Senter

436 86 5
                                    

"Dek, hari ini kakak ada urusan jadi kamu dirumah aja ya" Glen menurun anak tangga ditemani dengan koper yang berada ditangan kanan nya

"mau minggat ya kak?" tanya Sania yang heran melihat koper besar yang dibawa kakak nya

"kakak mau balikin koper ini ke pemilik nya" jawab Glen

Sania terlihat menahan tawa saat mengetahui jika koper sang kakak benar-benar tertukar

"kenapa?" tanya Glen

"hei, kemarin kakak udah marah-marah lho sama cewe itu, sekarang kakak mau balikin koper nya" ledek Sania kepada sang kakak

Glen pun memasang wajah bingung, sebenarnya ia juga merasa malu jika harus menemui wanita itu, tapi jika ia menukar kan koper ini lagi justru akan merugikan kedua belah pihak

----

"bu Jihan, kenapa produk baru kita tidak ada di toko?" tanya salah satu pegawai

Jihan sangat cemas memikirkan produk nya yang hilang, ini akan merusak hari berharga dalam bisnis yang ia bangun

"ehm, sepertinya kita undur saja launching produk baru ini" Ucap Jihan

Semua pegawai di toko nya pun terkejut bukan main, persiapan sudah 80% tapi mengapa harus dibatalkan secara mendadak

"di undur bu? Tinggal beberapa jam lagi acara nya, ibu yakin ingin mengundur?" tanya salah satu pegawai

"p-produk nya..." Sahut Jihan dengan terbata-bata

*ting.. Tong*
Suara bel toko Jihan

Jihan pun menunda pembicaraan nya dan segera turun ke lantai bawah untuk melihat siapa yang datang ke toko nya yang masih tutup

----

"sayang mamah papah pulang!!" sorak orang tua Sania yang baru saja pulang dari amerika

"Hai ma! Hai pa!" Sahut Sania sambil mengintip dari lantai atas, tak lama ia pun menghampiri kedua orang tua nya

"how are you san? You happy?" tanya papah nya

"happy banget!!" jawab Sania dengan semangat

Mamah nya Sania melihat ke sekeliling rumah mencari keberadaan seseorang

"kakak kamu kemana?" tanya mamah

"lagi ada urusan, bawa koper gede tadi" Sahut Sania

Mamah nya pun melempar tatapan ke papah

"pemotretan mungkin" Sahut papah seakan mengetahui arti dari tatapan istrinya

Reyvan yang duduk di dekat jendela kamar nya pun bisa menyaksikan kepulangan orang tua sania

"yaahhh, bakal susah lagi nih buat bucin" Gumam Reyvan diiringi senyum tipis

----

"Assalamualaikum" Ucap Glen yang menghampiri jihan

"waalaikumsalam, ada apa ya?" tanya jihan

"saya, mau balikin koper kamu yang ketuker dengan koper saya" jelas Glen tanpa basa basi

RESTU (SEGERA TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang