Just Give Me A Reason

908 173 92
                                    

Tak hanya sekali atau dua kali Ijekiel memberikan hadiah pada Athanasia, dirinya berkali2 memberikan hadiah pada Athanasia namun selalu saja berakhir hadiah2 yang diberikan oleh Ijekiel pasti selalu saja dikembalikan oleh Athanasia melalui utusannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak hanya sekali atau dua kali Ijekiel memberikan hadiah pada Athanasia, dirinya berkali2 memberikan hadiah pada Athanasia namun selalu saja berakhir hadiah2 yang diberikan oleh Ijekiel pasti selalu saja dikembalikan oleh Athanasia melalui utusannya.

Dan karena penasaran maka Ijekiel pun akhirnya mengunjungi Athanasia dengan kereta kuda dan kebetulan Jenneth yang ingin bertemu dengan Lucas pun meminta untuk ikut dengan Ijekiel ke negara Obelia.

Akhirnya Ijekiel dan Jenneth pun berangkat ke negara Obelia dan akhirnya sekitar dua hari kemudian mereka tiba di negara Obelia dan menginap disebuah penginapan mewah, dan Ijekiel pun mengirimkan utusannya untuk datang ke istana Obelia menyampaikan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Athanasia.

Utusan dari Ijekiel pun datang ke istana Obelia dan menyampaikan pada Athanasia bahwa Ijekiel ingin menemuinya, mendengar hal itu Athanasia menjadi gelisah, namun karena utusan dari kerajaan Arlanta tersebut menyampaikan pesan dari Ijekiel didepan Ratu Diana dan ketiga dayang Athanasia malah membuat mereka menyuruh Athanasia untuk menemui Ijekiel.

"Athy sayang, Pangeran Ijekiel sudah jauh2 datang dari Arlanta ke Obelia hanya untuk menemui dirimu, sebaiknya kau temui saja dirinya" kata Ratu Diana.

"Apa yang dibilang oleh Yang Mulia Ratu itu benar, Tuan Putri, maafkan kalau saya lancang dan ikut bicara" kata Hannah.

"Tuan Putri sebaiknya bertemu saja dulu dan bicara baik2 dengan Pangeran Ijekiel, kasian beliau sudah datang jauh2, jika anda akan menolaknya maka anda dapat menolaknya secara baik2 dan selesaikanlah urusan anda dengannya secepat mungkin" kata Lily dengan bijak.

"Ah! sayang sekali jika tuan putri menolak Pangeran setampan itu, tapi jika anda memilih Kaisar Dice dari Hugale sih tidak masalah" kata Seth.

"Astaga, apa sih yang kalian semua katakan? baiklah aku akan menemui Pangeran Ijekiel" kata Athanasia.

Lalu Athanasia pun pergi menemui Ijekiel yang telah menunggunya diruang tamu istana Obelia dan saat melihat kedatangan Athanasia, Ijekiel pun berdiri dan lalu menjabat tangan Athanasia dan mencium punggung tangannya sebagai rasa hormat.

"Apa kabar tuan putri?" kata Ijekiel tersenyum ramah dan sopan

"kabarku baik, aku tak bisa lama2 disini! katakan ada perlu apa kau menemuiku?" kata Athanasia.

"Tuan putri kenapa anda mengembalikan semua hadiah yang telah saya berikan pada anda?" kata Ijekiel

"bukankah sudah jelas alasannya?" kata Athanasia dingin.

"Beri aku satu alasan?" kata Ijekiel

"mohon maaf sebelumnya Pangeran Ijekiel yang terhormat tapi alasannya sudah sangat jelas sekali, apa perlu aku mengatakannya terang2an?" kata Athanasia

"apa? beri aku satu alasan" kata Ijekiel.

"Penolakan! jujur saja karena saya tidak menyukai anda dan tak ingin memberikan anda sebuah harapan palsu maka saya selalu menolak hadiah2 pemberian anda dan seharusnya dengan hal itu anda sadar dan mundur teratur, bukan malah meminta jawabannya sehingga anda datang langsung kesini, bukankah itu hanya semakin membuat anda sakit hati saja?" kata Athanasia membuat hati Ijekiel hancur berkeping2 karena tak ada kesempatan baginya.

"Baiklah kalau begitu sudah jelas bagi saya, maka saya akan langsung pamit pulang ke istana saya, terima kasih karena tuan putri masih sudi untuk menemui saya" kata Ijekiel.

Sementara itu Jenneth datang ke mansion kediaman Lucas, hal itu membuat Lucas terkejut karena Jenneth nekat mendatanginya, apa sebenarnya yang diinginkan oleh gadis itu?.

Lucas tau dan paham, Lucas bukanlah orang yang tidak peka, Lucas tau jika Jenneth sudah sejak lama menyukai dirinya namun Lucas sudah jelas2 memberikan tanda bahwa dirinya sama sekali tak menyukai Jenneth.

"Tuan Putri Jenneth de Arlanta, ada apa tuan putri yang terhormat ini menyempatkan diri untuk datang ke kediaman saya?" kata Lucas menerima tamunya yang saat ini sedang duduk diruang tamu.

"Duke Lucas del Viero apa kabar?" kata Jenneth tersenyum dan berbasa basi

"kabar baik, ada perlu apa anda kesini?" kata Lucas dengan to the point membuat Jenneth menghela nafas panjang.

"Aku hanya ingin menemuimu saja Duke Lucas" kata Jenneth

"untuk?" kata Lucas

"apa perlu alasan jika aku menemuimu?" kata Jenneth.

"Tentu saja! beri aku satu alasan! dan yang masuk akal? karena status saya saat ini tunangan dari Lady Caroline dan saya tak ingin ada orang yang mengetahui anda datang kesini dan membuat tunangan saya salah paham" kata Lucas tegas.

"Beri aku satu alasan juga, Duke Lucas! kenapa sikapmu selalu saja menolakku dari dulu? memang apa kelebihan Caroline si penyakitan itu dari diriku?!" kata Jenneth marah.

"Cukup! jaga bicara anda! sebaiknya anda pergi dari sini!" kata Lucas

"aku harus memberi tau dirimu sesuatu hal! Caroline yang asli sudah mati sejak lama! yang sekarang adalah jiwa orang lain!" kata Jenneth.

"Apapun yang anda katakan, saya tak peduli! silahkan anda pergi dari sini!" kata Lucas yang juga marah karena tunangannya dihina.

"Kau tak percaya padaku?! kau mengusirku dari sini?! lihat saja apa yang akan kulakukan!" kata Jenneth dengan marah

"silahkan anda pergi tuan putri Jenneth de Arlanta" kata Lucas dengan dingin dan tajam.

"Kau akan menyesal karena telah mengusirku!" kata Jenneth dengan marah lalu pergi dari kediaman Lucas.

Tak lama setelah Jenneth pergi, Lucas pun pergi ke kediaman Caroline, karena takut kehilangan Caroline seperti kehilangan Athanasia dikehidupan pertamanya maka Lucas memutuskan untuk mempercepat pernikahannya dengan Caroline yang seharusnya sekitar enam bulan lagi mereka akan menikah.

Dan saat ini Lucas pun sudah tiba dikediaman Caroline dan Caroline yang sedang membaca novel dikamarnya pun dihampiri oleh Luna pelayan setianya yang mengabarkan bahwa Lucas datang untuk menemuinya.

"Nona, duke Lucas datang menemui anda dan sekarang dia menunggu anda diruang tamu!" kata Luna.

"Lucas datang menemuiku?" kataku

"iya nona, cepatlah sekarang berdandan yang rapi dan cantik dan temui dia!" kata Luna.

"Baiklah" kataku dan lalu aku pun mengganti pakaian dan berdandan secara singkat dan lalu menemui Lucas.

"Caroline" kata Lucas menghampiri Caroline dan mencium punggung tangannya

"ada apa kau kemari Lucas?" kataku.

"Apa kedua orang tuamu ada dirumah?" kata Lucas

"mereka sedang pergi ke pertemuan para bangsawan, memangnya ada perlu apa dengan kedua orang tuaku, Lucas?" kataku.

"Aku ingin membicarakan sesuatu hal yang penting dengan kedua orang tuamu" kata Lucas

"tentang apa jika aku boleh tau?" kataku sambil menatap wajah tampan tunanganku ini.

"Caroline, kurasa...aku ingin kita mempercepat pernikahan kita, enam bulan terlalu lama menunggu karena aku takut jika terjadi sesuatu atau ada hal yang memisahkan kita, karena itu aku ingin mempercepat tanggal pernikahan kita berdua" kata Lucas membuatku terkejut dan sekaligus senang mendengarnya.


Catatan Penulis : Btw hari ini author ultah, mana nih ucapan selamatnya dari reader?

Catatan Penulis : Btw hari ini author ultah, mana nih ucapan selamatnya dari reader?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Duke of VillainesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang