Psycho

851 154 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan selama diruang rahasia tempat penyekapan, Jenneth pun menyiksa Caroline dengan brutal hingga Caroline pingsan seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan selama diruang rahasia tempat penyekapan, Jenneth pun menyiksa Caroline dengan brutal hingga Caroline pingsan seketika.

Jenneth mencambuk Caroline dengan sebuah cambuk dan membuatnya meninggalkan bekas yang tidak akan mudah hilang untuk beberapa waktu dekat.

Jenneth juga membenturkan kepala Caroline beberapa kali ke tembok hingga dahinya penuh bekas luka lebam, tak hanya itu, Jenneth bahkan menyiramkan sekujur tubuh Caroline dengan alkohol lalu tertawa terbahak2 setelah puas menyiksa Caroline hingga babak belur.

Seluruh tubuh Caroline dipenuhi darah dan kesakitan, dan Caroline hanya bisa berharap dan berdoa semoga saja keluarganya dan tunangannya segera menemukan dirinya, karena dia tak ingin wanita gila ini lebih lama menyiksanya.

Seorang pria muda membangunkan Caroline yang masih terikat disebuah kursi, "nona...nona apakah anda baik2 saja?" kata pria itu.

Caroline terbangun dan kesadarannya belum sepenuhnya kembali hingga akhirnya Caroline mengerjapkan matanya berkali2, dirinya berpikir ini hanyalah mimpi buruk saja dan saat terbangun nanti dirinya sudah berada dikasur yang empuk dan nyaman serta Lucas disisinya.

Namun ternyata Caroline harus menelan kekecewaan saat ternyata ketika membuka mata, semua itu adalah kenyataan dan bukanlah mimpi dan tak ada Lucas disisinya.

"Aaargh...sakiiit" kataku saat ini menjerit akibat rasa sakit yang kembali menyerang sekujur tubuhku

Ingin rasanya diriku menyentuh bagian tubuh yang terluka untuk meredakan sakit yang ada, tapi tentu saja tidak bisa karena kedua tanganku saat ini terikat dikursi begitupun dengan kedua kakiku yang terikat, dan aku pun tidak bisa bergerak dan tak berdaya, wanita cantik itu, Jenneth benar2 gila, meskipun berwajah manis tapi psycho.

Saat ini seluruh tubuhku dipenuhi darah dan aku pun menjerit kesakitan, Caroline malah sangat senang dan bahagia dan hal itu dijadikannya sebuah hiburan, benar wanita psycho.

"Nona, anda sudah sadar?" kata pria muda tadi itu

"hhmm" kataku menjawab pertanyaannya

"ini minumlah" kata pria muda tadi menyodorkan segelas air putih

The Duke of VillainesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang