Disebuah butik pusat kota Obelia, Caroline tampak mencoba semua gaun2 pengantin terbaik yang ada dibutik tersebut, dan baru keluar dari ruang ganti."Ah aku bingung mau pilih yang mana ini, Lucas?" kataku dengan bingung sambil menunjukkan baju yang kesepuluh pada tunanganku yaitu Lucas.
"Kau pakai yang manapun tetap sangat cantik, Caroline" kata Lucas lalu bangkit menghampiri diriku membuatku semakin gugup dan merona saja dibuatnya, "yang ini saja, ini sangat indah dan cantik sepertimu" kata Lucas menunjuk gaun yang kupakai saat ini.
Wajahku saat ini pasti merona bersemu merah, "baiklah aku ambil yang ini saja" kataku sambil menoleh pada pelayan di butik tersebut.
Lalu akhirnya aku pun kembali keruang ganti pakaian, hendak mengganti gaun pengantin yang baru saja selesai kucoba tadi dengan pakaian sebelumnya.
Ketika diriku baru masuk keruang ganti dan hendak mengganti gaunnya dengan gaun biasa, tiba2 mulutku dibekap sapu tangan oleh seseorang, dan aku pun pingsan semuanya terasa gelap bagiku.
Sementara itu Lucas yang menunggu hampir dua puluh menit menjadi curiga, "kenapa Caroline berganti baju lama sekali?, kata Lucas dalam hati dan Lucas pun menghampiri pelayan butik tersebut.
"Tolong kau cek lady Caroline tunanganku diruang ganti, kenapa dia belum juga keluar?" kata Lucas pada pelayan itu.
Pelayan itupun masuk keruang ganti dan melihat tidak ada siapapun didalam sana, dan sepatu, dompet, juga gaun ganti Caroline masih berada didalam ruang ganti tersebut.
"Tuan duke...tuan...lady Caroline menghilang!" kata pelayan tadi menghampiri Lucas
"Apa maksudmu menghilang?!" kata Lucas dengan marah, "cari dia sampai ketemu!" kata Lucas memerintahkan pelayan tersebut.
Lucaspun memanggil salah satu anak buahnya, "Evan segera kemari! Caroline tunanganku menghilang! segera kau temukan dia!" kata Lucas berusaha menyembunyikan rasa paniknya didepan para anak buahnya.
"Baik tuan duke Lucas, kami akan mencari lady Caroline" kata Evan lalu pandangan Evan beralih kepadw anak buahnya, "menyebar dan cari Lady Caroline sampai ketemu!" kata Evan.
Sudah hampir seharian, Lucas, Evan dan anak buah ksatrianya mencari Caroline keseluruh isi butik dan daerah2 sekitar butik, bahkan ketempat yang agak jauh dari butik, tapi tak ada jejak sama sekali.
Lucas menjadi sangat marah dan merasa frutasi karena tak menemukan Caroline dimanapun berada, bagi Lucas, Caroline adalah separuh nyawanya dan Lucas tak ingin kehilangan Caroline apapun yang terjadi.
Lucas yang menderita sejak kecil dan kehilangan orang tuanya, Lucas yang disiksa oleh ayah tirinya dan Lucas yang mengingat kehidupan sebelumnya disaat dirinya benar2 mempercayai Athanasia dan mencintainya sepenuh hati namun ternyata dikhianati bahkan dihukum mati pula oleh pihak istana.
Dan dikehidupan saat ini Lucas telah bertemu dengan Caroline oleh sebab itu dirinya tak mau kehilangan Caroline karena hanya Caroline yang benar2 mencintai Lucas dengan tulus dan sepenuh hatinya tanpa syarat.
Hanya Caroline yang mengerti akan diri Lucas, hanya Caroline yang dibutuhkan Lucas dikehidupannya yang sekarang dan Lucas tak memerlukan apapun lagi dikehidupannya yang sekarang kecuali keberadaan Caroline yang terus menemaninya sepanjang hidupnya.
Bahkan Lucas tau jika Caroline bukanlah jiwa Caroline yang sebenarnya dan Lucas tak mempermasalahkan dan tak peduli hal itu, Lucas tetap mencintai Caroline.
Namun siapa orang yang berani2nya menculik seorang tunangan Duke Lucas yang sangat disegani? orang itu benar2 mencari masalah dengan Lucas dan Lucas tak akan melepaskan orang tersebut jika dirinya menemukannya.
Lucas memastikan dirinya akan membuat perhitungan dengan siapapun yang berani2nya menculik Caroline, Lucas pun mengambil pedang panjangnya dan menaiki kuda berwarna hitam, dirinya bertekad akan mencari Caroline dimanapun berada.
Evan menyuruh kusir kuda yang membawa kereta kuda saat tadi Lucas dan Caroline berangkat kebutik untuk pulang, setelah itu Evan dan para ksatria anak buah Lucas pun menyusul Lucas, mereka semua menaiki kuda dan bergegas mencari Caroline.
"Evan kau dan yang lain berpencar ke arah utara, selatan dan barat! sedangkan aku akan mencari tunanganku diwilayah timur!" kata Lucas dengan raut wajah sangat serius penuh amarah.
"Baik tuan" kata Evan menganguk penuh hormat
"sebarkan pengumuman dan pasang gambar lady Caroline diseluruh penjuru kota Obelia!" kata Lucas
"baik tuan" kata Evan dan langsung menjalankan apa yang diperintahkan oleh Lucas.
"Caroline dimanakah kau berada saat ini? siapa orang yang telah berani2nya menculik dirimu? aku bersumpah akan membunuhnya dan takkan pernah memaafkan orang itu bahkan jika orang itu adalah pihak istana sekalipun, aku tak peduli! Caroline kumohon jangan menghilang, jangan pergi, aku tak bisa hidup tanpamu" kata Lucas dalam hati namun raut wajah dan ekspresinya tetap datar dan dingin meskipun sebenarnya hati Lucas sangat gelisah saat ini.
Sementara itu saat ini Caroline pun terbangun, dirinya sudah berada disebuah ruangan kamar yang luas dan mewah, dan bajunya pun sudah digantikan, yang semula masih memakai gaun pengantin dibutik, kini sudah digantikan memakai gaun biasa yang sederhana.
"Sial! apa yang terjadi? kenapa aku bisa ada disini?" pikirku saat ini, dan aku ingat betul jika sebelumnya sedang mencoba gaun pengantin dibutik namun tiba2 mulutku dibekap hingga pingsan, dan aku pun bangkit dari tempat tidur dan pintu kamar terkunci, aku mencoba menggedor2 pintu kamar tersebut.
Dan seseorangpun masuk membuka pintu kamar, seorang wanita tinggi dan menggunakan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya, wajahnya tak terlihat karena dirinya selalu menunduk.
"Siapa kau sebenarnya? dimana aku? dan apa yang kau lakukan padaku? siapa tadi yang menggantikan bajuku?!" kataku saat ini dengan sangat marah.
Tiba2 Jenneth memasuki ruangan kamar sambil tersenyum, "lady Caroline kau saat ini berada dinegara Arlanta dan berada ditempat yang rahasia, tunanganmu Lucas tak akan mungkin bisa menemukan dirimu" kata Jenneth sambil tersenyum licik.
"Rupanya anda tuan putri Jenneth de Arlanta? kau pikir aku akan takut padamu? tentu saja aku tidak akan takut! dan aku yakin jika tunanganku Lucas akan segera menemukanku saat ini!" kataku dengan lantang penuh keberanian, aku membenci Jenneth sosok yang sebenarnya antagonis dalam novel namun berbalut protagonis, dialah yang menghasut Athanasia selama ini dalam jalan cerita novel hingga Athanasia mengkhianati Lucas dengan Ijekiel.
Jenneth yang sangat marah langsung menampar pipi Caroline dengan sangat keras hingga bekas tamparannya berwarna merah dipipi Caroline.
"Caroline kau pikir siapa dirimu?! kau hanyalah jiwa yang tersesat dan aku adalah tuan putri dari Arlanta! tempat ini telah dilindungi oleh sihir sehingga Lucas tak akan pernah dapat menemukan dirimu!" kata Jenneth lalu pandangannya beralih pada wanita berjubah disampingnya, "kunci dia! ayo kita pergi dari sini!" kata Jenneth.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke of Villaines
Фанфик♡TAMAT/COMPLETED♡ R/N (reader name) seorang mahasiswi indonesia semester akhir berusia 21 tahun, masuk kedunia novel untuk mencegah tokoh favoritenya yaitu Duke Lucas memberontak pada kekaisaran Obelia dan dihukum gantung. Lucas memberontak karena K...