Mabuk yang memalukan

1.7K 250 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai meninjau duchy del Viero selama sebulan lamanya, Lucaspun akhirnya kembali kekediamannya dan langsung datang untuk menemuiku keesokan harinya, tentu saja aku sangat senang bisa bertemu dengan Lucas lagi karena akupun merindukan wajah tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Usai meninjau duchy del Viero selama sebulan lamanya, Lucaspun akhirnya kembali kekediamannya dan langsung datang untuk menemuiku keesokan harinya, tentu saja aku sangat senang bisa bertemu dengan Lucas lagi karena akupun merindukan wajah tampannya.

Kereta kuda dengan lambang keluarga del Vieropun berhenti didepan kediaman keluargaku, ayah dan ibu Caroline menyambut Lucas bersamaku, sesungguhnya aku masih agak canggung menganggap mereka berdua adalah orang tuaku karena bagiku mereka adalah orang tua Caroline, dan aku merasa orang tuaku adalah yang diindonesia.

"Selamat datang kembali tuan duke" kata Fernando de Laviti

"bagaimana kabar anda tuan duke?" kata Monica de Laviti

"kabarku baik tuan Marquess, nyonya marchioness terimakasih" kata Lucas

"Caroline sudah menunggu anda didalam, mari silahkan masuk" kata Fernando, Lucas mengangguk

"Lucas, apa kabar?" kataku begitu melihat Lucas

"kabarku baik tunanganku dan bagaimana denganmu?" kata Lucas mengecup punggung telapak tanganku

"a...aku juga baik" kataku dengan wajah bersemu merah

"mari kita keruang makan kalau begitu, makanan sudah disediakan" kata Monica.

Kamipun makan malam bersama dimeja makan yang luas, hidangan yang selalu disajikan dirumah bangsawan tentu saja menu2 yang sangat mewah dan kebanyakan daging seperti steak, barbeque, ayam tapi tentu saja tak ada nasi disini, buatku yang asli orang indonesia didalam jiwa tubuh Caroline ini tentu saja merasa sebenarnya tidak kenyang makan sebelum makan nasi.

"Tuan Marquess, saya tak menyangka bahwa putri anda sangat pintar, dia benar2 ahli strategi, dan apa yang dia katakan semuanya benar" kata Lucas

"oh ya? jadi benar banyak penduduk imigran asal hugale yang menyusup?" kata Fernando

"itu benar, aku heran bagaimana bisa Caroline mengetahuinya?" kata Lucas

"tentu saja melalui novel yang kubaca! tapi aku tak bisa mengatakan itu kan?" kataku dalam hati, "aku hanya pernah mendengar diwilayah itu tiba2 kedatangan banyak orang yang mengaku serikat dagang dan aku curiga  akan keterlibatannya dengan pihak Hugale, itu saja" kataku.

"Lalu apa yang akan anda lakukan tuan duke?" kata Fernando

"tentu saja menghadap Kaisar dan melaporkannya sebagai langkah awal" kata Lucas

"apakah itu berarti kita bersiap berperang dengan Hugale?" kata Monica

"kami tidak tau akan hal itu, tapi tentu saja kami harus bersiap2 dan jika suatu saat mereka menyerang tiba2 maka negara kita bisa menghadapinya" kata Lucas.

Pembicaraan diruang jamuan makan menjadi sangat serius tak ubahnya seperti rapat kenegaraan saja, dan usai makan malampun, kedua orang tua Caroline membiarkanku dan Lucas berduaan, kamipun mengobrol berdua diatas balkon, Lucas memberikan segelas minuman padaku, warnanya merah, kupikir itu fanta, setelah kucoba rasanya agak2 pahit ditenggorokan dan kepalaku jadi sakit.

"Oooh...apa ini? kepalaku melayang rasanya mau terbang! Lucas aku mau terbang ya! aku bisa terbang tanpa pesawat!" kataku meracau

"Caroline...kau tak bisa minum rupanya?" kata Lucas terkejut

"minum fanta?" kataku tertawa

"fanta itu apa? itu wine" kata Lucas

"wine? wine minuman orang2 kaya yang biasa diminum pas anak2 sultan pada dugem diclub malam ya?" kataku tanpa sadar dan tertawa

"hah? kau ini bicara apa Caroline?" kata Lucas.

"Aku mau terbang Lucas! hahaha! jangan halangi aku!" kataku lalu mau melompat kebalkon

"Caroline! kau gila ya!" kata Lucas menarik tanganku

"hei! kenapa dengan reaksimu itu Lucasku yang tampan?" kataku sambil menunjuk2 wajahnya tetap tanpa sadar apa yang kulakukan

"jika aku tau kau tak bisa minum bahkan hanya setegukpun maka aku takkan memberimu wine!" kata Lucas menepuk dahinya.

"Lucasku jangan menyesal begitu! aku senang kok bisa bersamamu! hahaha! kau tau tidak...kau tampan bahkan sangat tampan dan juga cantik!" kataku

"aku sudah tau" kata Lucas datar

"kamu laki2 kenapa bisa cantik?" kataku

"karena ibuku sangat cantik dan aku mirip dia" kata Lucas

"Lucas apa kau tau?" kataku

"hhmm?" kata Lucas merangkulku yang sedang mabuk.

"Apapun yang terjadi aku akan selalu mendukungmu dan aku akan berusaha menolongmu menghindarkanmu dari berbagai kesulitan2 dimasa yang akan datang" kataku

"apa maksudnya dengan perkataanmu itu? memang apalagi yang kau tau dimasa depan dan akan terjadi apalagi? kau tau darimana?" kata Lucas

"darimana? hahaha! tentu saja aku membacanya!" kataku

"membaca?" kata Lucas mengernyitkan kening

"iya aku membaca semua hal tentangmu Lucas karena aku sangat menyukaimu, kau itu idolaku nomor satu" kataku lalu pingsan dipelukan Lucas tanpa kusadari.

"Terimakasih Caroline, aku tak menyangka kau sedalam dan seperhatian itu padaku, itu membuatku semakin tak ingin lepas darimu" kata Lucas lalu menggendong tubuhku ala bridal style.

Dan dari yang kudengar ketika aku mabuk dan berbicara melantur lalu pingsan, Lucas membaringkanku dikasur kamarku lalu akhirnya dia pulang setelah berpamitan dengan kedua orang tua Caroline, dan aku yang terbangun dipagi hari dengan kepala yang masih sakit akibat minum wine, ketika diceritakan semua kejadiannya oleh para pelayan rumahku tentu saja merasa sangat malu, bagaimana bisa aku mabuk? aku tak pernah minum alkohol dikehidupanku sebelumnya.

Tentu saja ketika aku minum untuk pertama kalinya akhirnya menjadi mabuk dan keluar kata2 ocehan yang memalukan didepan idolaku, disini wine akan diminum setelah acara perjamuan dan juga disaat musim dingin untuk menghangatkan tubuh, aku yang tak pernah minum rasanya jadi sangat kampungan dan memalukan sekali didepan Lucas! oh rasanya aku malu dan tak ingin bertemu Lucas lagi dan ingin masuk kedalam lubang saja!

The Duke of VillainesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang