Huek
Huek
Huek
Terdengar suara orang yang sedang muntah muntah jauh disana dan hal itu berhasil mengusik ketenangan seorang pria yang masih bergulat di balik selimut. Dengan gerakan malas ia menyibakkan selimutnya dengan kasar dan mencari sumber suara yang berani mengusik ketenangan tidurnya.
Kamar mandi.
Dengan berjalan ogah ogaha ia berdiri di depan pintu kamar mandi. Terlihat seorang wanita yang berdiri di depan wastafel tengah memuntahkan sesuatu. Pria itu mendekati dan memijat tengkuk wanita itu pelan.
"Kenapa? Masuk angin?" Tanyanya.
Wanita itu berbalik dan langsung memeluk pria itu dengan erat, "Ga tau, hawannya pingin sama lo terus," jawabnya lirih.
Badannya lemas, kepalanya pusing dan perutnya seperti di aduk aduk, mual. Dan akan keluar isinya tapi saat ia mencoba mengeluarkannya hanya ada cairan bening kental yang keluar. Aneh. Dan anehnya lagi saat berdekatan di badan pria itu rasanya semua hilang, bak di telan bumi.
"Periksa ke dokter mau, hemm?" Mengelus puncak kepala wanita itu dan di ciumnya pelan.
"Emoh, pengen kerumah mommy anterin ya Rey!"
"Tapi sarapan dulu ya!"
"Oke"
Mereka berdua adalah pasangan pasutri muda yang belum lama menikah. Rey dan Venus. Sudah berjalan dua bulan pernikahan mereka. Tentang sekolah mereka. Mereka aman tidak di keluarkan berkat Daddy Jay. Jay tidak main main dengan ucapannya, terbukti sekarang sekolah SMA Atlantis menjadi miliknya, seisinya.
Sekolah sudah selesai sejak satu setengah bulan lalu dan sudah lulus semua seangkatan Rey dan Venus. Kini Rey tinggal mencari pekerjaan guna menghidupi istrinya dan anaknya, kelak. Dan Venus tidak mau melanjutkan studi karena dia malas berpikir, sudah cukup sampai SMA saja, lebih enak ngelayanin suami tiap hari, yekann.
🌹⛓️
"Aaaa mommy, Venus kangen," rengek Venus bak anak kecil yang sangat merindukan ibunya.
Rose terkekeh membalas pelukan Venus, "Mommy biasa aja tuh."
"Mommy ih," memalingkan mukanya Venus menatap Daddy nya yang duduk di ujung sofa.
"Daddy seneng ga Venus udah nikah?" Tanya Venus yang duduk mendekati Jay.
"Seneng"
"Alasannya?"
"Karena beban keluarga Daddy berkurang satu"
"Jujur banget sih jawabnya, bohong dikit kek."
"Bohong dosa," sentak Rey.
"Mom Venus pengen gulai ayam sepcial buatan mommy deh, kangen rasanya," pinta Venus sedikit dengan rayuan.
"Boleh, cuss langsung ke dapur," Venus mengangguk. Mengikuti Rose kedapur guna membantu memotong motong ayam atau apapun itu.
Venus kini bagian memotong ayam menjadi beberapa bagian. Saat memotong seklebatan ingatan kecil melintas di benaknya, yaitu pas dia membunuh bareng Rey. Entah mengapa Venus ingin membunuh bareng Rey, lagi.
Huek
Huek
Segera Venus pergi ke wastafel guna memuntahkan isi perutnya yang seperti bergejolak ingin di muntahkan isinya.
"Anak mommy kenapa?" Rose menghampiri Venus dan memijat tengkuk Venus dengan pelan.
Setelah Venus membasuh mulutnya Venus berbalik menatap Rose dengan mata berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand 2 (SELESAI)
General Fiction[KELANJUTAN CERITA POSSESSIVE REYNAND] Cup "Mas suami gak boleh marah sama mbak istri," kata Venus diiringi kekehan. Membuat sudut bibir Rey terangkat sedikit. Kata-katanya pliss. *** Ini tentang Venus, si wanita kesayangan Rey. Dan ini juga tentang...