"Di nasehatin malah ngeyel, makan buru! Biar cepet sehat!"
"Suapin ih"
"Sini a'ak!"
"Sayang Daddy banyak banyak"
"Sayang ayank banyak banyak"
Setelah kejadian kemarin, saat di kantor Rey. Rey memutuskan langsung melarikan Venus ke klinik dekat kantornya. Dari kejadian itu Rey memutuskan paginya untu tidak ke kantor, guna mengurusi Venus, selain itu dia juga khawatir dengan Venus dan calon anaknya yang kenapa napa kalau dirinya tidak ada.
Kandungan Venus tidak bermasalah, hanya saja Venus kaget hingga bayi yang di kandung juga ikut kaget yang mengakibatkan sakit perut atau kontraksi ringan. Dan itu tidaklah berbahaya.
Setelah menyalkan satu sendok bubur ayam ke dslam perut Venus, kini tangan kekar Rey beralih mengusap perut buncit Venus yang ada di balik daster rumahannya. Kini usia calon anaknya sudah memasuki bulan keempat.
"Debayy sehat-sehat di sana ya! Jangan buat mommy susah," tutur Rey lembut. Dengan gerakan pelan dia mencium perut buncit Venus dari luar daster.
Veus tersenyum haru. Tidak menyangka bahwa Rey akan berbuat semanis ini kepadanya. Apakah nanti masih ada sifat ini?
"Kenapa kok ngelamun? Sakit lagi? Atau makanannya gak enak," tanya Rey khawatir dan bertubi tubi membuat Venus tersenyum syukur.
"Huaaaa Daddy, akutu sayang banget sama Daddy," pekik Venus yang langsung memeluk tubuh kekar Rey yang duduk di sampingnya dengan erat. Bahkan kini wajahnya sudah berada cekuk leher Rey.
Rey tersenyum, "Kirain apa, Daddy juga sayang sama ayank kok, sekarang kamu sama debayy menjadi prioritas Daddy gak peduli nyawa dan Daddy sebagai taruhan!"
🌹⛓️
"Sayang gimana kondisi kamu sekarang? Udah mendingan? Atau sakit lagi?
"Venus gpp mom, cuma kontraksi kecil aja"
"Dijaga kandungnya ya ven, jaga calon cucu kami"
"Iya mom"
Sore ini rose dan Jay berkunjung ke rumah Rey guna menjenguk Venus.
Awalnya Rose kaget bukan main saat dia mendapatkan kabar dari asisten pribadi Jay,yang mengatakan bahwa Venus masuk rumah sakit. Bahkan dia sudah overthingking yang tidak tidak. Bahkan yang awalnya ikut Jay ke Jogja mengurusi hotel yang ada di sana, harus buru-buru balik ke kota karena kabar itu.
Sebenarnya Jay sudah mengatakan kalau Venus tidak apa-apa, tapi emang dasarnya emak-emak itu tidak puas kalau belum melihatnya jadinya Jay membatalkan acara di Jogjanya. Demi anak dan calon cucu gpp.
"Di minum dulu mom dad," kata Rey yang meletakkan dua cangkir teh hangat di hadapan Jay dan Rose dan satu gelas susu ibu hamil kepunyaan Venus.
"Mantu idaman," kekeh Jay yang langsung menyeruput teh buatan Rey.
Tak lama muka Jay tak enak di lihat setelah menelan air teh itu. Setelah meletakkan gelasnya di meja kembali, matanya menatap Rey yang duduk di samping Venus tepatnya di depannya.
"Kamu kasih gula berapa sendok Rey?" Rey menatap Jay, diam sejenak lalu..
"Tiga sendok dad, why?"
"Kamu mau buat Dedi mati perlahan?"
"Maksudnya?"
"Daddy punya diabetes dan kamu kasih teh manisnya yang astagfirullah sama daddy? Gak jadi mantu idaman deh."
"Eh!"
Tidak bisa di tahan lagi tawa Venus, akhirnya meledak dan hal itu membuat Rey menatap Venus datar. Sedangkan Venus yang di tatap dengan tatapan datar Rey hanya bisa tersenyum manis, sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand 2 (SELESAI)
Ficção Geral[KELANJUTAN CERITA POSSESSIVE REYNAND] Cup "Mas suami gak boleh marah sama mbak istri," kata Venus diiringi kekehan. Membuat sudut bibir Rey terangkat sedikit. Kata-katanya pliss. *** Ini tentang Venus, si wanita kesayangan Rey. Dan ini juga tentang...