17. Hi, Jogja

1.5K 96 0
                                    

"Daddy ga sayang aku lagi ya?"

"Sa...

"Daddy udah engga nuruti kemauan aku lagi, hiks...debayy, kita cari Daddy baru ayok!"

"JANGAN!"

Rey menghela nafas lelah. Ada saja kemauan Venus yang harus Rey kabulkan, kalau tidak ibu hamil itu akan mengancam sambil menangis. Dan itu membuat Rey tidak tega, alhasil, dia hanya bisa pasrah dan menurutinya saja.

"Oke, besok pagi kita ke Jogja."

"Yeyy sayang Daddy banyak-banyak!"

Cup

Rey di buat terkekeh atas perbuatan Venus barusan. Venus itu, seperti anak kecil yang kegirangan bila kemauannya di duruti.

Dalam pelukan Rey, Venus menengadah menatap wajah tampan sang suami. Melepas pelukannya lalu kedua tangannya menangkup wajah damai Rey, manik matanya pun ikut menatap bola mata gelap itu dengan dalam.

"Kenapa sih Dady harus ganteng? Kan aku makin cintahhh"

Ditangkupnya wajah Venus dengan gerakan penuh kelembutan, Rey terkekeh pelan tak lama berucap, "Cintahh sama daddy atau sama isi dompet daddy, hm?"

"Ehehe, dua duanya sih!"

"Kenapa sih kamu harus cantik. Kan makin gak suka kalau di lihat orang lain, bawaannya pingin di kurung di kamar terus deh"

Venus tidak munafik dengan perkataan Rey baru saja. Semburan merah mulai tampak di kedau pipi Venus, rasa panas mendominasinya bahkan dia merasakan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

"Ibu dari anak-anak daddy salting!"

🌹⛓️

Orang-orang berlalu lalang di jalan raya baik pejalan kaki ataupun pengendara sepeda motor memenuhi jalanan. Teriknya matahari tak membuat mereka berhenti barang sejenak pun.

Satu objek yang berhasil mengalihkan pandang pemilik manik mata terang itu.

"Aku baru tau kalau tugu Jogja itu di tengah jalan."

"Kita mau kenama dulu, hm?"

"Pokoknya makan gudeg!"

Yah, seperti apa yang di inginkan Venus kemarin, bahwa dia ingin ke Jogja berdua bersama sang suami. Butuh beberapa drama sebelum berangkat ke Jogja dengan suaminya.

Pertama Rey yang tidak mengijinkan Venus ke Jogja, tapi karena drama yang Venus buat Rey bisanya hanya pasrah..

Kedua, Venus tidak mau memakai bodyguard yang menurutnya menganggu acara berdua dengan Rey.

Ketiga, semua keinginan Venus selama di Jogja harus di duruti oleh Rey. Kalau boleh Rey bilang, kalaupun tidak di Jogja semua permintaan Venus pastinya akan di kabulkan, benar bukan?

"Cintahh, aku pengen naik becak," rengek Venus yang menatap pangkalan becak tak jauh dari mereka berdiri.

Kalaupun Rey menolak pasti Venus melakukan segala cara untuk membujuknya, jadilah Rey hanya mengangguk dan hal itu membuat senyum lebar Venus terpatri di wajahnya.

"Ga usah senyum, nanti ndak yang lihat overdosis," kata Rey yang sedikit membenarkan letak topi bundar yang ada di atas kepala Venus.

Mengingat cuaca panas, Rey memutuskan memberikan Venus topi, awalnya Venus menolak keras, tapi berkat ancaman Rey dia mau memakainya.

"Iya cintah!"

Venus berjalan riang menuju pangkalan becak, oh ya jangan lupakan si possessive Rey, kedua tangan mereka saling bertautan, persis seperti orang yang akan menyebrang jalan.

Possessive Reynand 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang