"Ayang, jadi kan hari ini?"
"Jadi, langsung siap-siap aja ya!"
Venus mengangguk antusias, lalu meninggalkan Rey yang masih dia duduk di ayunan balkon kamarnya. Tak lama Rey juga ikut masuk ke dalam kamar tak lupa juga menutup dan mengunci pintu balkon.
Saat berbalik badan dia disuguhkan penampilan Venus yang tengah berdiri di depan kaca meja rias, yang tengah menyisir rambut panjangnya dan di balut dengan dress selutut longgar di pinggang dan sepatu sneaker andalannya.
Terlihat masih remaja tapi siapa sangka dia sudah berbadan dua dan akan menjadi ibu muda?
"Eh!"
Venus tersentak kaget, saat merasakan sepasang tangan kekar yang melingkar di pinggangnya dan elusan lembut di perutnya.
"Kenapa sih harus cantik-cantik," kata Rey sedikit sinis. Dagunya bertumpu di pundak Venus dan menghadap leher jenjangnya, ditiupnya pelan membuat sensasi geli dan aneh secara bersamaan.
"Stop Daddy, kita harus berangkat sekarang," mendorong kepala Rey pelan dan berjalan meninggalkan Rey di dalam kamar sendiri.
"Bumil sensi," kekeh Rey pelan.
🌹⛓️
Dan disinilah Venus dan Rey sekarang berada, di Butik Permatasari. Butik yang di kenal dengan kemewahannya, barangnya, kualitasnya dan harganya yang tidak main main. Ditambah pelayanannya yang baik dan memuaskan.
"Selamat datang kak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai butik itu ramah, menghampiri pasangan muda yang baru saja menginjak kakinya di ambang pintu.
"Nanti deh mbak, mau duduk capek," tolah Venus halus. Lagian yang di katakan tidaklah berbohong. Dia capek duduk terus di dalam mobil dan capek berjalan, dari parkiran sampai dalam butik. Maklum bumil.
"Baik kak. Silahkan di lihat lihat produk kami," pelayan itu menunjukkan bagian dalam dan hanya di balas anggukan oleh pasangan muda itu.
Rey dan Venus memasuki butik itu dan langsung duduk di sofa khusus untuk pelanggan butik dan langsung di suguhkan berbagai majalah model baju yang ada di atas meja kecil, depan mereka.
"Daddy, buat acara prom night bagusnya yang mana?" Tanya venus meminta pendapat kepada Rey. Tangannya menunjuk gaun yang ada di dalam majalah.
Prom night?
Yups alasan itulah mengapa Venus dan Rey ke butik ini.
Tepatnya nanti malam acara prom night diadakan dari lulusan D'Ans 22 alias angkatan Venus dan Rey di SMA Atlantis. Bila di pikir tidak masuk akal kan acara prom night setelah lama lulus? Tapi itulah kemauan mereka sekalian ngumpul bareng dan reuni.
"Yang soft pink aja bagus, lengannya panjang, biar kamu gak kedinginan. Kerahnya juga pas di leher biar asetku gak terlihat, panjangnya juga pas diatas lutut dan ada sedikit ekornya. Udah ini aja," pendapat Rey.
Bibir Venus mengercut. Dia tidak setuju, itu terlalu polos tidak ada pernak perniknya kecuali sedikit Payet yang ada di dadanya.
"Tapi aku mau yang ekornya panjang terus ada kerlip kerlipnya di sepanjang ekor. Kalau yang ini cuma di dada aja, aku gak suka," kata Venus terus terang.
"Ekornya ga usah panjang-panjang, nanti sudah jalan segitu aja. Itu udah panjang lho, udah sampai betis kok," Venus mengangguk.
"Bilang sama embaknya, itu juga boleh asal semua asetku engga terpampang jelas," putus Rey mengusap puncak kepala Venus.
"Ditambah mahkota kecil ya," pintah Venus yang kini diiringi kedipan polos.
"Iyah"
"Aww makin sayang sama mas suami deh"
![](https://img.wattpad.com/cover/294921818-288-k44132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reynand 2 (SELESAI)
General Fiction[KELANJUTAN CERITA POSSESSIVE REYNAND] Cup "Mas suami gak boleh marah sama mbak istri," kata Venus diiringi kekehan. Membuat sudut bibir Rey terangkat sedikit. Kata-katanya pliss. *** Ini tentang Venus, si wanita kesayangan Rey. Dan ini juga tentang...