⚠️HARAP FOLLOW SEBELUM BACA!
_______________
Cinta pertama?
Mungkin tidak semua orang bisa merasakan keindahannya, cinta pertama tidak lah harus berujung bahagia karena cinta pertama bisa saja membuat orang lain terluka.Zivana Jaselin Kusuma
🌺🌺🌺🌺
"Jadi lo cewek yang udah ngerebut Reyhan dari gue, hah!?" labrak salah seorang gadis yang kini tiba-tiba saja menghampiri meja Ziva dan juga Reyhan ketika mereka berdua tengah menikmati makan malam spesial di salah satu Restaurant mewah.
"Jessi? Kamu ngapain di sini?" sontak laki-laki bertubuh tinggi itu terlihat terkejut melihat keberadaannya.
"Kamu yang ngapain di sini!? Berduaan sama cewek lain lagi!" ucapnya dengan mata melotot. "Dasar cewek gatel!" katanya lagi dengan melihat ke arah Ziva.
"Jessi!" sentak Reyhan seraya menatap gadis itu seakan menyuruhnya untuk menjaga ucapannya.
"Rey, sebenernya ada apa si? Terus dia siapa?" tanya Ziva terlihat bingung.
"Ziv, gue bisa jelasin semuanya. Ini Jessi, dia—"
"Gue pacarnya! Dan lo ngapain berduaan sama cowok gue, hah? Gak punya malu lo!?" ucap Jessi begitu tajam.
Ziva terlihat menggelengkan kepalanya ia benar-benar tak mengerti apa maksud dari semua ini, jadi selama ini sebenarnya Reyhan sudah mempunyai pacar?
"Ikut aku, cepet!" ajak Jessi seraya menarik tangan Reyhan tapi Ziva langsung menahannya.
"Rey, cepetan jelasin semuanya ke gue sekarang juga!" pinta Ziva menatap tajam Reyhan.
"Rey, ikut aku!" tegas Jessi seraya kembali menarik paksa tangan Reyhan.
"Ck, lo bisa diem dulu gak!? Lo gak bisa dong main bawa-bawa Reyhan gitu aja!" sentak Ziva geram pada gadis tersebut.
"Udah deh lo gak usah nahan-nahan cowok gue! Denger ya, lo itu cuma cewek gatel! Mau aja di jadiin selingkuhan." sinis Jessi menatap Ziva dari atas hingga bawah.
"Dan gue minta sama lo gak usah ganggu cowok gue lagi. Paham!?" lanjutnya seakan memperingati Ziva dan membuat gadis tersebut semakin mengerutkan dahinya.
Sontak Ziva terlihat menyunggingkan senyumnya menatap ke arah Reyhan di sana. "Bener semuanya, hah? Jadi lo cuma mainin gue doang selama ini?" tanya Ziva tanpa ekspresi. "Jawab Rey! Kenapa lo diem aja dari tadi. Hah!?"
"Ziv, gue—"
"Lo tega, Rey. Sama aja lo udah mainin perasaan gue tau gak!?" Ziva mendorong kuat Reyhan hingga membuatnya sedikit terdorong ke belakang.
"Ziv, nggak gitu maksud gue. Gue cuma—"
"Udah lah Rey, stop! Mulai detik ini aku gak mau kalo kamu masih deket-deket sama dia dan mulai hari ini juga jauhin dia kamu gak boleh berhubungan lagi sama dia, ngerti!?" ucap Jessi bersikeras.
"Dan buat lo! Lo itu cuma selingkuhannya cowok gue jadi lebih baik lo pulang dan lo ngaca lo tuh gak jauh lebih baik dari pada gue!" ucapnya menatap Ziva tajam. "Sekarang lo sadar kan posisi lo saat ini? Lo gak bisa nyingkirin gue. Paham!?"
"Lo diem ya! Dari tadi gue gak ngomong sama lo jadi jaga mulut lo!" balas Ziva yang sudah hilang kesabarannya.
Kini semua mata semakin tertuju pada mereka.
"Udah, Jes. Stop lo apa-apaan si!?" tegur Reyhan pada Jessi, Reyhan sadar jika saat ini mereka telah menjadi tontonan orang-orang yang berada di sana sejak tadi.
"Heh! Berani lo ya cewek gatel sama gue?!"
"Diem lo! Gue gak punya urusan sama lo!" balas Ziva seraya menunjuk wajah Jessi.
"Gak usah nyolot dong lo dasar cewek murahan!" umpatnya.
"Jaga mulut lo ya kurang ajar!"
"Kenapa, hm? Emang bener kan lo itu cuma cewek murahan!" ucapnya tersenyum tipis.
"Udah stop! Kalian gak malu jadi tontonan banyak orang di sini. Hah!?" ucap Reyhan menatap keduanya.
"Dia yang harusnya malu tau gak? Biarin aja biar mereka semua tau, kalo dia yang udah ngerebut cowok orang! Kenapa, udah gak punya harga diri lagi ya Mba?" sindir Jessi yang langsung menatap Ziva di sana.
PLAK!
Seketika semua orang yang berada di sana ikut terkejut termasuk Reyhan.
"Jaga mulut lo sebelum lo nyesel berurusan sama gue, paham!?" ancam Ziva membuat gadis itu refleks memegangi pipinya.
"Sialan!" batin Jessi yang langsung tak tinggal diam gadis itu langsung mengambil salah satu minuman yang berada di atas meja tersebut dan menumpahkannya ke wajah Ziva.
Byur!
Lagi-lagi mereka semua tercengang atas apa yang baru saja di lakukan Jessi terhadap Ziva barusan.
"Lo inget ya cewek murahan! Lo yang akan nyesel karena udah berurusan sama gue, paham!?" ucap Jessi tepat di depan wajah Ziva saat ini.
Lalu tak lama Jessi kembali menarik tangan Reyhan dan langsung membawanya pergi.
"Rey!"
"Reyhan!"
"Argh!!"
🌺🌺🌺🌺
Saat ini Ziva terlihat sudah berada di salah satu bangku taman yang tak jauh dari tempat tersebut, rasanya ia tak bisa lagi membendung air matanya dadanya terasa sesak sekarang.
"Hiksss.. lo jahat, Rey. Bisa-bisanya lo mainin perasaan gue"
"Bisa-bisanya selama ini lo bohongin gue! Gue benci sama lo, Rey. GUE BENCI!!!!!" teriak Ziva tak tertahankan.
Ziva menangis sejadinya kini tak ada seorang pun di sana selain dirinya.
"Hikss.. lo jahat, Rey." lirihnya.
"Lo emang cowok brengsek yang pernah gue kenal! Hiks.." lagi-lagi Ziva terisak Reyhan tega mengkhianati cintanya, padahal keduanya baru saja menjalani sebuah hubungan dan sesingkat itu juga Reyhan mampu membuat Ziva hancur seperti ini.
Sejujurnya Ziva tidak pernah menjatuhkan hatinya pada lelaki manapun, Reyhan lah laki-laki pertama yang mampu meyakinkan hatinya sampai akhirnya ia pun luluh dan keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan. Tapi kini ia merasa bodoh ternyata selama ini Reyhan hanya mempermainkan hatinya di saat Ziva baru saja dapat merasakan cinta pertama dalam hidupnya dan bersamaan dengan itu ia juga bisa merasakan sakitnya di khianati.
—
—
—
—
—
Hai guys, gimana prolognya?
Komen dibawah yaJangan lupa juga Vote ceritanya dan simpan di perpustakaan kalian.
Next?
See you di part selanjutnya, Byee...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [Selesai]
Teen FictionMencoba melupakan masa lalunya bersama Reyhan, ternyata tidak semudah apa yang Ziva bayangkan. Gerry, laki-laki yang mencoba menarik hati Ziva untuk masuk ke dalam hatinya. Sempat menutup hatinya untuk tidak kembali mengenal laki-laki membuat Ziva m...