23. Kagum

42 41 2
                                    

⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW BAGI YANG BELUM!!!

🌺🌺🌺🌺


Malam ini Ziva sudah berada diatas balkon kamarnya. Merasakan hembusan angin malam yang kian menerpanya.

Beberapa kali ia terlihat menghembuskan napasnya.

"Apa gue beneran suka ya sama, Gerry?"

"Kenapa setiap kali gue deket dia gue gak bisa ngerasain apa-apa?"

"Ck, Ziva. Lo bodoh banget si!" ucapnya terlihat merutuki dirinya.

"Maafin gue, Ger." lirihnya.

Kini Ziva tak tahu harus apa, mengapa dirinya menjadi gelisah sekarang.

🌺🌺🌺🌺

Keesokan harinya setelah pulang sekolah Gerry terlihat sudah menunggu Ziva tepat didepan kelasnya seraya terus memainkan kunci motornya. Karena hari ini Gerry yang terlebih dahulu selesai kelasnya, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Ziva.

"Lho, Gerry. Lo disini?" tanya Ziva ketika ia baru saja keluar dari kelasnya.

"Ikut gue yuk hari ini?"

"Tapi, kemana?"

"Udah jangan banyak tanya, lo ikut gue aja dulu." Gerry pun langsung menggandeng Ziva dan membawanya pergi ke parkiran.

Selama diperjalanan Ziva terus menatap disekelilingnya ia merasa asing dengan tempat tersebut.

"Yuk, turun." ajaknya pada Ziva sesampainya mereka disana.

"Ger, kita mau kemana sih sebenernya?"

"Ck, bawel banget. Udah lo diem aja." Dan tak lupa ditengah-tengah perjalanan mereka tadi, Gerry sempat membeli beberapa makanan dan kini ia terlihat langsung menarik tangan Ziva untuk ikut dengannya.

"Ger, lo mau ngapain ajak gue ke sini?"

"Tunggu sebentar aja ya, nanti juga lo tau kok." ucap Gerry yang sepertinya sedang menunggu seseorang disana.

"KAK, GERRY!!!" panggil beberapa anak kecil yang langsung berlari berhamburan ke pelukan Gerry saat ini.

"Hai.." sapa Gerry yang mendapat senyuman lebar anak-anak kecil tersebut.

"Kak Gerry kok akhir-akhir ini kakak gak pernah datang ke sini sih?" tanya salah satu dari mereka dengan wajah yang terlihat cemberut.

"Iya, kak Gerry udah lupa ya sama kita?"

Mendengar itu Gerry hanya bisa tersenyum, ia pun memilih untuk berlutut agar bisa menatap mereka semua lebih dekat.

"Maafin kakak ya, akhir-akhir ini kak Gerry lagi sibuk untuk persiapan ujian sekolah. Jadinya gak sempet deh datengin kalian terus." ucap Gerry terlihat mengusap salah satu kepala mereka.

Melihat semua itu membuat Ziva sedikit terenyuh, ia tak menyangka seseorang seperti Gerry bisa sedekat itu dengan anak-anak kecil seperti mereka. Dan anak kecil tersebut kurang lebih berjumlah 5 orang, melihat keadaannya membuat Ziva tak tega dengan pakaian yang dikenakannya yang sedikit lusuh dan juga terlihat memperihatinkan.

"Ohya, kenalin ini teman kakak. Kak Ziva namanya." ucap Gerry yang bangkit dan memperkenalkan Ziva pada semuanya.

"Hallo, kak Ziva. "

"Haiii.. ohya nama kalian siapa?" tanya Ziva dengan senyum merekah.

"Nama aku Delia kak."

"Nama aku Putri kak."

Love In The Past [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang