⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW BAGI YANG BELUM!!!
🌺🌺🌺🌺
"Widih roman-romannya lagi pada ngumpul nich." ucap Deren yang terlihat langsung menghampiri kedua orangtuanya dan juga Ziva yang tengah berada di ruang keluarganya saat ini.
"Ngomong apa si kamu ini." ucap Gunawan yang hanya bisa menggeleng mendengar ucapan putranya.
"Itu bahasa gaol, Pa. Gitu aja gatau." katanya yang langsung duduk di samping Ziva.
"Lah, nih si jomblo akut ngapain ada di marih neng?" tanya Deren seraya melirik Ziva sekarang.
Sontak ucapan Deren barusan membuat kedua orangtuanya terkekeh mendengarnya sedangkan Ziva ia hanya bisa menatap Deren sinis di sana.
"Bisa diem gak?! Dateng-dateng gak jelas banget si."
"Widih, kok ngamuk mbak?" kata Deren iseng mencolek hidungnya.
"Ck, berisik!"
"Mentang-mentang jomblo bawaannya marah-marah mulu." sindir Deren pada sang kakak.
"Apaan si gak nyambung banget, sana deh lo pergi! Urusin noh cewek-cewek lo yang gak seberapa itu sok-sokan mau jadi playboy!" balas Ziva dengan nada nyinyir.
Gitta dan juga Gunawan lagi-lagi mereka hanya bisa menggeleng melihat tingkah kedua anak-anaknya sejak tadi.
"Lah yang penting gue laku emang lo gak laku-laku." ucapnya menepuk jidat Ziva membuat gadis itu semakin kesal dibuatnya.
"Ish, songong banget si lo! Banyak cewek aja bangga kena karmanya baru tau rasa."
"Ya gue si hanya menerima nasib gue sebagai orang yang paling tampan di muka bumi ini." ucap Deren angkuh.
"Dih, Pede banget lo najis!" katanya yang tak habis pikir dengan Deren.
Tak lama Gunawan pun terdengar berdeham. "Ohya kak, Mama sama Papa juga belum pernah denger tuh kamu punya pacar?"
"Nah lho, bukan gue ya yang nanya tapi bapak negara sendiri tuh yang nanya." ucap Deren terkekeh kecil melihat ekspresi Ziva saat ini.
"Kak, apa kamu sudah pacar?" tanya Gitta kini pada putrinya.
"Ck, Mama sama Papa ngapain si nanya-nanya soal itu?" balas Ziva yang langsung menekuk wajahnya.
"Tuh kan Ma, Pa. Dia tuh emang ada yang eror dalemnya emang gak jelas nih anak satu." celetuk Deren kembali.
"Ish, sembarangan aja lo kalo ngomong!" kesalnya memukul lengan Deren.
"Lagian Mama sama Papa kenapa tiba-tiba jadi bahas soal ini sih? Bukannya bagus ya kalo aku nggak pacaran biar aku bisa fokus sekolah dan bentar lagi kan aku ada ujian."
"Alah klasik alesan lo, kuno tau gak." cetus Deren yang langsung mendapat tatapan tajam dari Ziva.
"Ish ikut-ikut aja sih lo!" balasnya sinis. "Udah lah aku gak mau bahas ini aku mau ke kamar aja. Good night Ma, Pa." ucap Ziva yang langsung bersiap ingin naik ke atas.
"Good night, sayang." balas Gitta dan juga Gunawan bersamaan.
🌺🌺🌺🌺
Ketika Gerry yang tengah mengendarai motornya menuju sekolah tiba-tiba saja di depannya sudah ada seseorang yang terlihat menghalangi jalannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [Selesai]
Teen FictionMencoba melupakan masa lalunya bersama Reyhan, ternyata tidak semudah apa yang Ziva bayangkan. Gerry, laki-laki yang mencoba menarik hati Ziva untuk masuk ke dalam hatinya. Sempat menutup hatinya untuk tidak kembali mengenal laki-laki membuat Ziva m...