24. Menghindar

42 42 1
                                    

⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW BAGI YANG BELUM!!!

🌺🌺🌺🌺


Sepertinya hari ini Ziva kembali tidak masuk sekolah. Padahal Gerry terus menunggu Ziva seperti biasanya, ia terlihat berada diparkiran sekolahnya seraya menatap satu-persatu murid-murid yang lain yang baru saja datang.

Dan setelah bel istirahat berbunyi ketika Gerry yang ingin menuju kelas Ziva untuk menghampirinya dan memastikan kehadiran gadis tersebut, Gerry tak sengaja bertemu Deren dikoridor sekolah.

"Der, hari ini Ziva gak masuk lagi?"

"O-oh dia Mmm... anu—"

"Dia sakit?"

"Hah? Eh iya-iyaa." jawab Deren membuat Gerry sedikit mengerenyitkan dahinya.

"Sakit apa?"

"Mmm.. kurang enak badan mungkin."

"Terus gue teleponin hp dia juga gak aktif-aktif."

"Oh gitu, m-mungkin lowbat kali yaudah kalo gitu gue cabut duluan ya."

Melihat gelagat aneh Deren mengundang kecurigaan dari Gerry tersendiri.

"Apa Ziva beneran sakit?" tanyanya sedikit tak yakin dengan ucapan Deren tersebut.

🌺🌺🌺🌺


Malam ini Gerry sudah berada didepan pintu rumah Ziva, ia memutuskan untuk datang datang dan melihat sendiri bagaimana keadaan Ziva yang sebenarnya.

Tok... Tok...

"Permisi.."

Tokk.. tokk..

"Lho, Gerry?" ucap Mamanya Ziva ketika ia membuka pintu rumahnya dan mendapati Gerry disana.

"Malem tante Ziva nya ada, tan?" tanya Gerry sopan.

"Ohh Ziva ya? Dia ada diatas tapi dari kemarin anaknya gak mau keluar kamar."

"Ziva, sakit tante?"

"Duh tante juga kurang tau ya, soalnya dia gak mau bukain pintunya."

"Maaf tante boleh panggilin Zivanya sebentar gak?"

"Oh iya-iyaa boleh kok, sebentar ya tante panggilkan dulu."

"Makasih, tante."

Sesampainya diatas kamar Ziva, pintu tersebut masih terus tertutup rapat sejak pagi tadi. Mengapa putrinya itu terlihat terus mengunci dirinya didalam kamar.

Tok.. tok..

"Kak.."

"Sayang.. buka pintunya, nak."

"Ada Gerry tuh diluar, ayo kak buka dulu pintunya." pinta Gitta pada anak gadisnya.

Tok.. tok..

"Sayang???"

"Bilang aja aku udah tidur, Ma." teriaknya dari dalam sana.

"Lho, kok gitu? Memang kamu gak mau ketemu sebentar sama, Gerry?"

"Udah lah suruh aja dia pergi aku gak mau diganggu!"

"Tapi, sayang—"

"Maaa.. please!!"

Gitta pun hanya bisa menghela napasnya, sebenarnya apa yang tengah terjadi pada keduanya. Dan ketika ia sudah kembali ke bawah, Gitta sedikit tidak enak hati jika harus berbohong seperti ini kepada Gerry.

Love In The Past [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang