⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW BAGI YANG BELUM!!!
🌺🌺🌺🌺
"Clar?" panggil Deren pada Clarissa.
"Kenapa?" balas Clarissa yang langsung membalikan tubuhnya.
"Lo marah ya sama gue?"
"Marah kenapa?"
"Akhir-akhir ini lo kayak ngehindar terus dari gue."
"Engga tuh gue emang lagi sibuk aja."
"Clar, soal waktu itu gue sama Bella di mall—"
"Lo nemuin gue cuma mau ngebahas Bella didepan muka gue?"
"Nggak gitu, gue cuma mau ngejelasin kejadian waktu itu biar lo nggak salah paham."
"Lo nggak perlu jelasin panjang lebar dan nggak usah berusaha jelasin semuanya biar gue nggak cemburu, karena gue kan bukan siapa-siapa lo."
"Clar, gue sayang sama lo."
Deg!
"Apa gue harus percaya, Der?" batin Clarissa menatapnya ragu. "Gue nggak mau cinta gue bertepuk sebelah tangan dan sebelum semuanya semakin jauh gue bakalan mundur." ucap Clarissa disusul senyuman getirnya.
"Clar, lo nggak percaya kalo gue beneran suka sama lo?"
"Lo sendiri yang buat gue nggak percaya sama lo, Der."
"Karena, Bella?"
"Lo cuma mau main-main doang kan? Lo sebenernya emang nggak serius kan sama gue, Der?"
"Clar, gue beneran sayang sama lo! Soal Bella gue bener-bener nggak ada hubungan apa-apa sama dia."
"Tapi kalian seakan ada apa-apa dibelakang gue. Lo cuma mau php'in gue doang kan, Der?"
"Nggak Clar, gue nggak bermaksud kayak gitu. Gue beneran sayang kok sama lo!"
"Gue nggak bisa percaya gitu aja sama ucapan lo, Der. Sebelum lo buktiin semuanya ke gue."
"Lo mau gue berbuat apa? Lo mau gue jauhin Bella? Atau lo—"
"Udah lah Der, percuma lo kebanyakan ngomong sekarang. Karena yang gue butuhin cuma pembuktian dari lo kalo lo emang beneran sayang sama gue." ucap Clarissa yang langsung pergi meninggalkan Deren.
"Clar???"
"Clarissa.."
🌺🌺🌺🌺
Jam istirahat tiba, Ziva Audrey dan juga Zidan mereka bertiga sudah berada dikantin sekolah sekarang.
"Si Gerry mana tumben?" tanya Zidan pada Ziva seraya memakan kacang kulitnya.
"Nggak tau tuh tadi sih bilangnya ada urusan sebentar sama temen-temen basketnya."
"Oh rapat mungkin dia." balas Audrey yang hanya mendapatkan anggukkan kecil dari Ziva.
Tak lama Deren pun datang dengan wajah cemberutnya.
"Lah ngapa lagi nih anak dateng-dateng asem bener mukanya." ucap Zidan yang melemparkan kulit kacangnya ke arah Deren.
"Huaaa..." rengek Deren tiba-tiba.
Sontak mereka bertiga pun menatapnya bingung.
"Ada masalah apa si kawan? Kebiasaan banget bikin kaget aja lo." tanya Audrey.
"Argh! Kak, lo harus bantuin gue biar bisa jadian sama Clarissa pokoknya." ucap Deren pada Ziva disampingnya.
"Lah ngapa jadi ke gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [Selesai]
Novela JuvenilMencoba melupakan masa lalunya bersama Reyhan, ternyata tidak semudah apa yang Ziva bayangkan. Gerry, laki-laki yang mencoba menarik hati Ziva untuk masuk ke dalam hatinya. Sempat menutup hatinya untuk tidak kembali mengenal laki-laki membuat Ziva m...