13. Cemburu

95 99 31
                                    

⚠️ JANGAN LUPA FOLLOW BAGI YANG BELUM!!!

🌺🌺🌺🌺

"Mau duduk dimana?" tanya Gerry dan kini mereka berdua sudah berada di sebuah cafe.

"Di sini aja boleh." balas Ziva yang langsung di angguki Gerry.

"Permisi Mas, Mbak. Ini menunya." tak lama seorang waiters pun datang menghampiri meja mereka.

"Lo mau pesen apa?" tanyanya lagi pada Ziva.

"Mm, saya mau steaknya aja mbak satu." ucapnya menoleh pada waiters tersebut.

"Lalu minumnya?" tanyanya seraya menulis pesanan yang tadi Ziva sebutkan.

"Cappucino aja." sebut Ziva yang langsung di angguki.

"Masnya mau pesen apa?"

"Saya samain aja kayak dia, minumnya lime citrus soda." balas Gerry cepat.

"Ada lagi?"

"Tiramisu boleh deh, Mbak." kata Gerry yang langsung di angguki lagi.

"Kalau begitu mohon ditunggu ya Mas, Mbak."

Mereka pun mengangguk bersamaan.

Sambil menunggu pesanan mereka datang Ziva terlihat mengotak-atikan handphone miliknya dan tak lama keduanya kembali mendongakkan kepala ketika ada seseorang yang menghampiri meja mereka.

"Lho kalian ada disini juga ternyata?" ucap Jessi seraya terlihat menggandeng lengan Reyhan dengan manja. Ziva pun sempat melirik Reyhan sebelum dirinya kembali membuang muka.

Ziva langsung berdecak kemudian memutar bola matanya malas menatap kehadiran Jessi saat ini.

"Eh kayaknya meja udah penuh deh, kalo kita gabung disini aja boleh kan?" ucap Jessi menatap Ziva dan juga Gerry bergantian.

"Apaan si di sana kan masih ada tempat kosong dan lo gak harus satu meja juga sama kita!" balas Ziva begitu sinis.

"Lho, kenapa? Kita cuma mau gabung aja, lagi pula kan asik kalo double date kayak gini. Iya nggak si?" tanyanya menatap kedua cowok-cowok disana.

"Lebay banget sih lo! Gak usah duduk di sini, sana kalian berdua pergi!" usir Ziva tak lama kemudian.

Sedangkan Reyhan sepertinya ia juga tidak ingin duduk satu meja dengan Ziva karena pasti akan membuatnya semakin panas melihat kedekatan Ziva dan juga Gerry saat ini.

"Udah biarin aja mereka di sini." bisik Gerry pada Ziva yang langsung membuat gadis itu mendengus kesal.

"Yaudah yuk sayang! Kita duduk di sini aja gabung sama mereka. Gpp kan?" tanya Jessi menatap Reyhan yang sejak tadi terus diam.

"Ngapain si, Jes? Meja kosong masih banyak kok dan kalo perlu kita cari cafe lain aja." ucap Reyhan yang kembali menatap dingin Gerry di sana.

"Ck, udah gak usah kelamaan aku udah laper banget soalnya." Jessi pun menarik Reyhan untuk duduk di sana.

Reyhan hanya bisa mendengus dan kini ia terpaksa harus bergabung satu meja bersama Ziva dan juga Gerry.

Love In The Past [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang