15

1.8K 260 9
                                    

    Setelah hari itu, hari dimana Jevano menceritakan tentang Haikal dan Haidar. Laki-laki itu sama sekali tidak bisa dihubungi. Handphone nya mati. Membuat semua nya khawatir. Sudah hampir 3 hari, Haidar tidak ada kabar.

"Lo beneran gak tau tempat yang bikin Haidar tenang?" tanya Raisa pada Jevano.

Mereka berada didalam mobil, sedang beristirahat karna sudah 4jam mereka keliling bertanya pada teman SMP Haidar. Namun hasilnya nihil, mereka semua tidak tahu dimana Haidar.

"Gue gak tau Sa, Haidar gak pernah cerita tentang itu." ucap Jevano yang terlihat bingung juga.

Raisa menggigit kuku nya, terlihat bingung. Namun Jevano mengambil tangan Raisa yang digigitnya, lalu memberikan permen pada Raisa.

"Kebiasaan lo ga pernah ilang ya?" tanya Jevano.

"Kalo ilang, bukan kebiasaan namanya." balas Raisa.

Jevano hanya tersenyum kecil, mereka terdiam.

"Lo yakin Haidar baik-baik aja?" ucap Raisa lagi, yang membuat Jevano menatapnya.

"Pasti Sa. Percaya sama gue." ucap Jevano membuat Raisa mengangguk menatapnya.

Tak lama, ponsel Jevano berdering. Menunjukkan nama Rendra disana.

"Halo Ren."

Jevano menatap Raisa yang berbicara dengannya tanpa suara,

"Spikerin dong."

Yang membuat Jevano menjauhkan handphone dari telinga nya dan langsung memencet tombol spiker, agar Raisa ikut mendengar perkataan Rendra.

"Gue baru inget, kalo Haidar pernah bilang punya apartemen sendiri. Tapi gue gak tau pastinya dimana, cuma pernah denger dia bilang di kawasan semplak."

"Serius Ren?" tanya Raisa.

"Iya Sa, coba aja ya cari. Gue juga sama Nathan bakal cari-cari, ini mau otw ke semplak. Semoga bisa cepet ketemu tuh anak kampret." jawab Rendra yang terdengar kesal namun khawatir.

"Makasih ya Ren."

"Iya."

Setelah panggilan terputus, Raisa dan Jevano mulai pergi dari tempatnya tadi dan pergi ke semplak. Mencari apartemen yang mungkin, Haidar berada disana.

Namun, disana ternyata lumayan banyak apartemen. Raisa dan Jevano juga gak jarang bertemu dengan Nathan dan Rendra. Tak lupa juga mereka saling berbagi informasi apartemen yang sudah mereka kunjungi.

"Udah mau malem, Sa. Pulang aja ya? Besok cari lagi." ucap Jevano yang melihat jam tangannya yang sudah hampir pukul 12 malam.

Karena macet dan lumayan banyak apartemen yang mereka dikunjungi tidak terasa sudah hampir jam 12 malam. Nathan dan Rendra sudah izin pulang lebih dulu karena besok mereka ada ulangan harian dan tidak bisa izin.

"Tinggal 2 apartemen lagi, Jev. Please. Tapi kalo lo capek gapapa, gue bisa sendiri." ucap Raisa seraya ingin keluar dari mobil Jevano dan berhasil membuat Jevano membulatkan matanya.

"Jangan nekat. Kita berdua. Sebentar."

Jevano mengambil jaket yang berada di jok belakang dan memberikan jaket itu pada Raisa.

"Pake. Angin malam gak baik."

Raisa mengangguk, lalu memakai jaket Jevano. Setelah itu, Jevano kembali mengunjungi apartemen yang kedua dari list terakhir mereka. Membuat Raisa mengepalkan tangannya dan berdoa dalam hati.

'Semoga saja. Semoga Haidar ada disana.'

----

Maaf ya aku gak nentu update!
Semoga sukaa!❤️❤️

Just Like Magic || HR ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang