Holla semua datang lagi nih!!!.
Siap? Oke deh.Selamat datang dan selamat membaca 😎
........D
i toilet Salsa berdiri di depan cermin toilet dengan wajah marah. Ia benci pemandangan tadi.
Salsa membasuh wajah nya dengan air berharap bisa menetralkan rasa marahnya tadi.
Bel jam masuk berbunyi seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing kecuali anggota OSIS karena akan ada rapat bersama guru pembina setelah jam istirahat.
Pintu ruangan OSIS terbuka, atensi seluruh anggota tertuju kepada sosok di balik pintu. Siswa itu adalah Beben, dia telat karena sebetulnya Beben ngeyel ingin bersama Chika saja dan bahkan akan di antar pulang. Beben tidak malas menghadiri ini tetapi dia ingat dirinya ketua di sini.
"Maaf Pak, teman-teman saya telat." Ucap cowok itu.
"Iya. Silahkan duduk." Ucap Pak Budi mempersilahkan.
Rapat pun di mulai dengan Beben yang memberikan usul dan menerima atau mempertimbangkan usul anggota lainnya.
Rapat ini untuk Haflah kelas XII yang akan di laksanakan 2 Minggu ke depan. Kelas XII sudah selesai ujian tinggal menunggu kelulusan. Kelas X dan XI pun sebentar lagi melakukan Penilaian Kenaikan Kelas.
Setelah kesepakatan di setujui bersama mereka keluar dari ruang OSIS menyisakan sang ketua yang enggan beranjak.
Ketua OSIS itu membuka kancing seragam atas nya dan sedikit mengendurkan dasinya. Cuaca nya begitu gerah, Beben malas pergi ke kelas nya karena masih kesal dengan Chika yang kepala batu itu.
Selama jam pelajaran Beben hanya di ruang OSIS. Jam sholat ia keluar dan akan pulang saat jam pulang.
Pulang sekolah tak langsung pulang melainkan menunggu Chika terlebih dahulu. Terlihat Chika berjalan tertatih-tatih menuju gerbang sekolah.
Beben yang melihat itu segera tancap gas motor nya menghampiri Chika dan menghadang jalan nya.
"Naik!" Perintah Beben cuek.
Chika melirik sekilas tak menanggapi Beben dan malah berjalan begitu saja. Chika pun sama-sama kesal pada Beben karena cowok tokek itu yang terlalu posesif.
Kaki nya terkilir saja Beben se-posesif ini apalagi jika Beben tahu hasil pemeriksaan nya kemarin.'Mikir apa sih Chika, jangan pd. Ya kali Beben akan khawatir pada dirinya yang bukan siapa-siapa nya.' Suara hati Chika.
Melihat Chika yang cuek, Beben turun dari motor nya tak lupa men-standart kan nya. Lalu dia mengangkat Chika untuk di duduk an di jok motor nya.
Kelakuan Beben membuat cewek bar-bar itu terkejut dan memekik. Bahkan mereka menjadi pusat perhatian siswa lain.
"Apaan sih. Turunin!" Berontak Chika.
Beben menulikan pendengaran nya. Setelah Chika duduk di jok motor nya Beben menaiki motor nya dan menjalankan motor nya.
Jangan lupakan Chika yang terus mengomel di sepanjang jalan.
"Pemaksa, diktator, tokek!" Maki Chika.
"Iya gue sayang lo." Jawab Beben yang membuat Chika mencubit pinggang cowok itu.
Mereka berdua sampai di rumah Chika. Chika turun dari motor tanpa mengucapkan terima kasih dan langsung pergi namun terurung karena Beben menahan nya.
"Eh, masih sakit kakinya?" Tanya Beben.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Ketua Osis [END]
Подростковая литератураDi bucinin sama ketua Osis? Ketua Osis nya bucin parah lagi. Jangan lupa Follow dan pencet bintang oke! ⚠️ Jangan plagiat, dan bukan plagiat ⚠️ . . . . Start : 16-8-21 Finish : 22-6-22 Cover by pinterest 📍