20. Pesan

28 5 0
                                    

Hai hai haiiii. Aku balek lagi nihhhh.

Selamat datang dan selamat membaca 😎
.......

Anak-anak SMA berhamburan keluar kelas untuk pulang. Chika yang membereskan bukunya untuk di masukkan ke dalam tas menoleh saat suara cowok cool itu memanggil nya.

"Ra." Panggil Beben.

Chika mengernyit bingung siapa yang di panggil 'Ra' oleh Beben. Tetapi di kelas hanya ada dia satu-satunya cewek yang masih tersisa.

"Manggil siapa?" Tanya Chika.

"Manggil lo lah. Siapa lagi?" Jawab Beben santai.

"Kok Ra. Kenapa kan nama gue Chika."

"Sahara, nama Lo kan Gladys Chika Sahara. Gue panggil lo Sahara aja biar beda kek yang lain." Ucap Beben sumringah.

"Oh gitu. Kenapa pake beda dari yang lain sih Ben?"

"Itu panggilan sayang gue ke lo. Walaupun lo nolak gue tadi." Ucap Beben dengan raut sedih.

"Maaf Ben." Ucap Chika merasa bersalah.

Beben menahan tawa nya melihat wajah Chika yang merasa bersalah menurut nya lucu.

"Hei santai aja Ra. Pulang yuk bareng gue sekalian main-main lah ke rumah."

Memikirkan tawaran Beben akhirnya Chika meng-iyakan. Mereka keluar kelas dan di sana terlihat Salsa juga baru keluar dari kelas nya. Melihat Beben berjalan beriringan bersama Chika Salsa tak suka.

Dari kejauhan Salsa memandang dua remaja itu dengan tatapan tak suka. Dengan senyum miring nya Chika dengan sengaja Chika menabrak punggung Beben untuk melihat reaksi Chika.

"Awws!"

Chika mengusap dahi nya yang terkena punggung Beben sengaja Chika seperti ini karena ingin melihat reaksi Salsa.

"Eh sakit?"

"Nggak. Bentar ya gue ke belakang dulu." Chika pamit dan menyusul Salsa yang mengisyaratkan aura permusuhan.

.......

"Lo masih berani juga ternyata ya."

"Mau lo apa sih? Gue udah nolak loh tapi Beben nya aja yang nempel-nempel gue ya gimana dong?"

"Lo jangan anggap gue main-main. Gue bisa bikin Beben lebih parah dari yang kemarin atau lo terkejut loh Chika."

"Lo jangan ingkar janji anj'." Teriak sang lawan bicara menggebu-gebu sambil memegang dadanya yang terasa nyeri.

"Jangan sekarang."

"Itu tergantung lo." Ucap Salsa dengan senyum licik nya meninggalkan Chika. Chika sudah menduga jika Beben jatuh dari motor tempo hari dan Haura hilang karena Salsa.

Chika keluar dari toilet dan segera menyusul Beben " Maaf ya gue ga bisa ikut."

"Iya gapapa. Tapi gue anter ya." Dan mendapatkan gelengan gadis itu. Chika ingin pulang sendiri karena setelah keluar dari toilet dan pulang.

Beben menatap punggung gadis bar-bar itu dengan tatapan bingung. Kenapa Chika berubah seperti ini. Sementara itu Chika pulang dengan jalan kaki Chika pun bimbang harus bersikap seperti apa jika apa. Haruskah ia memusuhi Beben tanpa alasan? Di tengah-tengah Chika merasakan kepalanya berputar-putar dan dada nya sedikit sesak. Tak lama Chika pingsan.

Hi, Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang