14. Do'a

36 5 0
                                    

Hai.... Hai hai hai..... Aku balek lagi nihh!! Kangen kan? Iya tau kok.

Selamat datang dan selamat membaca 😎
.........

Beben sudah menaiki motor nya dan memakai helm nya dengan cepat "Ayo bareng gue."

Chika mau tak mau menerima ajakan Beben daripada telat nanti. Hal ini yang membuat semangat Beben kobar lagi. Beben memacu motor nya dengan kecepatan maksimal membuat Chika mau tak mau harus berpegangan pada jaket yang di pakai Beben. Jika dia nekat tak berpegangan sedangkan motor dalam posisi gaspol artinya sama saja ia menantang malaikat maut. Berbeda dengan ynag mengendarai motor itu malah segaja di gaspol.

"HEH, PELAN WOY. LAGIAN KALO MISAL NANTI KETAHUAN PAK SATPAM JUGA NGGA DI HUKUM SENDIRI. BARENG JUGA." Teriak Chika, kalau Chika berbicara dengan nada biasa cowok di depannya ini ngga mungkin dengar kan? Walaupun Chika berteriak Beben tak menghiraukan baginya ini adalah kesempatan, kapan lagi cewek bar-bar spek nya ini mah di bonceng? Bukan kah ini hoki? Atau memang alam sedang memihak dirinya. Kalau di pikir pagi ini Beben banyak untung mulai dari makanan nya di terima oleh Chika walaupun di berikan pada anak kecil tadi, lalu Chika memaafkan dirinya dan ini Chika mau di bonceng karena terlambat.

Setelah adegan ngebut tadi akhirnya Ketua OSIS dan cewek bar-bar nya itu sampai di gerbang madrasah. Tepat sasaran, mereka benar-benar telat, mereka telat 15 menit setelah jam masuk. Untung saja satpam madrasah tak menutup gerbang nya. Dan terlihat di pos satpam sepertinya dia sedang sibuk, hal itu membuat kedua remaja beda gender itu masuk ke dalam dengan mengendap-endap. Mereka berhasil menyelinap tanpa di ketahui para guru dan masuk kelas dengan aman. Eh tunggu bukankah nanti kelas heboh lagi saat mereka berdua barengan? Tapi sepertinya dua remaja itu tak menyadari.

Mereka tiba di kelas nya, ternyata kelas nya belum ada guru yang masuk. Kemungkinan jam pertama mereka jam kosong. Pandangan siswa-siswi yang ada di kelas itu teralihkan kan saat dua sosok masuk dengan nafas yang memburu akibat lari-larian tadi. Cowok di pojokan dengan ciri khas tukang bully itu memulai sesi meledek teman cowok dan cewek nya itu. "Wih berangkat bareng lagi nih. Jangan jangan....." Lio sengaja menggantung ucapannya sambil melirik dua orang yang sudah duduk di bangku nya masing-masing.

Beben duduk di sebelah Lio dan langsung menutup mulut ember temannya itu "Mulut betina banget sih lo."

Chika saat ini memasang wajah datar nya dan memilih diam tak menanggapi Lio, jika di tanggapi maka akan membuat kelas menjadi gaduh. Taukan kalo Chika udah ngomong maka tidak ada yang bisa menyangkal, ada saja jawaban yang membuat lawan bicara nya ter-skakmat, hal itu yang membuat teman-teman nya tau anak madrasah merasa insecure di depan Chika. Eh tapi Chika bukan jago kandang ia juga termasuk cewek yang PD dan jangan lupa public speaking nya juga tidak di ragukan lagi di tambah prestasi jya di bidang akademik. Jika Chika demikian Beben pun sama mereka berdua memang primadona madrasah. Atlet catur juara nasional tak hanya itu dirinya juga seperti Chika juara olimpiade dan tak lupa parasnya yang membuat para kaum hawa klepek-klepek. MAN 1 Merdeka tidak rugi memiliki murid seperti mereka.

Chika diam sampai tak sadar jika teman nya Selly sudah kembali masuk sekolah. "Gue izin sebulan ini, ternyata temen gue udah ehem ehem nih."

Mendengar suara itu Chika langsung menoleh "Lo! Udah kembali aja, kok gue ngga sadar ya. Eh katanya sebulan lagi lo balik." Selly memutar bola matanya " Ya ngga sadar lah kan habis kencan sama ketua Osis. Ya kalau sebulan lagi nanti lo keburu nikah gue ngga tau dong,hehehe."

Hi, Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang