Ehem, heiii balik nih. Kangen gak sih kalian????
Oke.
Selamat datang dan selamat membaca 😎
......Banyak pesan masuk dari nomor tak di kenal. Awalnya Beben cuek tetapi setelah melihat pesan yang paling bawah marah pun mulai datang.
Beben meremas hpnya sampai urat-urat di lehernya tercetak jelas.
"Bangs*t!" Umpat Beben.
Pesan-pesan itu berisi ancaman yang membuat Beben naik pitam. Siapa memang nya orang ini berani mengancam nya dan mencelakai gadisnya itu.
+62************45
Jauhi Chika atau dia bakal celaka.
Jangan anggap remeh.
Lo bakal nyesel kalo gak nurut.Pesan-pesan itu membuat Beben tak bisa tidur dan was-was ditambah Chika tidak bisa dihubungi membuat rasa khawatir Beben parah.
Tidur-bangkit itu yang di lakukan Beben ditambah Chika yang cuek pada nya membuat Beben mengamuk sendiri. Sampai-sampai Maminya menggedor pintu kamarnya.
"Tidur Ben, matikan lampunya mau jadi kelelawar kamu? Begadang semalam." Teriak Mami.
Mendengar teriakkan Maminya Beben turun dari kasur dan membuka pintu kamarnya. Tampaklah Mami yang berdiri dengan wajah garang itu. Beben berhambur memeluk Maminya.
"Huaa...... Mi, Chika nggak bisa dihubungi Beben khawatir gimana dong."
Tangis Beben di pelukan Maminya.Dengan senyum jahil bukannya menenangkan malah meledek sang putra. "Mungkin sibuk kali sama cowoknya."
Beben melepaskan pelukannya dan menatap Maminya. "Cowok nya itu anaknya Mami ini."
"PD benget. Siapa tahu cowok nya lebih dari kamu." Kompor Mami. "Mungkin Mbak Chika lagi sleepcall sama cowok nya ya Mi, makanya sibuk." Tukas Tania yang baru datang.
"Bucin gengsi!"
"Enak aja lo."
"Udah-udah jangan ribut udah malam. Mungkin Chika nya sedang istirahat besok kamu tanya Chika kan bisa. Sekarang malam tidur sana!"
"Di pelet apa sih anak saya sampai bucin akut sama Chika. Awas aja kalo nggak jadi mantu!" Celetuk Mami lalu meninggalkan kamar Beben bersama Tania. Lantas Beben pun masuk kedalam kamarnya untuk menuruti omongan Kanjeng Mami.
..............
Pagi ini Beben telah bersiap ke sekolah. Seragam nya terpakai rapi ditubuh atletisnya itu. Dari semalam Beben sudah menyelidiki siapa pemilik nomor yang mengancamnya itu.
Setelah meneguk segelas susunya hingga tandas Beben pamit dan berangkat sekolah. Tak lupa mampir dahulu kerumah Mbah Kung nya untuk menemui Om kesayangan untuk meminta bantuan.
Mengacaukan tidur sang Paman membuat Beben puas penuh kemenangan. "Bantu gue dong."
"Oh ya sekalian tutor buat cewek nggak ngambek lagi. Secara lo kan buaya." Mendengar ucapan Beben, Regan melempar ponakannya dengan guling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Ketua Osis [END]
Fiksi RemajaDi bucinin sama ketua Osis? Ketua Osis nya bucin parah lagi. Jangan lupa Follow dan pencet bintang oke! ⚠️ Jangan plagiat, dan bukan plagiat ⚠️ . . . . Start : 16-8-21 Finish : 22-6-22 Cover by pinterest 📍