11. Panas

68 6 0
                                    

Hey, kangen ngga? Kangen kan...
Nih dah balik lagi nih!!!!

Kalo kangen bilang aja jangan tahan.... Hehehe.

Selamat membaca 😎
........

Kelas XI IPA 2 menjadi heboh karena dua murid yang selalu ribut kini bareng layak nya Sepasang sepatu yang kemana-mana harus ada pasangan nya. Tak hanya kelas XI IPA 2 saja, mungkin seluruh madrasah di hebohkan dengan pemandangan ini. Ketua OSIS yang selalu ribut dengan kebanggaan madrasah. Tak lama setelah keriuhan di kelas jam pelajaran di mulai anak-anak mulai tenang dan mengikuti pelajaran. Tak terasa jam istirahat tinggal 10 menit lagi, guru mapel memberi pekerjaan rumah untuk murid-murid nya.

"Istirahat sebentar lagi. Jadi sebelum istirahat kalian punya tugas di rumah. Kerjakan halaman 23. Besok Kamis ada pelajaran biologi, nah hari itu dikumpulkan. Bagi yang tidak mengumpulkan siap-siap ada surprise." Kata Bu Helmi selaku guru biologi.

"Iya Bu." Jawab para siswa siswi serempak.

Sambil melihat jam tangannya Bu Helmi berkata "Saya akhiri sampai di sini. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Setelah salam Bu Helmi keluar dari kelas.

"Wa'aikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab para siswa siswi.

Jam istirahat pun tiba. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin, ada yang di halaman sekolah, ada yang ke perpustakaan, ada juga yang ke toilet seperti Chika saat ini. Chika dari tadi sudah menahan ingin buang air kecil. Tapi ia tahan mengingat jam istirahat tinggal menghitung detik.

Setelah menuntaskan buang hajat nya dari depan pintu toilet Chika di tarik kasar oleh cowok dan di bawa masuk ke dalam toilet cowok. Chika yang di tarik mendadak tersentak kaget.

"Apa-apaan sih." Kesal Chika saat sudah di tarik dan masuk ke dalam toilet. Dan reflek menampar pipi cowok itu.

Cowok si penarik Chika itu mengaduh kesakitan saat pipi nya kena tampar Chika. "Eh. Sakit tau." Keluh Chika.

"Salah lo, ngapain tarik-tarik gue dan bawa masuk ke toilet coba. Toilet cowok lagi jangan macem-macem lo Ben." Ucap Chika. Ya, cowok itu Beben. Setahu Chika saat ini harusnya Beben di ruang OSIS. Lah ini malah berduaan dengan dirinya di toilet cowok lagi.

"Tenang gue cuma mau satu macem aja. Ngga macem-macem." Ucap Beben dengan smirk menggoda nya yang membuat Chika panik setengah mati.

Lantas Chika mendorong Beben yang hampir menghimpitnya itu. "Apaan sih lo. Jauhan sana. Udah minggir gue mau lewat. Bukan nya lo ada rapat OSIS. Ngapain ke sini?" Ucap Chika yang sudah panik.

Melihat wajah Chika yang panik seperti ini. Beben tak bisa menahan tawanya. "Bwahaha. Lucu banget sih. Aduh Chi muka lo itu ya."

Chika bingung apakah cowok di depan nya ini gila? "Eh lo kenapa sih?" Tanya Chika bingung saat melihat ekspresi Beben yang mudah sekali berubah.

Beben menjitak kening Chika. Dan yang jadi sasaran merasa kesakitan. "Auh! Eh main jitak-jitak aja lo." Kesal Chika sambil memegang kening yang habis di jitak Beben.

"Yaudah sini gue cium." Celetuk Beben. Dan membuat Chika menatap nya tajam, seperti bola mata Chika ingin keluar dari tempatnya.

"Enak aja!" Balas Chika.

"Lagian ya otak lo mikir nya ++ deh. Hayo mikir apa? Gue narik lo kesini mau kasih tau. Nanti kalo pulang harus waspada soalnya gue lihat pas berangkat tadi anak SMA Bakti kaya ngincer lo di gang deket madrasah. Tapi ngga jadi karena banyak juga anak-anak yang berangkat bareng lo." Ucap Beben pada Chika.

Hi, Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang