22. Ruangan

62 3 2
                                        

Ready  guyss??
Oke deh

Selamat datang dan selamat membaca 😎
.....

Beben kecelakaan." Ucapan itu yang keluar dari mulut Chika dengan tatapan kosong.
Segera menyadarkan diri dan mengambil hp nya.

"Ikut gue sekarang!" Ajak Chika sambil menarik sembarang tangan temannya dan yang kebetulan di tarik Mella dan diikuti yang lainnya pun ikut panik seperti Chika.

Mereka segera keluar rumah mencari angkutan umum  berbarengan untuk menuju rumah sakit berdasarkan alamat yang dikirimkan Tania.

"Cepetan Pak!"

"Iya sabar Neng, lampu merah ini."

"Terobos aja lah pak lama! Kalo nggak berani biar saya aja yang nyetir." Kesal Selly.

"Nggak boleh Neng."

"Alah Bapak nggak berani bilang." Sengit Mella.

Mereka terus mengomel hingga Pak Sopir menjalankan angkot nya ketika traffic light itu berubah warna yang artinya kendaraan boleh melanjutkan perjalanan kembali.

........

Setelah dari rumah Chika Beben mendapatkan pesan lagi pemilik nomor yang sama. Isi pesan tersebut menunjukkan sebuah foto seperti sepasang kekasih yang sedang berciuman, tetapi cewek tersebut memakai jepit rambut yang sama di dengan milik Chika yang ia belikan minggi lalu dan baju yang sama persis seperti yang dipakai Chika kemarin saat ia bertemu  ketika membeli es krim bersama Haura.

Beben yakin cewek tersebut Chika namun sebagian hatinya mengatakan bukan. Ia ragu, marah, kecewa dan melampiaskan dengan memacu cepat motor nya. Hingga ada truk di depan dan dia menghindari truk tersebut dengan banting stir. Akibatnya Beben mengalami kecelakaan. Kepala nya aman karena terlindungi helm nya jadi cidera nya tidak cukup parah. Orang-orang disekitar segera mendekat dan menolong Beben.

...........

Di perjalanan tak henti-hentinya Chika memanjatkan do'a untuk Beben. Hatinya merasa khawatir dan cemas dan firasat terjadi sesuatu yang bahkan di bayangkan saja Chika tidak mau.

Chika sampai di rumah sakit dan segera keluar dari mobil kemudian berlari masuk kedalam sana. Di depan ia berpapasan dengan Regan yang baru saja datang setelah mendapat kabar jika ponakan kesayangannya masuk rumah sakit.

"Chika." Panggil Regan dan Chika menoleh ke sumber suara dengan wajah panik nya.

"Mau lihat Beben kan? Ayo bareng aja." Ajak Regan dan Chika setuju dengan mengikuti Regan di belakangnya dan dibelakang mereka juga diikuti teman-teman Chika.

Mereka sampai diruang yang di dalamnya terdapat Beben dan Dokter juga beberapa perawat. Di luar sana ada Mami dan Tania yang menunggu Beben sementara Papi berada diluar kota karena pekerjaan dan belum bisa pulang.

Tania panik luar biasa sambil memeluk Mami nya dan menangis.

"Abang kenapa bisa gini sih. Mi, Abang."

"Udah Abang kamu itu kuat." Tenang Mami padahal ia juga was-was.

Regan yang melihat kakak ipar nya itu segera mendekati dan diikuti Chika pula.

Hi, Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang