12. Gemoy

50 8 0
                                    

Bawang pisang pepaya
Kalian kangen aku ya? Hah? Ngga kangen? Yaudah gapapa. Kangen BeChi kan? Ya tahu kok kalian kangen Beben Chika 😎

Selamat membaca 😎
..........

S

aat di atas motor Beben bertanya "Lo ada musuh sama anak SMA Bakti?"
Chika menjawab "Nggak ada. Gue ga punya musuh. Tapi akhir-akhir ini sering banget tiba-tiba ada yang ngelempar kertas lewat jendela kamar gue yang isinya ancaman-ancaman."

"Ada yang ga beres ini." Ucap Beben. Mereka kini sudah sampai di depan rumah Chika. Chika segera turun dan berterima kasih pada Beben. "Thanks ya Ben." Ucap Chika tulus. Beben tersenyum hangat karena ucapan Chika barusan. "Ngga usah gitu. Apapun buat lo Chi." Ucap Beben dan segera meninggalkan rumah Chika.

Sebelum men-stater motor nya. Beben sempat mengelap pipi Chika yang masih ada jejak air matanya dengan sapu tangan yang ada di saku jaketnya. "Udah nangis nya, jelek tau gak? Udah jelek tambah jelek nanti."

Mendengar ucapan Chika mengerucutkan bibirnya membuat Beben gemas sendiri. "Gue ga jelek, cuma ngga cantik aja." Ucap Chika dengan suara khas orang habis menangis.

"Nggak kok. Lo tetep cantik imut lucu lagi kek bayi. Jangan nangis lagi, kan ngga di apa-apain." Ucap Beben menenangkan Chika, ia masih mengingat kejadian saat dirinya di kepung anak SMA Bakti tadi. Bagaimana diri nya tak berdaya dan Chika membenci diri nya yang lemah.

Setelah memperhatikan Beben sampai Beben menghilang di belokan, Chika langsung masuk ke rumah nya dan langsung ke kamar nya. Tas nya di lempar asal ke kasur dan dirinya ambruk ke kasur. Chika tengkurap di kasur sambil memejamkan matanya dan masih ada sisa air mata.

Setelah puas dengan pikirannya sendiri Chika menuju lemari pakaian untuk mengambil baju ganti. Setelah mengambil pakaian nya Chika keluar kamar dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Chika bersiap menyusul teman-temannya yang lain. Hari ini ada tugas kelompok yang bertempat di rumah Ziva. Tugas nya membuat makanan lalu di jual dan disertai dokumentasi untuk di setor kan ke guru mapel.

Chika memilih warna jepit rambut yang lucu untuk  di sesuaikan dengan overal garis-garis nya yang di pakai hari ini. Pilihan nya jatuh kepada jepit ulat bulu yang lucu. Chika segera mengambil jepit nya dan memakai nya, tiba-tiba notif hp nya berbunyi. Terlihat nomer tanpa nama mengirim pesan via WhatsApp nomer nya pun tanpa foto profil dan bio nya pun bukan namanya melainkan hanya tanda titik. Berbeda dengan nomer Lio yang foto profil nya memperlihatkan wajahnya dan bio nya ~LioGanteng~. Orang ini sedikit mirip Chika namun bio nya Chika dengan nama lengkap nya.

+6285*********

L gpp kn?

Chika tak mengetahui siapa pengirim nya lalu ia membuka kontak nya dan men scroll ke bawah dan ternyata punya grup yang sama yaitu Kelas XI IPA 2.

"Siapa sih? Berati nih orang teman sekelas gue. Tapi siapa? Mending gue tanya langsung dari pada penasaran." Ucap Chika, Chika mengurungkan memakai hijab nya dan membalas pesan tersebut. Chika tidak menyimpan nomer temannya selain pengurus kelas ataupun yang memang dianggap penting oleh Chika. Jemari lentik nya berselancar di papan keyboard hp nya untuk membalas pesan tersebut.

Me
Siapa?

Tak lama setelah pesan itu terbaca si pengirim langsung membalas nya.

+6285*********
Mengetik.......

L knl kk.

Me
Siapa sih gue ngga ngerti maksud lo. Kalo ngetik jangan singkat-singkat gue ngga ngerti.

Hi, Ketua Osis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang