Eheem, hallo nungguin kan? Iya tau kok.
Selamat datang dan selamat membaca 😎
.......Saat akan di kelas Beben melihat Chika di depan kelas dekat kelas nya langsung menarik nya dan memojokkan nya. Beben mencekram bahu Chika dan mengunci tatapan Chika itu. "Chi, jawab jujur. Lo beneran jadian sama Zico?"
Chika yang di tatap seperti itu membuat jantung nya berdetak sangat cepat hingga tak menjawab pertanyaan Beben tadi hingga Beben mengulang ucapan nya. "Lo jadian sama Zico Chi?"
Chika yang baru paham dengan ucapan Beben tadi sontak langsung mendorong Beben " Minggir, apa-apaan lo, siapa yang jadian coba? Ngawur."
Mendengar jawaban Chika membuat senyum Beben terbit dan kegirangan " Yeah, beneran ngga. Lah bener lo tolak, karena lo milik gue. Ngga boleh ada yang bisa miliki lo selain Haidar Beni Alvian." Ucap Beben secara tegas dan memperjelas bagia. Namanya.
Chika yang mendengar ucapan Beben tadi tiba-tiba langsung terdiam dan membatin "Cowok ini Ya Allah. Andai lo tau Ben, hati gue denger ucapan lo itu serasa berbunga-bunga. Ya Allah maafin Chika udah kek gini."
"Memang gue belum nembak lo, tapi lo itu memang di takdir kan buat gue." Ucap Beben mantap.
"Apaan sih, ngga usah ngaco. Kita masih terlalu dini buat bahas ginian ngga baik. Mending kita ke kelas nanti telat masuk jam nya Bu Hilma." Ucap Chika mengingatkan.
"Astaghfirullah gue lupa kerjain tugas nya. Bagi ya." Melas Beben pada Chika.
"Kebiasaan. Buru masuk." Sahut Chika dan langsung pergi ke kelas.
Mereka berdua sampai di kelas. Beruntung Bu Hilma belum masuk jadi ada kesempatan untuk Beben menyalin tugas nya Chika.
Sedangkan di bangku nya Chika sedang berperang antara hati dan pikirannya nya. Hati nya berkata jika iya terhadap Beben, namun pikirannya menyangkal.
.................
Jam pelajaran telah usai, tiba saat nya siswa-siswi SMAN Merdeka pulang. Lapangan futsal madrasah penuh dengan siswa-siswi berlalu lalang melewati lapangan untuk pulang.
Chika pulang sendiri lagi, di karenakan Fifi yang masih ada jam tambahan untuk persiapan ujian. Kenapa Chika tidak bareng teman-teman nya saja? Jawabannya karena rumah Chika berbeda arah dari ke lima teman lainnya.
Chika melewati parkiran sekolah dan itu tak luput dari pandangan cowok yang akan memakai helm full face nya. Cowok itu mengurungkan kegiatan nya dengan melepaskan helm dan mendekati cewek bar-bar itu.
"Chika!" Panggil Beben menghentikan Chika.
Chika menoleh dengan tatapan datar nya. Beben ada dihadapan Chika sekarang.
"Pulang bareng yuk, gue anterin. Lo sendiri kan?" Tawar Beben.
"Nggak usah. Gue bisa naik angkutan umum kok." Tolak Chika.
"Ayo lah, nanti kalo lo di jalan di apa-apain sama anak SMA sebelah kaya Minggu lalu gimana? Eh ngomong-ngomong lo masih di teror?" Tanya Beben yang tiba-tiba membahas kejadian Minggu lalu.
"Kepo! Nggak usah deh Ben. Malah ngrepotin nanti, gue ngga mau nyusahin lo." Jawab Chika.
"Nggak nyusahin sama sekali honey. Banyak omong lo, ayo sama gue aja." Ucap Beben tak sabar dan menarik lengan Chika.
"Heh, kasar banget sih. Lepas!" Titah Chika.
Beben menatap Chika dan melepaskan tangannya "Mau gue gandeng? Ayo deh." Ucap Beben yang akan menggandeng tangan Chika namun langsung di tolak mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Ketua Osis [END]
Novela JuvenilDi bucinin sama ketua Osis? Ketua Osis nya bucin parah lagi. Jangan lupa Follow dan pencet bintang oke! ⚠️ Jangan plagiat, dan bukan plagiat ⚠️ . . . . Start : 16-8-21 Finish : 22-6-22 Cover by pinterest 📍