13. sakit

2.2K 475 60
                                    

tokednya berbulu ehh 🙈😆

Emma POV

"Em"

Aku menoleh ke arah pintu, mama berdiri dengan tangan memegang handphone.

"Kenapa ma?" Tanyaku padanya, tanganku memencet tombol pause di layar handphone lalu bergerak duduk di atas ranjang.

"Mama jadi khawatir, ini bang Dhani kok gak angkat-angkat telepon mama ya?" Mama masuk ke dalam kamarku dan duduk di tepi ranjang dengan wajah muram.

"Lagi sibuk kali ma" Jawabku tidak terlalu peduli sambil menepuk-nepuk bantal.

Sejak malam di mana bang Dhani membuat aku habis-habisan di interogasi oleh mama, aku berhenti mengirimkan pesan atau menelponnya.

Gara-gara mulut bang Dhani semalaman aku di omeli mama sampai menyuruhku putus dengan Anwar.

Aku sih hanya mengiyakan saja, mau bilang sejujurnya pada mama ya tidak mungkin apalagi bang Dhani masih berada di antara kami.

"Masa sibuk? Sekarang kan Sabtu, lagian sesibuk-sibuknya bang Dhani, dia pasti jawab telepon mama"
Tangan mama bergerak di layar handphone miliknya lalu mengarahkan benda persegi itu ke arah telinganya, sepertinya mama mencoba menghubungi bang Dhani lagi.

Aku kembali merebahkan tubuh untuk menonton drakor yang sedang aku tonton dari handphone.

"Tuh kan gak di angkat" Kata mama dengan lesu.

"Lagi tidur kali" Aku melirik mama sekilas dengan malas.

"Gak mungkin, mama punya firasat kayanya nih bang Dhani kenapa-kenapa, kamu ke rumahnya gih Em, mama takut dia sakit" Mama tiba-tiba bangkit dari duduknya.

"Ck, males ah, ngapain Emma ke rumahnya? Lagian emangnya Emma tau rumah dia di mana" Sungutku kesal.

"Ya ngecek keadaan bang Dhani lah, kamu gak inget pas terakhir dia kemari tiba-tiba ujan deras?" Tanya mama.

"Dia pasti sakit karena ujan-ujanan, kan bang Dhani gak pake jas ujan" Lanjut mama lagi, wajahnya sekarang terlihat khawatir.

"Ya kalau sakit palingan sekarang lagi istirahat ma, Emma gak mau ke rumahnya dia, Emma mau lanjutin nonton drakor" Kataku.

"Ck, ini anak ya, cepetan ganti baju" Mama meraih handphone dari tanganku.

"Ihhh, suruh Rinal aja kek ma, Emma gak mau keluar rumah, lagian bukannya kemarinan mama gak bolehin Emma keluar kecuali pas kerja aja?"
Tanyaku mengingatkan ancaman mama padaku ketika mengomeliku habis-habisan.

"Tumben banget kamu dengerin omongan mama? Udah sana cepetan ganti baju" Mama menarik pergelangan tanganku dengan paksa sehingga aku kembali duduk.

"Rinal aja kek maaaa..." Aku merengek.

"Rinal mana mau keluar dari kamarnya" Kali ini mama memaksaku untuk berdiri.

"Emma kan gak tau rumahnya bang Dhani" Aku menghentakkan kakiku kesal.

Seharusnya hari ini jadwal aku menyelesaikan menonton drakor yang kemarin baru saja tamat, sepertinya rencanaku akan gagal kalau mama bersikeras seperti ini.

"Bentar, mama kemarin pernah di kasih alamat rumahnya dia" Mama melempar handphone milikku ke atas ranjang lalu menatapi layar handphone miliknya dengan fokus.

"Nih, mama kirim ke kamu alamatnya ya, cepetan ganti baju, mama mau nyiapin soto dulu buat kamu bawa ke rumah bang Dhani"

"Maaa... Rinal aja kekkk..."

abangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang