16. ke rumahnya bang dhani lagi

2K 452 107
                                    

tante ngezoom nih, eh kena lsg bujelnya, dannnn tante jadi keinget bujelnya om son 😅😂

Emma POV

"Emmm... bawain makanan ke rumahnya bang Dhaniii..."

Suara mama terdengar dari luar kamarku.

Aku memejamkan mata, menghembuskan nafas pelan berusaha untuk bersabar.

"Emmaaa.... Jawab kek kalau mama manggil" Kali ini suara mama terdengar lebih jelas.

Aku melirik ke arah pintu kamar, mama berdiri dengan bercelemek dan tangan kanannya memegang spatula, udah mirip SpongeBob, yang membedakan hanya kulit mama tidak berwarna kuning.

"Bawain makanan ke rumah bang Dhani" Mama mengulang apa yang tadi beliau suruh.

Aku bergerak duduk.

"Kenapa rumah bang Dhani?" Tanyaku dengan wajah serius.

"Ha?" Mama melihatku bingung.

"Dari semua tempat di dunia ini, kenapa rumah bang Dhani, ma?" Tanyaku lagi.

"Ya emang kamu mau nganterin makanannya kemana lagi kalau bukan ke rumahnya bang Dhani?" Mama balik bertanya masih dengan melihatku bingung.

"It's not my dream, but her, ma" Ucapku dengan menggerak-gerakankan tanganku dan raut wajah ku buat sedramatis mungkin.

"Ini anak musti di ruqyah kali ya, bangun gak, mama siram pakai air panas nih" Mama memutar tubuhnya, aku rasa beliau berniat hendak mengambil termos air panas untuk menyiramku.

"Iya iya ampun ma, ini mau cuci muka dulu" Aku langsung turun dari ranjang dan berlari kecil ke kamar mandi.

•••

Tidak butuh waktu lama untuk aku mengganti pakaian, mama masih berada di dapur ketika aku keluar dari kamar.

"Mana?" Tanyaku singkat.

"Itu" Jawab mama tidak kalah singkat tanpa memutar tubuhnya ke belakang.

"Itu di mana?" Tanyaku lagi.

"Gak punya mata? Di meja makan kan cuma ada satu tas doang" Jawab mama galak.

Aku menyeret kaki dengan langkah berat menuju meja makan dan melihat tas yang mama maksud.

"Sayang bener sih sama bang Dhani, sampe di kasih makanan mulu" Gerutuku.

"Bang Dhani gak punya orang tua lagi, udah sana cepetan keburu makanannya dingin" Mama berbalik dengan mata menatapku tajam.

"Jangan pesan ojek online buat nganterin makanannya" Lanjutnya kemudian.

"Ha?" Mulutku terbuka kaget.

Kok mama tau?

"Gak usah pura-pura kaget, pak Wandi kemarin ngomong ke mama karena liat mobil kamu parkir di dekat pos lama banget" Mama menyebut nama petugas penjaga pintu gerbang perumahan kami.

Ishh, pak Wandi nih!

"Ma" Panggilku dengan wajah bersungut.

"Apa? Mau bilang Rinal aja yang nganterin?" Tanya mama.

"Nggak, Emma cuma mau tanya, mama masih usaha buat nikahin Emma sama bang Dhani?"

"Nggak" Jawab mama cepat.

"Terus kenapa Emma di suruh ke rumahnya terus?" Tanyaku lagi.

"Harapan mama buat nyatuin Emma sama bang Dhani tuh gak bakalan tercapai" Lanjutku.

abangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang