jgn menggoda tante begitu deh bang 🙈😆
ntar bulu2nya tante jambak baru tau rasa 😅Dhani POV
Tanganku kembali mengusap wajah pelan.
Menoleh ke arah kamar dan melihat Emma yang masih menunduk dengan tubuh di tutupi batrobe seadanya.Lucu juga melihat perempuan yang kini sudah menjadi istriku itu, Emma terlihat gugup dan ketakutan.
Wajar, ini adalah pengalaman pertama baginya, walaupun aku sudah pernah melewati masa-masa seperti ini, bukan berarti aku tidak gugup dan takut.
Tiga tahun tidak memiliki hubungan khusus dengan perempuan sudah barang tentu ini bisa di katakan adalah kegiatan seks pertamaku untuk sekian lamanya.
Memang ada saatnya ketika aku butuh pelampiasan, aku hanya bisa mengandalkan permainan tanganku.
Dan sekarang, malam ini, ketika sudah ada perempuan yang sah menjadi istri, aku tidak boleh egois juga, Emma butuh waktu untuk menyesuaikan diri, makanya aku memberikan dia waktu agar kembali normal.
Aku tertunduk tetapi kaget karena mendengar suara pintu balkon terbuka, Emma muncul dengan berbalutkan bathrobe, rambutnya tergerai.
Emma tampak menggemaskan dengan wajah merah."Masuk bang" Katanya pelan.
"Masuk? Kemana? Ke tubuh kamu?" Tanyaku menggodanya.
"Apaan sih? Ya masuk kamar lah, ngapain di sini, entar masuk angin, masa baru nikah besokannya di kerokin" Emma menunduk.
Aku terkekeh lalu berdiri.
"Udah siap?" Tanyaku pelan.
"Siap ngapain?" Emma balik bertanya.
"Ya begituan kaya yang bunda bilang" Jawabku kembali menggodanya.
"Abang ih" Emma memukul dadaku.
"Ayuk-ayuk masuk" Aku mendorong tubuhnya kembali masuk ke kamar.
Emma berdeham.
"Dingin gak bang?" Tanyanya dengan berjalan pelan-pelan ke arah pengatur suhu ruangan.
"Jangan di naikin suhunya, nanti juga kita kepanasan" Cegahku cepat.
"Kepanasan?" Tanya Emma lagi.
Aku terkekeh melihat kepolosan Emma yang tersirat dari ekspresi wajahnya.
"Udah sini, mau saya bikin kamu gak kedinginan gak?" Aku menepuk ranjang setelah duduk di tepiannya.
"Wah jadi deg-degan lagi nih" Ucap Emma sambil memegang erat kerah bathrobenya.
"Kalau kamu masih aja deg-degan kapan kita bisa mulai?" Tanyaku dengan menatapnya lurus.
"Pengennya ya malam ini, cuma kok..."
Karena tidak sabar aku menarik tangan Emma dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Dengan gerakan cepat aku menindih tubuhnya.
Mata Emma melebar.
"Bang..." Katanya lirih.
"Pertama-tama saya mau merawanin bibir kamu dulu" Kataku lalu mendekatkan wajahku dan mempertemukan bibir kami.
Kurasakan tubuh Emma menegang, tangannya memegang erat pundakku.
Aku melumat bibirnya pelan agar mengurangi ketegangan yang dirasakan Emma.
Lumatan pelan aku lancarkan, lidahku masuk ketika bibir Emma sedikit terbuka.
Erangan kecil terdengar keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
abangku
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 7/11/21 - 19/2/22