Happy reading ❤️❤️❤️
.
.Sunoo mengerjapkan matanya, hari sudah siang dan kepalanya masih terasa sangat pusing. Sunghoon sedang berada di ruang kerjanya sekarang menyelesaikan berkas-berkasnya. Dia cuti hari ini untuk menjaga Sunoo. Dan besok hari Jum'at, ia berencana mengajak Sunoo liburan berdua jika kondisi istrinya membaik. Ia sangat ingin memanggil dokter kesini namun sunoo menolak dengan keras.
Setelah melihat ternyata suaminya sedang berkutat di ruang kerja, Sunoo melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat susu. Bayinya butuh nutrisi. Ia juga meminum vitamin kehamilan yang diberikan oleh dokter saat periksa kehamilannya.
Ting tong~
Sunoo mendengar bel rumahnya berbunyi. Setelah menghabiskan susunya, ia pun segera membuka pintu melihat siapa tamu yang datang. Ia membulatkan matanya saat melihat siapa tamunya
"Jungwon...!!" Sunoo segera menghamburkan dirinya dipelukan sepupu tersayangnya itu. Ia mengingat kapan terakhir kali mereka bertemu. Ah ya, 2 bulan yang lalu. Saat Sunoo berkunjung ke kedai neneknya Jungwon.
"Se- sesak Hyung... Lepas" pinta Jungwon sedikit mendorong Sunoo. Ia benar-benar merasa sesak karna lengan Sunoo seperti mencekik lehernya.
"Hehehehe...." Cengirnya seraya melepas pelukannya pada Jungwon.
"Oh ya, kenapa ga bilang dulu kalo mau Dateng? Ayo masuk!". Ajak Sunoo.
"Aku mau mengerjakan tugas kelompok di cafe dekat sini dan sekalian mengantarkan pesanan Sunghoon hyung". Jungwon menyodorkan paper bag yg langsung diterima oleh Sunoo.
"Apa ini?", Tanya Sunoo.
"Tteokbokki". Jawab Jungwon. Ah ya Sunoo ingat semalam dia meminta Sunghoon membelikannya Tteokbokki dikedai neneknya jungwon.
"Yaudah Hyung aku pamit ya. Teman-temanku sudah menunggu". Pamit Jungwon. "Iya hati-hati. Semangat wonie..!!".
"Siaaapp!". Sunoo merasakan tangan Jungwon mengusak rambutnya. Dia mengerucutkan bibirnya kesal. Harusnya dia yang melakukannya pada sepupu manisnya itu.
"Aaa imutnyaa, aku diabetes". Jungwon tertawa dan segera berlari setelah mengatakan itu. Ia tau gelagat Sunoo yang mulai kesal
Sunoo menutup pintu dan berjalan menuju dapur.
"Sayang!" Panggil Sunghoon, Ia mendekat pada sang istri memeluk tubuhnya. Tapi kemudian matanya tertuju pada paper bag yang dibawa Sunoo.
"Apa itu?" Tanyanya."Tteokbokki, dari Jungwon". Sunghoon menganggukkan kepalanya. Ia ingat memesan 2 Tteokbokki tadi saat Sunoo masih tertidur.
Sunoo meletakkan paper bag berisi Tteokbokki diatas meja makan. Mengambil 2 mangkuk dan sumpit lalu menuangkan Tteokbokki itu.
"Apa kau sudah merasa baikan?", tanya Sunghoon. "Heem". Sunoo mengangguk. Sunghoon melihat Sunoo yang sedang mengunyah Tteokbokki dimulutnya gemas. Ah kapan istrinya itu tidak bertingkah menggemaskan? Bahkan saat makan pun istrinya tetap terlihat lucu dimatanya.
"Besok ayo liburan". Kata Sunghoon tiba-tiba.
"Kemana?", Tanya Sunoo. Sunghoon terdiam sebentar memikirkan tempat yang bagus untuk mereka berlibur.
"Hmm... Bagaimana kalo dipulau jeju. Kau mau?".
Sunoo menatap Sunghoon yang masih menikmati makanannya.
"Bukannya kau sedang sibuk mengurus proyek besar?". Tanya Sunoo. Meskipun ia sangat senang dengan tawaran Sunghoon, ia tidak ingin mengganggu pekerjaan suaminya."Aku bisa mengaturnya. Masih ada waktu 3 hari sebelum aku pergi ke Amerika". Kata Sunghoon. "Atau kamu juga ingin ikut bersamaku?" Lanjutnya lagi.
Baik ia bisa menerima tawaran yang pertama. Meskipun dia bisa saja menerima keduanya tapi ia tidak ingin mengambil resiko besar mengingat bahwa ia sedang membawa janin yang masih sangat muda.
"Oke kita liburan dipulau jeju besok. tapi aku tidak ikut ke Amerika. Lagipula aku tidak akan melakukan apapun disana jadi lebih baik dirumah saja". Ucap Sunoo.
***
Mereka sudah selesai makan siang sejak 1 jam yang lalu dan sekarang Sunghoon tengah bermanja pada sang istri diatas ranjang.
Kini ia sedang tiduran diatas paha Sunoo dengan tangan yang melingkar apik dipinggang Sunoo dan mengusakkan wajahnya di perut sang istri. Sedangkan Sunoo sendiri tengah bersandar di dashboard ranjang dengan tangannya mengusap rambut Sunghoon lembut.
Jujur saja CEO muda itu merasa sangat lelah. Tidak hanya karena berkas-berkas sialan diruang kerjanya tapi karena sesuatu yang sejak pagi tadi mengganggu fikirannya.
Flashback on~
Sunghoon tengah duduk didepan tumpukan berkas yang menunggunya. Ia baru saja selesai sarapan setelah menyuapi sang istri. Sekarang ini ia membaca berkas pertama diantara banyak berkas yang lainnya.
Baru saja ia selesai menandatangani berkas pertama yg ia baca, kini ia mendapati sebuah panggilan telepon. Ia mengambil hp nya dan melihat sebuah nama dilayar hp nya
Mrs. Jang
Sang sekretaris menelfon. Ia teringat kejadian pagi tadi dan segera mengangkat panggilannya.
"Annyeonghaseyo sajangnim", sapa wonyoung.
"Nee?"
"Maaf Presdir, sekarang sudah jam 9. Anda harus meeting dengan perusahaan Lee 1 jam lagi. Jadi kapan anda tiba di kantor?". Ucap Wonyoung diseberang.
"Maaf Mrs. Jang. Istri saya sedang sakit jadi saya izin cuti hari ini dan sampai 3 hari kedepan. Dan untuk meeting dengan perusahaan Lee maupun perusahaan lain, saya minta tolong anda untuk yang menghandle semuanya selama saya cuti. Anda juga bisa meminta tolong Jay jika perlu".
"Tapi Presdir, semalam..." Suara Wonyoung sedikit lirih.
"Hmm?". Sunghoon mengernyitkan dahinya. Iya dia sempat lupa jika ingin menanyakan hal ini.
"Saya mohon maaf untuk mengatakan ini tapi...". Sunghoon masih mendengar ucapan Wonyoung dengan seksama. Sampai 1 kalimat membuat tubuhnya menegang "semalam anda memperkosa saya, hiks...".
Tidak. Tidak mungkin.
Ia pasti hanya tertidur semalam. Tidak sampai memperkosa sang sekretaris. Ia tertidur karena meminum kopi yang diberikan oleh sekretarisnya."Maaf Mrs. Jang. Semalam saya hanya mengantuk berat dan tertidur karena kopi yang anda berikan. Anda pasti mencoba menjebak saya". Sunghoon mencoba membela dirinya. Fikirannya kalut. Ia tidak mungkin melakukan hal diluar batas semalam.
"Maaf Presdir, hiks... Tapi semalam saya hanya mengambil kopi yang saya pesan pada OB. Dan semalam anda benar-benar memperkosa saya. Hiks...".
"Saya akan mencari kebenaran akan hal ini. Saya benar-benar tidak tau harus mempercayai anda atau tidak. Dan saya mohon pada anda, Mrs. Jang. Tolong jangan beritahu hal ini pada istri saya. Saya mohon.."
Flashback off~
"Apa ada yang mengganggu fikiranmu? Kau terlihat gelisah". Ucap Sunoo tiba-tiba, membuat Sunghoon mendongak melihat wajah sang istri.
Sejak tadi Sunoo melihat wajah Sunghoon yang menatap kosong dengan dahi berkerut dan sesekali mengusap wajah tampannya di perut Sunoo. Ia yakin ada hal yang mengganggu fikiran suaminya.
"Tidak ada. Aku hanya berfikir... Pasti akan sangat menggemaskan jika bayiku ini mengandung seorang bayi", ujarnya bercanda seraya menciumi perut sang istri. Sedangkan Sunoo, ia berfikir apa sebaiknya ia memberi tahu Sunghoon sekarang?
"Hei, kenapa melamun?". Tanya Sunghoon. Ia mendudukkan dirinya menatap Sunoo yang juga menatapnya.
"Apa kau tidak nyaman dengan perkataanku? Maaf. Aku tidak terburu-buru menginginkan seorang anak. Lagipula usia pernikahan kita masih muda dan-"
"Aku hamil".
Next??
Nanti Sore atau malam lagi yaa
22-12-21
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Fanfiction⚠️ cerita ini mungkin akan menguras emosi kalian.. Hati sunoo terluka, sangat terluka. tapi bagaimanapun juga dia harus tetap mempertahankan pernikahannya demi janjinya kepada almarhum orang tua dan juga almarhum ayah mertuanya. Sampai akhirnya luka...