Part 12

1.9K 201 43
                                    

Happy reading~
.
.
.
.
.

Sunghoon mengerjapkan matanya. Kepalanya terasa sangat pening akibat tipsy semalam. Ia mencoba untuk sadar sepenuhnya lalu melihat jam di dinding kamarnya. Jam 7 pagi.

Buru-buru ia bangun karena pagi ini sekretaris barunya akan datang ke kantor. Nantinya ia sendiri yang akan memberikan pengarahan apa saja pekerjaan sekretaris barunya tersebut. Tenang saja, kali ini ia memperkerjakan seorang lelaki dominan.

Baru saja Sunghoon akan bangun, kini ia merasakan mual. Cepat-cepat ia berlari ke kamar mandi di kamarnya. Ya kamarnya, bersama Sunoo tentunya. Sepertinya dia sangat mabuk semalam sampai tidak sadar ia masuk ke kamar mereka. Beruntung Sunoo tidak mengusirnya.

Sekeluarnya dari kamar mandi ia justru baru sadar jika semalam ia tidur dikamar mereka, bukan dikamar tamu. Tapi kenapa ia tidak melihat Sunoo?, fikirnya.

Setelah berganti pakaian lengkap dengan jas dan tas kantornya, Sunghoon berjalan menuju dapur. Kali aja Sunoo sedang memasak karena ia mencium bau masakan sejak tadi. Namun yang ia dapati hanyalah makanan yang tertata rapi diatas meja.

"Sun...", Panggilnya. Menatap sekitar.

"Sunoo? Sayang?" Kali ini ia mencari diruang tengah, mungkin saja istrinya berada disana untuk memberi makan soul. Namun tetap saja tidak ada. Disana hanya ada Soul sedang bermain bola kecil bersama boneka beruang besar milik Sunoo.

Baru saja ia akan mencari ke ruang depan, istrinya justru mengirim pesan diponselnya.

'Aku sudah membuat sup. Jika kamu mencariku, aku ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan rutin dan juga berbelanja'.

Periksa kandungan ya?
Janinnya sudah lebih dari 5 bulan tapi Sunghoon sama sekali belum kesampaian untuk menemani Sunoo melihat perkembangan buah hati mereka.

***

"Itu saja hal-hal yang perlu anda kerjakan. Sekali lagi, selamat bergabung di perusahaan kami, Nishimura".

"Terimakasih karena sudah menerima saya sajangnim. I'll do my best". Ucap lawan bicaranya yang kini membalas jabatan tangannya.

"Hm.. bisakah anda memanggil saya Riki/Ni-Ki saja Presdir?"

Sunghoon terkekeh mendengarnya. Sejenak membuat seorang pemuda dengan nama lengkap Nishimura Riki tersebut sadar jika ia terlalu banyak bicara dihari pertamanya bekerja.

"Oh maaf, saya tidak bermaksud. Hanya saja..".

"Saya mengerti. seperti yang kamu inginkan, Saya akan memanggilmu Ni-Ki".

***

Sunoo tertegun sesaat setelah keluar dari ruang kandungan. Didepannya kini terlihat 2 orang wanita dengan usia yang berbeda, Jang Wonyoung dan juga mertuanya, Bae/Park Irene.

"Wah kebetulan sekali kita ketemu disini. Apa kabar Sunoo?". Tanya Irene.

"Oh ya Wonyoung sayang sana kamu masuk duluan. Nanti mama nyusul". Pinta Irene karena nama Wonyoung sudah dipanggil.

"Baik ma". Setelah anak itu masuk, ia menatap Sunoo yang kini masih berada didepannya.

Sedangkan Sunoo, hatinya berdesir setelah mendengar mertuanya memanggil Wonyoung 'sayang'. Selama hampir 2 tahun ini, mama mertuanya bahkan tidak pernah memanggilnya seperti itu. Dan juga, Wonyoung memanggilnya 'Mama'.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang