part 16

1.6K 172 8
                                    



Happy Reading 😊❤️
.
.
.
.
.
Warning!!
This is little bit 18+
.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 11 malam dan Sunghoon baru saja pulang ke rumah. Ia meletakkan tas kerja dan jasnya ke sofa lalu berjalan menuju dapur untuk membersihkan kotak bekal yang dibawakan Sunoo tadi.

Setelahnya ia mengambil kembali tas kerja dan jasnya lalu beranjak menuju kamar mereka. Disana ia melihat Sunoo sudah tertidur pulas diatas ranjang.

Rasa bersalah masih menggerogoti hatinya apalagi istrinya itu sama sekali tidak membalas pesan ataupun mengangkat telfon darinya.

"Huh..", helanya. Pekerjaan hari ini terasa sangat melelahkan. Tidak hanya fisik namun hatinya juga. Entah sampai kapan semuanya akan menjadi rumit begini.

Merasa semakin pening, kini sunghoon memutuskan untuk mandi terlebih dahulu setelah itu ia akan beristirahat.

Selesai mandi dan berganti pakaian, ia berbaring di samping Sunoo dan mengambil handphone nya. Disana ada beberapa pesan dari Wonyoung, anak buahnya, Jay dan beberapa rekan kerjanya.

Ia membuka pesan dari Jay. Disana Jay mengirim sebuah foto undangan dari perusahaan milik tuan Lee. Sejenak ia mengernyit melihat nama tebal yang tertera di Undangan, Lee Heeseung.

Ia kemudian membuka pesan dari anak buahnya. Nama mantan Wonyoung dan putra tunggal tuan Lee sama persis. Mungkinkah mereka orang yang sama?

Benar. Untuk mengetahuinya, ia harus menghadiri acara peralihan CEO perusahaan Lee Corp. Tersebut.

Ia kembali melihat kearah Sunoo. Perlahan mencium kening sang istri dan mengelus perutnya pelan. Hal itu sontak membuat Sunoo terbangun.

"Ah maaf mengganggu tidurmu".

Sunoo menggeleng. Ia kemudian mengarahkan lengan Sunghoon diatas kepalanya untuk ia jadikan bantalan.

Sunghoon menurut. Ia bahkan mengalungkan sebelah tangan Sunoo kelehernya. Mengecup sekilas bibir manis sang istri yang selalu menjadi candunya dan memeluk pinggangnya.

"Maaf juga buat-".

"Huusst... Hari ini melelahkan bukan? Jadi ayo tidur".

Sunghoon memandang penuh arti istrinya yang masih memejamkan mata. Mungkin saja Sunoo sudah muak dengan kata maaf yang selalu keluar dari bibirnya. Ia tersenyum kecut memikirkan betapa brengseknya ia yang selalu menyakiti perasaan si cantik bermata rubah ini.

***

Sunghoon terbangun kala merasakan sinar matahari menerpa wajahnya. Ia mendudukkan dirinya sambil mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya dan hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan sang istri yang sedang mengikat gorden jendela kamar mereka.

"Eoh sudah bangun? Selamat pagi...". Ucap Sunoo.

Sunghoon tersenyum dan melebarkan tangannya bermaksud meminta sebuah pelukan. Setelah Sunoo berada di pelukannya pun ia langsung memberi morning kiss pada si manis.

"E-ehmm". Sunoo memukul dada Sunghoon pelan saat merasa nafasnya menipis.

"Morning too, nyonya Park. Kamu cantik banget".

Sunoo tersipu malu mendengar pujian suaminya, tapi ia menyembunyikannya dengan memukul bahu sang suami.

"Dih pagi-pagi ngegombal".

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang