part 7

2.1K 226 36
                                    

Happy reading❤️❤️❤️


3 bulan telah berlalu. Sunghoon menjadi semakin sibuk dengan pekerjaannya sekarang.
Ia sering bolak balik dari amerika-korea bersama sang sekretaris tentunya.

Sedangkan Sunoo sejak awal musim semi kini memiliki beberapa aktivitas baru seperti merawat tanaman, belajar membuat berbagai macam kue dan merawat seekor anak anjing lucu yang ia beri nama Soul.

Soul sendiri ia dapatkan di pet shop yang ia kunjungi bersama Sunghoon 2 Minggu yang lalu saat pria itu pulang ke Seoul.

Anak anjing itu terlihat sangat menyukai Sunoo sejak pertama mereka bertemu. Karena Soul juga sangat menggemaskan, jadi Sunoo mengadopsinya.

Sunoo sudah selesai menyiapkan makanan untuk soul. "Hei Soulie kemarilah". Anak anjing itupun menurut. Ia meninggalkan mainannya dan berjalan mendekati Sunoo. Oh bukan, makanan tepatnya.

"Aigoo neomu kiyowo.. habiskan makananmu ya". Sunoo mengusap pelan kepala Soul kemudian berdiri dan pergi menuju dapur.

***

Los Angeles, AS

Hari sudah malam, Sunghoon Baru saja menyelesaikan pekerjaannya hari ini dan bersiap untuk pulang ke apartnya. Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 11 malam yang berarti pukul 1 siang di Seoul.

Ia pun mengambil ponselnya diatas meja, membuka roomchatnya dengan sang istri dan mengetikkan sesuatu disana.

Sayang, jangan lupa makan siang
I love you

Tak berselang lama ponselnya berbunyi menampilkan sebuah balasan

My Foxie❤️
Aku baru saja selesai memasak dan memberi makan Soul, hyung
Kata Soul ILY too😚
Kkkk😂

Sunghoon terkekeh melihat balasan chat istrinya. Baru saja ia akan membalas tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu ruangannya.
'siapa yang masih lembur jam segini?' pikirnya.

"Ya, masuk!".

Sesaat kemudian seorang wanita cantik dengan kemeja putih dan rok pendek berwarna hitam selututnya masuk kedalam.

"Maaf mengganggu sajangnim!" Ucap wanita itu dengan sedikit membungkukkan badannya. Itu sekretaris Sunghoon, Jang Wonyoung.

Sunghoon agak terkejut saat masih mendapati sekretarisnya masih disini padahal ia sudah menyuruhnya pulang sejak 5 jam yang lalu.

"Ada apa ms.Jang?". Tanya Sunghoon

"Maaf sajangnim, apa saya boleh meminta sedikit waktu anda untuk berbicara diluar masalah pekerjaan?". Tanya Wonyoung hati-hati.

"Iya silahkan".

"Sajangnim, s-saya... Hamil. A-anak anda". Kata Wonyoung dengan menunjukkan testpack yg bergaris 2.

Sunghoon tentu shock. Pupil matanya membesar seketika dan ia merasa kepalanya hampir pecah sekarang.
"T-tidak mungkin. Kau bohong!".

Wonyoung menangis. Kini ia bahkan terduduk didepan sang atasan yang masih berdiri.
"Saya tidak bohong. Apa sajangnim lupa dengan kejadian waktu itu? Kita.."

"Cukup!!"

Sunghoon takut, tentu saja. Ia memang tidak merasa pernah melakukan itu dengan sang sekretaris meskipun nyatanya mereka tidur bersebelahan dengan dirinya yang setengah telanjang saat itu.
Berhari hari ia mencari kebenaran tentang itu namun belum mendapatkan hasil.

Bahkan dihari itu cctv diruang kerjanya mati. Ia curiga hal itu sudah direncanakan.

"Tolong beri saya waktu. Saya akan mencari kebenarannya lagi. Dan tolong... Jangan beritahu siapapun tentang hal ini"

Wonyoung semakin menangis dan sesenggukan. Sunghoon tidak tahu apa yang mesti dilakukannya sekarang. Ia terdiam sebentar.

"Bangunlah. Saya akan mengantar anda pulang".




















Sunghoon benar-benar mengantar sekretarisnya pulang ke hotel yang ia pesan selama mereka bekerja disini. Hotel tempat Wonyoung tinggal pun berjarak tidak jauh dari apartemen miliknya.

"Apa saya boleh memeluk anda? S-saya rasa bayi ini menginginkannya". Ucap Wonyoung sembari menunduk.

Sunghoon terdiam, Ia tidak tahu harus bagaimana? Apa ia harus melakukannya?

Sunghoon pun melihat sekeliling yang sepi lalu kembali menatap sekretarisnya yang masih menunduk dalam. Sedetik kemudian ia membawa tubuh itu kedalam pelukannya. Tidak lama. Yang penting dia sudah mengabulkan permintaan wanita itu dan segera pulang.

"Saya pergi".

Setelahnya ia berjalan cepat kearah mobilnya dan pulang ke apartemen dengan perasaan yang gelisah dan merasa bersalah. Entah pada siapa. Hanya Sunghoon yang tahu.

Sunghoon pulang tanpa menyadari bahwa ada orang lain yang mengikuti mereka sejak di lobi kantor hingga hotel.


Next?

9/03/22

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang