Double update!!
Happy reading~💗
.
.
.
.
.Kini hanya tersisa mereka berdua di rumah + Soul yang lagi bermain didalam kandangnya.
Sunoo menatap suaminya dengan pandangan yang sulit diartikan sebelum akhirnya ia pergi menuju kamar mereka. Menghiraukan Sunghoon yang terus memanggilnya dan meminta kesempatan untuk menjelaskan. Ia sudah cukup tertekan sebab datangnya kabar yang sangat mengejutkan.
Baru tadi pagi ia membayangkan akan melepas rindu dan melalui hal-hal manis bersama setelah kepulangan sang suami.
Tinggal sendirian dimasa kehamilannya tentu saja tidak mudah. Setiap hari ia harus menelan pahit kerinduannya pada Sunghoon, melakukan semuanya sendiri karena memang ia menolak asisten rumah tangga yang di tawarkan oleh Sunghoon. Tapi apa yang ia dengar tadi benar-benar menghancurkan hatinya.
Haruskah ia menyerah???
Benar.
Bukankah selama ini hanya ia yang mencintai sendirian??Dugh!
Sunoo meringis merasakan tendangan dari dalam dirinya. Apakah bayinya baru saja menendang?
Ia mengelus pelan perutnya. Perasaannya campur aduk. Sekali lagi, ia merasakan tendangan itu lagi.
Sedangkan disisi lain,
Sunghoon menatap nanar pintu didepannya.
Berkali-kali ia mengetuk pintu kamar mereka, berharap Sunoo akan keluar setelah 2 jam mengurung diri dikamar.
Selama memberi waktu Sunoo untuk menenangkan diri, ia segera membersihkan diri dan mulai berkutik dalam dapur untuk membuat makan malam, serta memberi makan Soul. Mengesampingkan lelah yang ia rasakan setelah 12 jam penerbangan.
Tok tok
"Sayang, hey.. kamu harus makan. Ya?".
Tetap tidak ada balasan.Sunghoon menghela nafas kasar, jika dulu ia akan sangat marah jika Sunoo mengabaikan ucapannya tapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi suami yang lebih baik setelah ia benar-benar yakin telah mencintai Sunoo. Sekali lagi ia mengetuk pintu itu.
"Tolong makanlah demi bayi kita, Sun. Aku akan ke taman belakang". Ujarnya sebelum pergi karena ia yakin Sunoo bahkan tidak ingin melihatnya sekarang.
***
Sunoo baru saja selesai makan malam. Sebenarnya ia sangat tidak berselera untuk makan. Tapi ia harus tetap memberi nutrisi pada bayinya. Ia tidak ingin kondisinya saat ini berpengaruh buruk pada kehamilannya.
Setelah menghabiskan susu dan mencuci bekas makan dan minumnya, ia pun berniat untuk kembali ke kamar. Tapi sejenak ia memikirkan Sunghoon. Apa yang yang dilakukannya saat ini?
Jadi disinilah ia sekarang. Memandang seorang pria yang tengah duduk di taman belakang dengan sesekali menyesap batang rokok. Didepannya juga ada sebotol alkohol.
Kebiasaan suaminya saat tengah stress berat benar-benar tidak sehat.
Niat hati ingin mendekat dan merampas semua barang yang dibencinya itu tapi lagi-lagi ia dikuasai oleh ego nya.
Jadi ia hanya menghela nafas dan kembali ke kamar.
Ia bahkan tidak sadar jika sedari tadi Sunghoon menyadari keberadaannya.
'kau bahkan tidak memarahiku sun', batinnya. Lalu tersenyum kecut dan kembali menyesap rokoknya.
TBC
Tinggalin vote & comment Yaa
Thank you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Fanfiction⚠️ cerita ini mungkin akan menguras emosi kalian.. Hati sunoo terluka, sangat terluka. tapi bagaimanapun juga dia harus tetap mempertahankan pernikahannya demi janjinya kepada almarhum orang tua dan juga almarhum ayah mertuanya. Sampai akhirnya luka...