Happy Reading~
.
.
.
.
.Sunoo terbangun ketika alarm di hpnya berbunyi. Seperti biasa ia akan bangun jam 7 pagi, lalu mandi, memasak dan membersihkan apartemen. Ia baru 3 hari tinggal disini, kamar disebelah kamarnya pun masih terisi dengan beberapa barang yang berdebu, mungkin milik penghuni sebelumnya.
Ia berencana untuk membersihkannya nanti agar Sunghoon bisa menempatinya selama menginap disini. Jujur ia merasa bersalah sebab sebelumnya Sunghoon bahkan tidak pernah tidur disofa.
Sunoo akan beranjak untuk mandi namun matanya menangkap segelas susu diatas lacinya tepatnya disamping lampu tidur. Ia memegang gelas itu dan ternyata masih hangat.
Kepalanya menggeleng kecil tatkala ia merasa hatinya berdesir. Ia hanya akan menghargai segala perhatian Sunghoon padanya mulai sekarang.
Ia tau rasanya tidak dihargai sebab ia pernah merasakannya diawal pernikahannya dulu.
Tapi ia tidak akan memberi harapan lebih meski dia sedang dimasa sangat membutuhkan suaminya sekarang.
Sunghoon harus segera menandatangani surat perceraian mereka dan ia akan lepas dari pria itu dan mulai menjalani hidup baru berdua bersama putrinya nanti.
Sunoo meminum susunya hingga habis sebelum beranjak ke kamar mandi.
***
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, ia keluar kamar dengan membawa gelasnya tadi dan dikejutkan oleh sosok yang saat ini sedang sibuk menata makanan dimeja makan.
Sunghoon yang sadar jika suaminya mematung didepan pintu kamar pun menyapa
"Selamat pagi, sayang.. ayo sarapan".
Sunoo mengangguk dan berjalan mendekat. Sunghoon mengulurkan tangan bermaksud meminta gelas yang dipegang Sunoo dan diberikan olehnya.
"Maaf masuk ke kamarmu tanpa izin tadi". Ucap Sunghoon yang dibalas anggukan oleh Sunoo. Ia tidak masalah toh Sunghoon masih suaminya. Pria itu bahkan masih berhak atas dirinya.
"Tidak masalah. Em.. Kau yang memasak semua ini, Hyung?". Tanyanya. Matanya menatap hidangan didepannya, ada nasi, galbi, dan capcay.
Sebenarnya Sunoo sudah tau hanya dengan melihat apron yang masih terpasang apik ditubuh Sunghoon. Hanya basa-basi saja.
Sunghoon tersenyum dan mengangguk. "Benar, duduklah. Aku akan menaruh gelas ini di wastafel dulu".
Sunoo patuh.
Sudah lama ia tidak makan masakan Sunghoon. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali memakannya.Sunghoon datang dengan 2 gelas air minum ditangannya. Ia menaruh diatas meja dan duduk tepat dihadapan istrinya. Mereka makan dengan khidmat sampai Sunoo bicara.
"Makanannya enak. Terimakasih hyung".
Sunghoon yang mendengarnya pun tersenyum lebar.
"Sama-sama sayang. Mulai sekarang aku akan sering memasak buat kamu".
Sunoo tersenyum kecil mendengarnya. Ia tau Sunghoon sedang berusaha untuk membuatnya luluh. Tapi bagaimanapun juga hubungan mereka sudah diujung tanduk. Sangat sulit memperbaikinya seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Fanfic⚠️ cerita ini mungkin akan menguras emosi kalian.. Hati sunoo terluka, sangat terluka. tapi bagaimanapun juga dia harus tetap mempertahankan pernikahannya demi janjinya kepada almarhum orang tua dan juga almarhum ayah mertuanya. Sampai akhirnya luka...