Happy Reading~
.
.
.
.
.Setelah sekitar 16 jam perjalanan, akhirnya mereka bertiga (Jay, Sunoo & pengacara Choi) tiba di bandara Incheon.
Kini mereka berdua berada di dalam mobil yang terpisah dengan pengacara Choi yang masih memiliki urusan.
"Kau mau ku antar ke rumah kalian atau memesan hotel untuk sementara waktu?". Tanya Jay.
Mendengar pertanyaan itu, Sunoo pun menoleh.
"Apa mereka tinggal di rumah itu?".
"Tidak. Sunghoon membeli rumah baru untuk mereka tinggali".
Sunoo mengulum bibirnya sejenak, dia ingin tinggal disana tapi...
"Kalau begitu, apa boleh aku menempatinya?. Tapi aku tidak ingin Sunghoon Hyung tau. Hanya sebentar saja, mungkin sampai sidang perceraian kami berakhir".
"Tentu, Sunghoon bilang dia akan memberikan rumah itu untukmu. Kau bisa menempatinya dan membesarkan anakmu disana".
Sunoo terkekeh sebentar menganggap ucapan Jay hanyalah lelucon, lalu menghadap keluar kaca mobil. Di luar tidak hujan tapi pandangan Sunoo mulai mengembun.
Dia memang pernah bermimpi memiliki seorang bayi dan merawatnya dirumah itu bersama Sunghoon.
Tapi mulai besok dan seterusnya, Sunghoon bukan lagi miliknya. Mimpi itu hanya akan menjadi angan dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Mungkin iya bagi Sunghoon tapi bukan dengannya dan buah hati mereka.
Jay membiarkan Sunoo tenggelam dalam lamunannya sendiri sampai mobil itu berhenti tepat didepan pekarangan rumah. Ia melepas seatbelt nya dan menatap Sunoo yang ketiduran. Sedikit tidak tega untuk membangunkannya jadi ia berinisiatif akan menggendongnya nanti.
Namun setelah dia membuka pintu disisi Sunoo dan hendak melepas seatbelt pria manis itu, Sunoo justru terbangun.
"Eoh?". Sunoo terkejut kala melihat wajah Jay hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Apalagi tangan pria itu masih bertengger di seatbeltnya.
Tidak hanya Sunoo, Jay pun sama. Jantungnya kembali berdetak kencang melihat mata hazel Sunoo dan pipi yang memerah sembab itu.
Click.
Seatbeltnya terlepas.Jay memundurkan tubuhnya. "Apa kau masih mengantuk?. Mau ku gendong sampai ke dalam?".
"A-aniya... Aku bisa jalan sendiri".
Jay pun mengangguk. Ia tau Sunoo tidak terlalu suka skinship.
Sunoo bergegas keluar dari mobil. Tapi terik matahari justru membuat matanya buram dan kepalanya pusing. Beruntungnya Jay spontan memegang pinggangnya.
"Kau tidak apa-apa?". Tanya Jay memastikan saat ia mulai melepas pegangannya pada pinggang Sunoo.
Sunoo mengangguk meyakinkan. "Terimakasih Hyung. Kau bisa pulang sekarang. Eoh dimana koperku?".
"Kopermu sudah dibawa bodyguard ke dalam". Jawab Jay membuat Sunoo terbelalak seketika. Ia mengitari pandangannya dan ternyata ada beberapa penjaga disana. Dan ya... Mereka adalah orang-orang Sunghoon. Sunoo mengenal beberapa.
"Jay Hyung...". Ucap Sunoo panik.
"Tenanglah. Mereka memang bodyguard milik Sunghoon tapi aku akan pastikan Sunghoon tidak datang kesini. Jangan khawatir.. Sekarang masuklah dan kunci pintunya. Besok pagi aku atau pengacara Choi akan menjemputmu". Jay mengelus pucuk kepala Sunoo memberi ketenangan pada pria manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Fanfiction⚠️ cerita ini mungkin akan menguras emosi kalian.. Hati sunoo terluka, sangat terluka. tapi bagaimanapun juga dia harus tetap mempertahankan pernikahannya demi janjinya kepada almarhum orang tua dan juga almarhum ayah mertuanya. Sampai akhirnya luka...