Happy Reading
.
.
.
.
.Bukannya Sunghoon kejam karena mempekerjakan seorang wanita hamil apalagi wanita itu bilang jika yang dikandung adalah darah dagingnya sendiri tapi dia memang masih sangat membutuhkan sang sekretaris di proyek ini. Sunghoon juga sudah memikirkan untuk memberikan Wonyoung cuti hamil lebih awal setelah ini.
"Mrs.Jang apa ada meeting hari ini?". Tanya Sunghoon dengan tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang dibawanya. Sekretarisnya baru saja memberinya beberapa berkas untuk ia tandatangani.
"Kita akan mengadakan rapat dengan Mr.Smith tentang kerjasama dengan perusahaan WorldTour, sajangnim". Jawab Wonyoung
"Hanya itu?". Sunghoon memastikan. Ia berharap mrs.jang menjawab iya karena ia benar-benar lelah akhir-akhir ini. Bukan hanya fisiknya, tapi fikirannya juga. Kebetulan sekali besok weekend. Ia berencana untuk mengistirahatkan total tubuh dan fikirannya.
"CEO perusahaan Lee Corp. meminta jadwal untuk bertemu. Beliau kebetulan sedang berada dikota ini". Kata Wonyoung lagi.
"Dalam rangka apa?".
"Untuk membahas kerjasama pembangunan hotel bintang 7 dipulau Jeju".
"Baik, kau urus saja pertemuannya. Hari ini juga boleh jika tuan Lee berkenan".
"Baik sajangnim. Saya permisi". Setelah Wonyoung keluar, spontan saja Sunghoon menghela nafas kasar. Ia ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke Korea secepatnya.
***
Sore ini Sunghoon dan sang sekretaris benar-benar bertemu dengan CEO perusahaan Lee Corps. Mereka sudah membahas masalah pekerjaan dan kini dilanjut pembicaraan santai.
"Aku benar-benar ingin segera pensiun". Keluh tuan Lee.
"Lalu bagaimana dengan perusahaan anda tuan?". Tanya Sunghoon.
"Putraku, dia sudah berjanji akan menggantikan ku setelah lulus S2 nya di Oxford University. Dan saat ini dia sudah kembali ke Korea sejak kelulusannya 2 bulan yang lalu".
'Putra tuan Lee? Oxford? Lulus 2 bulan yang lalu? Apa jangan-jangan....'. Mrs. Jang bertanya pada benaknya
"Senang mendengarnya. Saya ucapkan selamat kepada putra anda". Ucap Sunghoon dibalas senyuman tulus khas orang tua dari tuan Lee. "Terimakasih tuan Park".
***
Hari ini weekend jadi Sunoo berencana untuk jalan-jalan bersama Soul. Tidak jauh, mungkin hanya di taman depan komplek saja.
"Soulie kemari".
Anjing yang tadinya tengah asik bermain itu langsung saja meninggalkan mainannya dan mendekati Sunoo yang tengah mengambil sebuah tali untuk dipasangkan di kalung Soul.
Tidak salah ia meminta pada Sunghoon untuk mengadopsi Soul. Pria itu sangat sibuk, dan keberadaan Soul cukup membuatnya tidak merasa kesepian. Meski tetap saja ia sering merindukan suaminya. Apalagi kini pria itu sedang berada di luar negeri ditemani oleh sekretarisnya.
Bohong jika Sunoo tidak cemburu. Kejadian waktu itu cukup membuatnya takut mereka berdua akan mengulangi hal yang sama atau lebih dari itu.
Lalu kenapa ia tidak minta pada Sunghoon untuk mengganti sekretaris saja?
Sunoo ingin. Tapi ia tidak seberani itu.
Dulu saat awal-awal menikah, Sunghoon sangat sering melakukan kdrt padanya bahkan hanya karena masalah kecil. Sunghoon juga pernah meninggalkannya di jalan saat mertuanya menyuruh Sunghoon untuk mengajaknya ke pesta milik salah satu koleganya.
Dan yang paling parah adalah saat sekretaris sebelum Wonyoung menuduhnya menumpahkan kopi ke berkas yang akan digunakan untuk meeting penting sore itu juga. Saat itu ia datang ke kantor untuk mengirim makan siang dan ia melihat sendiri sekretaris suaminya tidak sengaja menumpahkan kopi itu.
Sunoo tentu mengelak karena bukan dia yang melakukannya.
Sunghoon sangat marah saat itu. Ia bahkan langsung memecat sekretarisnya dan menarik Sunoo keluar kantor, menghempaskannya ke mobil dan mengebut dijalan. Dan yang parah adalah Sunghoon kembali melakukan kekerasan padanya sampai ia harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Tapi sekarang Sunghoon berubah..
Benar.
Sunoo tidak tau pasti kapan Sunghoon mulai berubah. Pria itu kini bersikap sangat lembut padanya dan tidak pernah lagi memarahinya ataupun melakukan kekerasan lagi.Ia fikir Sunghoon sudah mulai mencintainya.
Tapi kejadian di kantor waktu itu..
Sunoo melihat sendiri Sunghoon dan Wonyoung berciuman sangat intens. Sunghoon bahkan tidak menolak jika memang Wonyoung yang menciumnya duluan.Guk guk..
Gonggongan Soul menyadarkan lamunannya.
Sunoo menyeka air matanya. Ia bahkan tidak sadar jika menangis.
Dan seperti mengerti perasaan tuannya, Soul menduselkan tubuhnya pada Sunoo membuat tuannya merasakan geli dan tertawa.
"Hahaha sudah, soulie yaa kajja..".
Dan kini mereka berjalan-jalan bersama dengan tangan Sunoo yang memegang erat tali tuntun agar Soul tidak hilang.
Segini dulu ya gais... Maaf cuma sedikit😭🙏
Thank for reading~
Don't forget to vote n comment... See u again, bye~
17/03/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Fanfiction⚠️ cerita ini mungkin akan menguras emosi kalian.. Hati sunoo terluka, sangat terluka. tapi bagaimanapun juga dia harus tetap mempertahankan pernikahannya demi janjinya kepada almarhum orang tua dan juga almarhum ayah mertuanya. Sampai akhirnya luka...