1. Hogwarts Express

612 69 0
                                    

Hogwarts Express, 1 September 1991.

Seorang gadis menaiki kereta api Hogwarts, rambut coklat bergelombangnya dibiarkan menjuntai, Ia berjalan dengan dagu terangkat tinggi, tak peduli dengan orang-orang yang meliriknya sambil berbisik-bisik. Ia menemukan satu kompartemen kosong, dan menaikkan barang-barangnya, kemudian mengambil buku bersampul hijau tua usang dan membacanya.

Tok tok tok

Gadis itu mengangkat wajahnya, mata hijau kehitaman miliknya bertemu dengan mata hijau cerah yang ditutupi oleh kacamata retak, gadis itu mengangkat alisnya,

"bisakah aku duduk disini? Tempat lain sudah penuh." kata anak laki-laki yang bahkan tidak setinggi dirinya, sang gadis melihat bahwa anak itu sangat kurus terlihat seperti anak-anak kurang gizi.

"ayo masuklah." ucap si gadis, Ia melihat anak laki-laki itu masuk dan menaikkan barang-barang bawaannya serta menaruh kandang burung hantu seputih salju di dekatnya.

"namaku Harry, Harry Potter. Siapa namamu?"

"namaku Esmeralda Slytherin." ucap gadis itu dengan bangga, Harry tersenyum,

"senang berkenalan denganmu, Esmeralda."

▄︻̷̿┻̿═━一 ▄︻̷̿┻̿═━一 ⌐╦╦═─ ⌐╦╦═─

Harry James Potter mengira kalau dunia sihir nampak begitu memukau, Ia bertemu banyak sekali orang-orang bahkan Hagrid mengenalkannya kepada banyak sekali orang. Tapi semua orang itu tidak bisa mengalahkan gadis yang duduk di hadapannya sambil membaca buku hijau tua itu. Esmeralda Slytherin, namanya. Auranya berbeda dari anak-anak seumuran mereka, cara Ia berbicara dan duduk juga terlihat berbeda, Harry memiliki firasat kalau Esmeralda Slytherin memandang orang-orang dibawahnya. Dan Ia satu-satunya orang yang tidak bereaksi berlebihan saat Ia memberitahukan kalau Ia adalah Harry Potter.

Setelah Harry memandang Esmeralda cukup lama, Ia dikejutkan dengan pintu kompartemen mereka terbuka mendapati seorang anak berambut merah cerah tengah menatap keduanya dengan mata birunya yang bersinar,

"bolehkan aku duduk disini? Tempat lain sudah penuh."

Harry mengangguk, "boleh saja, tapi kau harus bertanya padanya," Ia menunjuk kearah Esmeralda yang terlihat tidak peduli pada mereka, "Ia sampai disini terlebih dahulu."

"bolehkan aku duduk disini?" tanya anak laki-laki berambut merah, Esmeralda hanya mengangkat bahu nampak tak peduli dengan keduanya, tidak tahu harus bereaksi seperti apa, anak laki-laki berambut merah tersebut masuk dan duduk di kompartemen. "omong-omong, namaku Ronald Weasley, kau bisa memanggilku Ron."

"namaku Harry Potter,"

"bloody hell, kau Harry Potter!" Harry berkedip, menatap Ron bingung, "bolehkah aku melihatnya?" Ron menunjuk tempat bekas luka Harry, Harry mengangkat sedikit rambutnya menunjukkan bekas luka seperti sambaran petir, "bloody hell..." ucap Ron lagi. Harry hanya bisa tersenyum pasrah terhadapnya.



Tak lama keduanya berbincang, melupakan kehadiran Esmeralda di dalam sana yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"trolley trolley... Hei, nak, ingin sesuatu dari troli?" sebuah suara mengagetkan keduanya, Ron memegang tempat bekalnya yang diisi dengan roti dan selai stroberi, Harry pun melirik itu,

"ah tidak perlu, aku bawa bekal," jawab Ron, tapi Harry menggeleng,

"kami beli semuanya." ujar Harry sambil memegang koin berisi galleon, setelah membeli semua kudapan di troli tersebut, Harry melirik Esmeralda, "Esmeralda kau mau?"

Esmeralda mengerutkan hidungnya, "aku? Memakan hal-hal itu?" ujarnya seolah-olah sangat jijik, "dasar bodoh." katanya datar, Harry menatap gadis itu bingung,

"maksudmu?"

"kau tidak mengerti maksudku? Potter kau adalah satu-satunya pewaris keluarga Potter yang tersisa, jangan katakan kau tidak tahu? Kau bisa memanggil peri rumahmu dan mengantar sendiri makananmu. Jangan katakan kau tidak tahu?"

Esmeralda menatap Harry dan Ron yang terkejut, "Poppy!"

Suara 'pop' terdengar, lalu muncullah seorang peri rumah yang memakai pakaian bagus dan lambang Ular di dadanya,

"Poppy disini, Miss... Apa yang ingin diperintahkan oleh Miss?"

"bawakan aku sandwich tuna, coklat belgia dan teh jasmin."

Poppy lalu menghilang kemudian muncul lagi beberapa saat kemudian membawakan apa yang diperintahkan oleh Esmeralda lalu menghilang lagi, meninggalkan Harry dan Ron yang memandangnya penuh kejutan.

"a-aku tidak tahu kalau kita bisa melakukannya di Hogwarts Express!" seru Ron tak percaya,

"dasar bodoh." cibir Esmeralda lagi, kali ini sambil memakan sandwich-nya dengan tenang.

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang