28. Hairs

128 22 0
                                    

Esmeralda terbangun karena suara ketukan di pintunya, "sebentar!" balasnya, dia memelintir rambut panjangnya ke atas dan mengamankannya dengan pita berwarna hijau, dia lalu membuka pintu dan mengintipnya, dan tersenyum melihat Pansy berdiri,

"maaf mengganggu." kata Pansy, Esmeralda menggeleng lalu membiarkan gadis itu masuk, "Alex Skyies menunggumu di luar. Katanya Dumbledore memerintahkan prefek untuk mengawalmu?"

"ah..." Esmeralda mengangguk, "aku harus bersiap-siap. Terima kasih, Pansy."

Esmeralda lalu berjalan kearah toilet, dan mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa, setelah dia memakai sersgam sekolah, jubah dan sarung tangan hitamnya, Ia keluar, melihat Pansy tengah duduk di sofa dan membaca buku Muggle yang dia dapatkan dari Elijah Mikaelson, novel karya Jane Austen berjudul Pride and Prejudice.

"kau suka bukunya?" tanya Esmeralda, duduk di meja rias, mengambil sisir yang dihiasi oleh batu emerald dan terbuat dari perak murni serta ada ukiran ularnya, Pansy menatap Esmeralda, mulutnya terbuka,

"wah..." dia berdecak kagum, Esmeralda terkikik kecil,

"kau mau membantuku menata rambutku?"

Pansy menatap Esmeralda kagum, "kau... Kau...akan membiarkan aku menyentuh rambutmu?" tanyanya tak percaya, karena bagi penyihir perempuan, rambut mereka itu suci, tidak ada yang boleh melihat rambut mereka dalam keadaan tidak diikat dan di sanggul selain keluarga mereka dan sahabat perempuan mereka, dan dengan Esmeralda memintanya untuk membantu menata rambut gadis itu, berarti Esmeralda menganggapnya sebagai sahabat baik.

"iya. Aku mengizinkanmu, Heiress Parkinson."

Esmeralda tahu kalau Pansy menganggap dirinya sebagai orang luar, karena Esmeralda tidak terlalu berinteraksi dengannya, dia menganggap Millicent sebagai malaikat penolongnya, dan menemukan penghiburan di Daphne karena sihir Daphne familiar pada sihirnya, dan Tracey Davis sebagai caranya untuk menjadi normal, maka dari itu Pansy selalu merasa kalau Esmeralda melupakannya, tapi tidak, Esmeralda tidak melupakannya sama sekali,

"aku mempercayaimu, Pansy." ucap Esmeralda lagi, menyerahkan sisir pada Pansy, Pansy mengangguk dan menghapus airmatanya,

"terima kasih, Esmeralda." jawabnya, dia mulai membagi rambut Esmeralda, menyisirnya pelan lalu menatanya, dia terlihat begitu serius dan telaten, rambut Esmeralda panjang, sampai ke pinggang, dan Esmeralda tidak bisa memotongnya, bagi para penyihir wanita khususnya pureblood yang mengetahui tentang tradisi ini, para penyihir wanita pureblood menaruh sihir mereka di rambut, semakin panjang dan sehat rambutmu semakin besar pula kekuatanmu, dan bagi seorang pureblood, akan sangat sadis jika seseorang memotong rambutnya, maka dari itu para wanita kalangan pureblood dan new blood - sebutan untuk para penyihir muggleborn yang telah diberkati oleh Mother Magic karena kesabaran dan kemauan belajar mereka tentang tradisi kuno ini - selalu menjaga rambut mereka, merawatnya, dan tentu saja mengikatnya dengan erat karena tidak boleh sembarangan pria melihatnya, melihat rambut seorang penyihir wanita yang tak diikat akan sangat menyinggung wanita tersebut dan konsekuensinya akan sangat tak terkatakan. Itu seperti dia telah menodainya, maka dari itu hanya ayah, saudara laki-laki dan suami yang bisa melihat rambut seorang penyihir wanita terurai bebas.

"selesai." ucap Pansy setelah menyematkan hairnet untuk membungkus rambut Esmeralda, Esmeralda menatap rambutnya yang tertata rapih dengan berseri-seri,

"terima kasih, banyak, Pansy." ujarnya lalu memeluk gadis itu,

"tidak masalah." jawabnya, "ibuku adalah desainer dan tentu saja mengajariku tentang hal ini. Aku sangat merasa terhormat bisa dipercayai olehmu untuk menatap rambutmu. Terima kasih, Essey."

***

Keduanya keluar dari kamar Esmeralda, mereka telah ditunggui oleh teman-teman mereka yang lain dekat perapian, Daphne yang pertama kali mennotis rambut Esmeralda,

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang