23; Mikaelson Summer Balls

114 29 0
                                    

Keluarga Mikaelson, seperti kebanyakan keluarga kaya raya dengan ciri khas kebangsawanan khas zaman dulu yang kental selalu merasa kalau itu adalah hak mereka untuk membuat pesta paling besar di musim panas di seantero Amerika.

Mikaelson terkenal akan pesta mereka, dan mereka tidak akan pernah ingin pesta mereka bagus, pesta mereka harus sempurna. Esmeralda Slytherin telah menghadiri pesta keluarga Mikaelson sejak dia masih berumur delapan tahun, dan sampai dia berumur sebelas tahun seperti sekarang, dia sudah cukup paham seluk beluk dan tata cara pesta yang dibuat keluarga Mikaelson.

Rebekah Mikaelson terobsesi untuk mendandani Esmeralda, keponakan kecilnya dengan gaun yang dia beli. Esmeralda tidak terlalu membutuhkan gaun, sebagai Pewaris Slytherin dan satu-satunya yang tersisa, sangatlah tidak mungkin jika dia tidak mempunyai gaun untuk dipakai saat menghadiri acara formal seperti ini. Salazar Slytherin mungkin akan terbangun dari dalam kuburannya jika Esmeralda berkata kalau dia tidak mempunyai gaun, tapi Rebekah, berkatilah Ia, selalu membuat itu menjadi urusannya untuk mengurus gaun yang akan dipakai Esmeralda. Bahkan jika Elijah ingin sekali membelikan gaun untuk Esmeralda, atau Niklaus akan dengan senang hati menghipnotis desainer dan Kol akan dengan bangga pergi ke butik untuk membelikan gaun, Rebekah-lah satu-satunya Mikaelson yang diberikan keistimewaan untuk mengurus gaun Esmeralda.

"kau sangat manis, Emmy." ucap Rebekah terpukau, dia terlihat puas dengan gaun bermodelkan princess mengembang dengan bawahan berwarna hijau emerald, mirip dengan warna mata Esmeralda dan atasan hitam yang dihiasi berlian swarovski  yang akan kelap-kelip saat terkena lampu.

"terima kasih, aunt Rebekah." kata Esmeralda, rambut panjangnya digulung membentuk konde, Rebekah menatapnya dari atas kebawah, merasa ada sesuatu yang kurang, seperti bisa merasakan kalau Rebekah ingin berkata sesuatu, Esmeralda menatapnya, "ada apa?"

"ada sesuatu yang kurang, tapi aku tidak tahu apa." ujar Rebekah, Esmeralda menggeleng,

"kau terlalu khawatir, Aunt Rebekah, semuanya baik-baik saja."

Tok tok!

"girls," sapa Elijah, memegang sebuah kotak beludru besar, "aku mempunyai sesuatu untuk dear Esmeralda." katanya, Rebekah menerima kotak tersebut, lalu membukanya, menampilkan sebuah tiara kecil dengan ukiran bunga dan taburan kristal, Rebekah menyeringai,

"selalu datang disaat yang tepat, Eli." katanya, mengambil tiara tersebut dan memasangkannya ke kepala Esmeralda, melengkapi model rambut Esmeralda, Rebekah mengangguk puas, benar-benar puas kali ini. "sekarang baru terlihat sempurna."

Esmeralda hanya bisa pasrah dengan kelakuan Rebekah yang hobi menjadikannya boneka hidup. Elijah tersenyum,

"shall we?"

Keduanya mengangguk, Rebekah keluar dari dalam kamar diikuti Elijah dan Esmeralda. Rebekah kemudian digandeng oleh Marcellus, yang sebelumnya mengatakan kalau Esmeralda sangat manis. Klaus datang menghampiri mereka semua, bersama dengan the Ripper, Stefan Salvatore. Esmeralda agak sedikit tidak suka saat Stefan berada dekat dengannya, mungkin karena vampir itu memilih untuk menutup rasa kemanusiaannya dan terlihat sangat menyebalkan.

"semuanya sudah siap?" tanya Klaus, memberi aba-aba, Esmeralda melirik sekeliling,

"aku perlu sarung tanganku," katanya tiba-tiba, semua orang menatapnya, "aku tidak bisa keluar tanpa sarung tangan."

"ini sarung tanganmu, sweetheart." kata Kol, mengeluarkan dua pasamg sarung tangan hitam dari dalam sakunya, "aku tahu kalian akan lupa."

Esmeralda memberikan senyum terima kasih pada Kol, "uncle Kol, kau yang terbaik." katanya yang dihadiahi kedipan mata, Elijah berdehem,

"baiklah semua siap?" tanyanya, semua orang mengangguk, dia memberi aba-aba pada muggle yang berada di pintu, lalu membukanya,

"presenting, The Mikaelson Family!"

Bagai keluarga kerajaan, keluarga Mikaelson berjalan menuruni anak tangga dengan anggun, senyuman terpatri di bibir masing-masing, semua orang terlihat terpukau melihat bagaimana pembawaan keluarga itu, Esmeralda yang merupakan satu-satunya anak kecil di keluarga Mikaelson mengangkat dagunya tinggi, memberi kesan angkuh khas bangsawan yang diajarkan tata krama sejak masih bayi, Elijah mengambil gelas yang berisi wine dari pelayan, yang diikuti Mikaelson yang lain, Esmeralda tidak mengambil apapun karena dia masih sangat kecil.

"terima kasih sudah datang ke pesta sederhana yang kami adakan." kata Elijah memulai, Esmeralda melirik Marcellus yang juga tengah meliriknya, keduanya tahu kalau pesta Mikaelson tidak akan pernah sederhana, jika pesta yang mereka adakan sederhana, maka keduanya tidak akan tahu seperti apa pesta meriah itu. "kami menyambut kembali kalian semua, semoga aliansi kita bertahan sepanjang masa." tutur Elijah, mengangkat gelas yang diikuti semuanya, "untuk aliansi kita."

"untuk aliansi kita." semuanya meminum minuman dari gelas mereka, setelah selesai, ini waktunya untuk mingle. Esmeralda di tarik oleh Kol untuk berjalan bersamanya, mereka menuju kearah perkumpulan penyihir dari Salem.

Salah satu penyihir berkulit hitam berdiri dan menekuk lututnya memberi hormat pada Esmeralda, "Heiress..." sapanya, Esmeralda tersenyum, mengangguk pelan,

"terima kasih telah datang," kata Esmeralda, penyihir itu tersenyum,

"senang bertemu dengan anda lagi, Heiress. Saya mendengar banyak sekali pembicaraan tentang anda dari para penyihir lain di Inggris."

"kuharap yang baik-baik saja?" ujar Esmeralda, Penyihir itu mengangguk,

"tentu saja. Dan anda sangat mirip dengan potret Morgana Le Fay saat masih muda."

Esmeralda mengangguk, "kuharap bisa hidup seperti ekspektasi Morgana Le Fay."

"jangan khawatir, Heiress. Para Ancestor berkata kalau anda akan lebih baik dari Lady Morgana,"

"terima kasih atas harapan baiknya, Miss Rolanda," Katanya, Miss Rolanda mengangguk,

"sama-sama Heiress. Dan ingatlah bahwa anda akan selalu di terima di Salem." katanya, "datanglah kapan-kapan jika Hogwarts sudah terlalu menyesakkan untuk anda."

"tentu Miss."

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang