14. Hunting Salazar's chamber

182 37 1
                                    

Dalam sekejab mata liburan musim dingin tiba, Esmeralda mengangguk pada teman-temannya yang pamit berkata kalau mereka akan pulang, dan menghabiskan liburan natal mereka bersama keluarga masing-masing.

Esmeralda memilih untuk pulang tiga hari lagi karena dia ingin mencari Ruang rahasia milik Salazar Slytherin.

Ia membaca di jurnal milik Salazar kalau pintu masuk ruang itu berada di dalam kamar mandi khusus perempuan, dan dimana letaknya? Esmeralda masih harus mencarinya.

Memanfaatkan sekolah yang sepi, minus beberapa murid yang memilih tinggal seperti Ronald Weasley dan Harry Potter di Gryffindor, atau beberapa anak dari asrama lainnya, Esmeralda berencana untuk memulai melakukan inspeksi ke kamar mandi anak perempuan di seluruh Hogwarts.

"oi, Esme!" Esmeralda yang mendengar namanya dipanggil berbalik, menghela napas kasar melihat remaja Hufflepuff yang dirasanya begitu terobsesi padanya berlari kecil kearahnya,

"Diggory?" ujar Esmeralda datar, Cedric Diggory menyenggir dan menggaruk belakang kepalanya,

"kudengar kau tidak pulang?" tanya Cedric, Esmeralda mengangguk, dia tidak mau pulang ke Kastil yang sepi dan hanya ditemani oleh Peri rumah serta Potret Salazar Slytherin. Jadwal untuk menemui orangtua baptisnya adalah musim panas, bukan musim dingin, sejak Esmeralda bisa mengingat, dia hanya menghabiskan natalnya dengan potret Salazar, kadang pula Salazar akan membawa Rowena, Godric dan Helga untuk berbicara dengannya, selain mereka, Esmeralda tidak ada lagi.

Dia juga tidak pernah menerima hadiah natal dari siapapun, bahkan dari Orangtua Baptisnya karena Niklaus Mikaelson maupun Morticia Addams hanya bertemu dengannya saat Musim Panas.

"aku ingin memberikan ini padamu," kata Cedric menyodorkan sebuah kado yang dibungkus dengan kertas berwarna kuning dan pita hitam, sangat Hufflepuff. Esmeralda menatap benda itu,

"apa ini?"

"itu kado natal, Esme. Dan selamat natal." kata Cedric lalu berlari meninggalkan gadis itu sendirian, Esmeralda bahkan bisa melihat pipi remaja itu berubah kemerahan, tapi dia sendiri bingung apa alasannya, tapi Ia menyunggingkan senyum, kado dari Cedric adalah kado natal pertama yang dia dapatkan dari orang lain.

Masih memegang kado dari Cedric, Esmeralda melanjutkan pencariannya, sampai Ia menemukan siluet abu-abu,

"Peevs!" panggilnya, Peeves, sang Poltegreist terbang menghampiri Esmeralda,

"Peevsie Peeves disini melayani Lady!"

Esmeralda tersenyum, "Peeves, bisa bantu aku mencari sesuatu?"

"sesuatu apa Lady?" tanya Peeves,

"kau pernah mendengar ruang rahasia Salazar Slytherin?" tanya Esmeralda berbisik, terlihat Peeves sedikit ketakutan, dia menatap gugup kearah Esmeralda,

"kenapa Lady ingin mencari ruang itu?"

"hanya penasaran, Peevs. Jadi? Kau mau membantuku?"

Peeves mengangguk, Ia terbang untuk menunjuk jalan, Esmeralda mengikuti Poltegreis itu.

Keduanya sampai di depan kamar mandi anak perempuan, Esmeralda masuk diikuti Peeves yang terlihat takut, Peeves menunjuk-nunjuk ke sebuah wastafel, pandangan Esmeralda mengikuti jari Peeves, Ia mendekati wastafel itu dan mulai inspeksi, dia sedikit terkejut melihat wastafel itu memiliki lambang ular yang diukir sempurna, Ia memberikan senyuman pada Peeves,

"terima kasih, Peevs." ucapnya, Peeves menggeleng,

"jangan terima kasih, Lady." kata si Poltegreis, Esmeralda mundur selangkah,

"buka..." katanya dalam bahasa Parseltongue, Ia menyeringai kemenangan saat melihat kalau wastafel yang diukir itu berubah bentuk, dan mulai membentuk lorong rahasia, "sampai nanti, Peevs." kata Esmeralda sebelum mengayungkan kuncinya, "Lumos."

Esmeralda melihat tangga, dia lalu menuruni tangga dengan hati-hati, memegang kado dari Cedric di tangan kiri dan tongkat di tangan kanan. Ia bisa melihat lorong yang berisi pipa pipa air dari sini. Ia berjalan menelusuri ruangan dengan penuh minat, Ia berada di ruang bawah tanah dan berdekatan dengan danau hitam.

Ia sampai di sebuah ruangan besar, Esmeralda bisa tahu kalau ruangan ini digunakan untuk duel karena sangat mirip dengan ruangan yang ada di Asrama Slytherin yang diperuntukan untuk duel.

Patung besar yang menyerupai Salazar Slytherin menyambutnya, Ia berdecak lidah melihat bagaimana buyutnya itu adalah orang yang sangat narsis.

Esmeralda melihat sekelilingnya, Ia sudah berada di ruang rahasia milik Salazar Slytherin!

Esmeralda berjalan maju ke tengah-tengah ruangan,

"buka." ucapnya dalam bahasa Parsel, setelah itu terlihat patung besar yang menyerupai wajah Salazar terbuka, seekor ular yang sangat besar, merayap keluar dari mulut Patung Salazar. Ular itu adalah Bassiliks karena Esmeralda pernah melihat spesies yang sama tapi berbeda ukuran. "Kau peliharaan Salazar Slytherin?"

Ular itu menutup matanya, "anda adalah Pewaris..." Esmeralda bisa melihat kalau ular itu menutup matanya, karena setiap orang yang melihat langsung mata Bassiliks akan langsung mati.

"aku adalah Esmeralda Slytherin, keturunan Salazar Slytherin."

Bassiliks mengangguk, "saya adalah Pythia, Heiress."

Esmeralda mengangguk, Ia begitu bangga pada dirinya sendiri karena berhasil menemukan Ruang rahasia milik Salazar Slytherin. Entah kenapa Ia malah menjadi tidak sabar untuk segera memberitahukan ke lukisan Salazar tentang penemuannya.

Esmeralda masih terlalu polos dan baik saat Ia membuka Ruang Rahasia Salazar Slytherin untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lima puluh tahun lebih, Ia tidak sadar akan apa yang akan menunggunya tahun depan.

Sebagai seorang Seer, Esmeralda yang lahir dibawah konstelasi Ara dan diberkati oleh sinar bintang Eltanin diberinama oleh sang Ibu, Esmeralda Eltania Lyra Slytherin, tumbuh besar tanpa orangtua kandung, dan sedikit polos tentang perasaan. Pythia, sang Bassiliks yang menghuni Ruang rahasia sejak zaman Hogwarts didirikan menghela napas khawatir tentang pemilik barunya yang terlihat begitu polos dan baik hati, sangat berbeda dengan remaja laki-laki lima puluh tahun lalu.

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang