24; Back to Britain

121 25 0
                                    

Meskipun Esmeralda Slytherin suka menghabiskan musim panas di Amerika bersama keluarga Addams dan Mikaelson, dia diharuskan untuk kembali ke Britania Raya karena itu adalah perjanjian yang dilakukan oleh Klaus Mikaelson, Morticia Addams dan Alara Fairchild - pengacara keluarga Slytherin yang dipercaya oleh Lady Slytherin.

Lady Slytherin, sebelum kematiannya saat melahirkan Esmeralda, sudah merancang agar ada orang lain yang bisa melindungi anaknya itu. Suami sang Lady, Lord Slytherin atau Lord Voldemort sudah pergi sebelum Ia dilahirkan. Esmeralda selalu tahu kalau Ia adalah penyebab kematian Ibunya, andai saja Ia tidak lahir.

"Heiress," sapa Fairchild, Esmeralda mengangguk padanya, setelah Ia berdiri keluar dari portkey yang membawanya dari New Orleans kembali ke Shropshire, dimana Kastil Slytherin berada. Ia disambut oleh Alara Fairchild dan Goblin Hiprook, salah satu goblin yang mengurusi galleon dan bisnis keluarga Slytherin, serta Poppy, salah satu Nanny-Elf yang mengurus Esmeralda sedari kecil.

Hiprook menghampiri Esmeralda, menyerahkan berkas-berkas berisi situasi bisnis dan pertambahan dan pengeluaran yang ada dalam Vault-nya. Setelah Ia menyerahkan berkas-berkas itu, Hiprook menghilang dalam sekejab, meninggalkan Alara Fairchild, Esmeralda dan Poppy.

"Misstress," sapa Poppy, mengambil alih berkas tersebut, dan dengan satu jentikkan jari, barang bawaan Esmeralda menghilang. "Poppy telah membuat pie buah kesukaan Mistress,"

"terima kasih, Poppy." ujar Esmeralda, tatapannya menyapu Alara, "Ms. Fairchild, apa yang ingin anda diskusikan?"

Alara mengikuti langkah Esmeralda, "tentang foto anda yang akan diberikan pada peers, Heiress." ujarnya, Esmeralda berhenti, sebelum berjalan lagi seperti tidak ada apa-apa. Esmeralda adalah lambang keluarga kerajaan dunia sihir, semua tentangnya serba misterius, tak ada yang bisa mengambil fotonya dengan sesuka hati, fotonya hanya akan dirilis beberapa kali setahun, itupun atas izin pengacaranya dan Klaus Mikaelson, tanpa izin mereka, bahkan reporter kongdang, Rita Skeeter tak akan bisa mendapatkan siluetnya.

"ada beberapa foto yang diambil saat Summer Party di Manor Addams saat Mamushka berlangsung dan saat Summer Ball bersama Mikaelson, aku akan meminta Poppy untuk menyerahkannya padamu dan kau bisa memilih." kata Esmeralda, setelah melihat Fairchild mengangguk, dia berjalan menuju kamarnya, tak perduli lagi, tatapannya hanya berfokus pada kesepian yang menyelimuti Kastil besar nan megah ini.

Esmeralda mencoba agar tidak merasakan kesepian, tapi Kastil ini sangatlah besar untuk ditinggali oleh dia dan para house-elf serta potret Salazar Slytherin yang berbicara. Dia tidak pernah dikunjungi oleh keluarga dari pihak Ibunya, Bennett.

Mereka tidak pernah mengingat maupun mencarinya, mungkin mereka lupa atau mereka tidak pernah menganggapnya ada.

Dari cerita Granpapa - potret Salazar Slytherin - dan Morticia Addams serta Klaus dan Elijah, Lyra Slytherin née Bennett adalah satu-satunya anak perempuan yang lahir di keluarga Bennett selama lebih dari lima ratus tahun, Lord dan Lady Bennett sangat mencintainya, apapun yang Ia inginkan, selalu Ia dapatkan, bahkan saat Lord Bennett tak ingin anak perempuannya menikah dengan Lord Slytherin, tapi tetap diizinkan karena rasa cintanya yang besar.

Esmeralda berpikir, mungkin keluarga Bennett sangat membencinya karena telah membunuh anak mereka, walaupun Esmeralda jika dia bisa memilih, Esmeralda lebih memilih untuk tidak pernah hidup.

Menjadi seorang seer, memberikannya kekuatan untuk melihat masa depan, dan Esmeralda merasa sangat sesak melihat kematian orang-orang, mungkin dia tak merasakan terlalu sesak saat melihat kematian orang-orang diakibatkan karena usia tua, tapi kebanyakan yang Ia lihat adalah banyak orang yang mati di usia muda.

Karena hal itulah, Ia tidak memiliki keinginan lain selain mati. Esmeralda tidak tahu apa yang harus Ia inginkan di hidupnya, Dia memiliki segalanya, uang, kastil, emas, pakaian... Semuanya yang biasa membuat banyak orang iri, tapi hanya dia yang tahu betapa dia tidak bisa bernapas, betapa dia ingin hidup normal seperti orang-orang lainnya.

***

Esmeralda duduk di kursi dan membaca info tentang pengeluaran dan pemasokan uang yang Ia dapat dari Hiprook, semuanya sangat biasa, pemasokannya berasal dari ramuan untuk meredakan efek ilmu hitam dan saham-saham keluargannya di beberapa perusahaan yang memproduksi perlengkapan Quidditch, perlengkapan ramuan dan yang mencetak buku-buku untuk Hogwarts, Beauxbatons dan Durmstang. Esmeralda sangat kaya, tumpukan Galleon di Vault-nya tidak akan habis, bahkan jika semua orang berhenti menggunakan ramuannya - yang akan sangat tidak mungkin terjadi selama sihir tetap ada - atau semua orang tidak ingin bermain Quidditch lagi, atau sekolah Hogwarts, Beauxbatons dan Durmstang berhenti menggunakan buku-buku yang dicetak, bahkan jika itu terjadi, akan membutuhkan lebih dari lima generasi yang hidup dengan sangat boros untuk benar-benar bisa merasakan kehilangan Galleon. Bahkan jika mereka merasakan kehilangan Galleon, mereka tidak akan sampai di posisi dimana mereka harus memakai barang bekas siapapun. Pengaruh keluarga Esmeralda di kementrian sihir terlalu kuat, kursi yang kelak akan Ia dapatkan di Wizegamot Wizard terlalu banyak, itulah yang membuat Esmeralda kebingungan mengapa Thomas 'Tom' Slytherin (Riddle) memilih untuk menjadi Lord Voldemort, saat dia sendiri memiliki pengaruh yang begitu kuat, pengaruh yang kelak akan diwarisi Esmeralda, karena itu media selalu mengatakan kalau dia adalah Simbol Royalty di dunia sihir, karena Esmeralda adalah salah satu pewaris yang paling berpengaruh, bersama dengan Pewaris Black, Lestrange, Malfoy dan Potter.

"Heiress..." ujar Poppy, menaruh cangkir susu dan kue lemon di dekat Esmeralda, "Madame Flamel mengirim bahan ramuan dan Violettes de Toulosse dan Nouglas untuk anda."

Esmerald mengangkat kepalanya dari berkas yang Ia baca, "aku akan menulis untuk Madame Flamel." ujarnya, Poppy mengangguk,

"Madame Malkin sudah menunggu anda Heiress,"

"biarkan dia masuk." ujar Esmeralda pelan, Poppy menghilang dan seorang wanita dengan rambut dikuncir erat, pengukur badan mengikutinya dari belakang, wanita bertubuh sedikit besar tersebut tersenyum sumringah dan memberikan curtsy pada Esmeralda, "Madame Malkin." sapa Esmeralda, Madame Malkin tersenyum,

"senang bisa melihat anda kembali, Heiress," ucapnya, Esmeralda mengangguk, dia menyuruh Madame Malkin duduk di sofa, kemudian dia berdiri menghampiri Madame Malkin, Esmeralda menuangkan teh kedalam cangkir,

"silakan nikmati, Madame."

Madame Malkin mengangguk, dia terlalu senang karena bisa diundang lagi untuk membuat seragam Hogwarts terbaru untuk Esmeralda Slytherin, sebuah kebanggaan tersendiri jika dia mengingatnya lagi karena setahunya, Esmeralda bisa saja mengundang Jean-Lux -pembuat pakaian asal Paris yang sangat terkenal, ataupun Torriceli, pembuat pakaian asal Italia yang menjadi langganan Lady Zabini.

Setelah menikmati teh dan kudapan, Madame Malkin mulai melaksanakan tugasnya, dia mengukur tubuh Esmeralda dengan seksama, mencatatnya di buku kecil yang selalu ia bawa kemana-mana,

"apakah anda puas dengan seragam anda ataukan anda ingin menambahkan sesuatu?" tanya Madame Malkin, Esmeralda menatap siluetnya di cermin,

"bisakah anda mengganti bahan Jubah saya dengan kain dari kapas Acromantula? Saya merasa kulit saya iritasi saat memakai jubah dari bahan lain."

Madame Malkin sedikit terkejut, "itu akan sangat mahal-"

"tak apa, Anda bisa mengirim bill-nya ke Hiprook, dia yang akan membayar semuanya." kata Esmeralda, mengangguk puas saat melihat Madame Malkin terdiam, "oh, dan aku ingin pola jahitan lambang keluargaku terpatri sebagai simbol identitas. Terima kasih Madame."

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang