25; To Hogwarts

130 28 0
                                    

September datang dengan cukup lambat bagi seorang Esmeralda Slytherin, dia diantar Poppy ke stasiun King's Cross kemudian menembus tembok, setelah itu dia masuk kedalam kompartemen. Tidak ada yang menyapanya, orang-orang yang melihatnya hanya bisa berbisik-bisik dan menunjuk-nunjuknya, tidak ada yang berani menghampirinya, mungkin keputusan Esmeralda benar, tentang ancaman akan membawa orang yang mendekatinya tanpa izin dan mengganggu personal space-nya ke Azkaban.

Dia duduk di kompartemen kosong, mengambil buku dan membacanya dalam diam. Setelah merasakan kereta api mulai berjalan, Esmeralda memfokuskan dirinya untuk melatih transfigurasi miliknya.

Sebuah ketukan membuatnya mengangkat kepala, menatap remaja berambut coklat tengah tersenyum, remaja tersebut membuka pintu, dan senyumnya ceria,

"Esme!"

Cedric Diggory sangat ceria, apalagi tangannya memegang ssbuah tas kuning, Esmeralda menatap remaja itu dalam diam,

"apa kau merindukanku?!" tanya Cedric dengan bersemangat, Esmeralda merasakan kepalanya pusing melihat Cedric yang ceria seperti matahari pagi, sangat kontras dengannya,

"bisakah kau diam? Ini masih pagi."

"pagi?" Cedric menatap Esmeralda tak percaya, seolah-olah gadis itu menumbuhkan dua kepala, "ini sudah jam 11 lebih, Esme!"

Esmeralda memutar matanya, lalu berfokus pada buku yang ada di tangannya. Tak lama dia merasakan seseorang menoel-noel pipi kirinya, dia menatap Cedric datar, lalu duduk menjauh dari remaja itu, tapi Cedric tetap keukeh, dia malah mendekati gadis kecil yang menurutnya imut seperti kucing tersebut,

"aku butuh bantuan..." ucap Cedric tiba-tiba, Esmeralda menghela napas kasar,

"apa?"

Cedric berbinar mendengar Esmeralda menanggapi dirinya, dia tersenyum puas, "aku dengar kau mendapatkan free pass dari Professor Snape untuk kelas ramuan?"

"iya," Esmeralda mengangguk, alisnya terangkat melihat Cedric yang tersenyum ceria,

"jadi kau bisa bantu aku soal ramuan?"

"mengapa?" tanya Esmeralda bingung, karena setahunya, Cedric adalah salah satu murid terpintar seangkatannya, bahkan dia dikatakan sebagai 'The Golden Boy' dari Hufflepuff. Cedric memberikannya senyuman yang terlihat seperti ringisan,

"well, aku mendapatkan A di ramuan dan kata Professor Sprout jika aku tidak mendapatkan at least, EE di ramuan, aku akan dikeluarkan dari tim Quidditch."

Esmeralda menatap Cedric, "lalu, dengan apa kau akan membayarku?" tanyanya, tiba-tiba masuk ke mode Slytherin, Cedric memberikannya cengiran kuda,

"aku akan membantumu dalam transfigurasi! Asal kau tahu saja, aku adalah murid kelas transfigurasi yang paling disayangi Professor Mcgonnagall!" Esmeralda terlihat tidak percaya dengan perkataan Cedric, pasalnya sejauh dia melihat Minerva Mcgonnagall, dia tidak pernah menyukai murid lain selain murid dari Asramanya sendiri, yaitu Gryffindor, "aku bersumpah kalau itu benar, Esme!" sambung Cedric saat melihat tatapan curiga dari mata gadis Slytherin tersebut, Esmeralda mengangguk pelan,

"baiklah." jawabnya, Cedric tersenyum senang, kedua tangannya diangkat ingin mencubit kedua sisi pipi Esmeralda tapi berhenti saat melihat tatapan dingin gadis itu, dia menurunkan tangannya dengan awkward dan memberikan Esmeralda cengiran, lalu membuka buku ramuannya sendiri dan mulai membacanya.

Esmeralda menatap Cedric yang duduk diam di sisinya, "kau tidak pergi untuk melakukan tugas prefek?" tanyanya, Cedric terlihat terkejut karena ini pertama kalinya Esmeralda membuka pembicaraan keduanya, dia menyunggingkan senyum cerah yang membuat Esmeralda sedikit kewalahan,

"darimana kau tahu kalau aku seorang Prefek?" tanya Cedric kembali, tak menjawab pertanyaan Esmeralda, gadis itu memutar matamya lalu menunjuk pin yang dikaitkan di depan jubah Cedric, remaja itu terlihat memberikan cengiran pada Esmeralda, lalu berdiri, "kalau begitu aku pergi dulu, Esme! Sampai jumpa!"

Saat Cedric pergi dari kompartemennya, barulah Esmeralda menarik napas lega, Cedric terlalu Ekstrovert untuk dirinya yang Introvert, apalagi dia harus bersosialisasi dengan Cedric yang memiliki sifat secerah matahari pagi, Esmeralda merasa energinya terkuras habis.

***

Cedric Diggory adalah sebuah Enigma, Esmeralda berpikir, remaja itu begitu sangat bersemangat, dan penuh dengan rasa percaya diri serta keinginan yang kuat, Esmeralda tidak perlu melihat masa depan untuk tahu kalau Cedric Diggory akan mempunyai masa depan yang cerah, dan Esmeralda berharap kalau Cedric bisa mendapatkan itu semua.

Ia duduk dengan bosan di meja Slytherin. Para anggota Court, minus Arnold Travers karena dia sudah lulus tahun lalu, Esmeralda sedikit pusing mengingat dia harus memilih murid lain sebagai Head of The Council nantinya. Magnus, topi tua tersebut bernyanyi bersama para murid lain, Esmeralda bisa mendengar suara Dumbledore yang bersemangat dari kursi para guru dan suara kembar Weasley yang dibuat sangat sangat lambat. Setelah selesai semua orang bertepuk tangan meriah minus para Slytherin yang hanya bertepuk tangan karena kewajiban.

Professor Dumbledore memberi kata sambutan seperti biasa, Esmeralda tidak memperdulikan hal itu, apalagi melihat Potter dan sahabatnya, Weasley yang muncul dengan keadaan yang sangat kacau, rambut keduanya acak-acakan dan pakaian mereka sobek. Tatapannya beralih ke Hufflepuff dimana Cedric melambai padanya dengan semangat membuat Esmeralda merengut, dan fokus pada murid baru yang akan di sortir, sejujurnya dia kelaparan sekarang.

Murid asrama Slytherin bertepuk tangan sopan saat topi tersebut berteriak 'Slytherin'. Esmeralda merasa sedikit kasihan pada anak-anak yang masuk Slytherin, mimpi mereka sangat besar, mereka terlihat sangat senang saat masuk kesini, tapi mereka tidak tahu bahwa ini adalah kali terakhir mereka akan tersenyum lebar kepada orang lain diluar asrama Slytherin. Asrama Slytherin dan penghuninya terlalu di diskriminasi di Hogwarts, Asrama lain selalu menganggap kalau Slytherin adalah kumpulan orang-orang jahat, bahkan bukan murid saja, hampir semua Professor memandang mereka demikian, maka dari itu Slytherin membuat aturan untuk selalu menampilkan House Unity di depan umum dan akan selalu saling melindungi karena tidak akan ada yang melindungi mereka selain mereka sendiri, mereka bersama melawan setiap perkataan kasar dan bullying atau pilih kasih yang mereka terima, kebanyakan dari mereka sebelum datang ke Hogwarts memiliki banyak sekali teman bermain, tapi saat topi usang itu meneriakan Slytherin, pertemanan mereka pun hancur seketika. 

"Luna Lovegood!" suara Professor Mcgonnagall terdengar, Esmeralda mengangkat kepalanya dan tatapannya menangkat seorang gadis berambut pirang kotor dan mata opal berwarna biru cerah. Memakai anting lobak dan sepatunya tertukar,

"Ravenclaw!"

Esmeralda terus menatap gadis Lovegood itu, dan saat dia mengangkat kepalanya, mata keduanya bertemu, Luna memberikan senyuman ceria dan lambaian tangan padanya, Esmeralda terkekeh kecil,

"senang bertemu denganmu lagi, Moon."

Aere Perennius (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang