Yoon Jaehyuk namanya. Teman sekelas Changuk sekaligus tetangga sebelah rumahnya. Rumah Jaehyuk selalu mereka datangi nyaris setiap hari jika Yunseong mengajar.
Benar, Yunseong menitipkan anak-anaknya di rumah Jaehyuk.
Hari itu, Yunseong pulang lebih cepat karena anak-anak kelas sebelas sedang ujian. Seluruh adik-adiknya di jemput pulang oleh Yunseong, kecuali Hyeop yang masih ada les seusai sekolah.
Changuk tidak langsung pulang. Ia bilang ingin bermain dengan Jaehyuk terlebih dahulu. Yunseong mengiyakan dan memintanya pulang jika sudah pukul lima sore.
"Mau dengar cerita gak?"
Changuk mendekat pada Jaehyuk, "Cerita apa?"
Kawan sekelas Changuk itu menatuh toples berisi keripik pisangnya, lalu menatap Changuk dengan serius.
"Rumah kamu itu serem, lho. Dulu, penghuni lama rumah itu, katanya sering di teror hantu. Ada yang mengganggu, ada yang memang iseng mengajak main."
"Cuma katanya, kok," sanggah Changuk.
Jaehyuk berdecak, "Itu nyata, tahu! Kakakku, Kak Heeseung temenan sama anak laki-laki di rumah sebelah. Namanya Hueningkai kalo gak salah. Aku juga temenan sama adiknya, Bahiyyih. Dua-duanya sering cerita ke kita kalo mereka di teror. Yang paling sering itu, cermin dekat dapur. Tiap mereka ngaca di sana pas jam enam, mau sore atau pagi, bayangan mereka keliatan lebih pucat dan gak bergerak sama sekali."
"Salah liat aja kali," Changuk kembali menyangkal. Bukannya apa, ia hanya tidak mau takut dengan rumahnya sendiri.
"Beneran! Kalo gak percaya, kamu coba aja sendiri," balas Jaehyuk kesal. Temannya ini kok tidak mau percaya, ya?
"Kalo misalnya benar, kenapa gak dilepas aja cerminnya?"
"Itu dia, mereka gak berani. Takut semakin di ganggu," jawab Jaehyuk. "Kamu coba aja nanti jam enam sore ngaca di sana. Semoga bisa tidur malam ini, ya."
Changuk hanya mengangkat bahu tak acuh. Meski takut, ia tetap berusaha berpikiran positif. Ia akan membuktikan jika ucapan Jaehyuk salah.
Pukul enam sore.
Begitu yang ditunjuk jarum panjang jam dinding.
Changuk menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Perlahan, ia bangkit menuju dapur; tempat cermin itu berada.
Tidak begitu takut karena ruang tengah ramai dengan tawa adik-adik dan Yunseong yang masih berkutat dengan alat-alat masak di dapur.
Changuk menatap cermin. Ia hanya diam tak melakukan apapun. Changuk bingung, ia ingin menggerakkan tubuh tapi takut ucapan Jaehyuk benar.
Bayangannya di cermin memang terlihat lebih pucat. Dan parahnya tidak terlihat bernafas sedikitpun. Itu membuat Changuk semakin ragu.
"Ragu, ya?"
Changuk tersentak.
Bayangannya bicara dan menyeringai!
Anak itu lekas berlari menuju ruang tengah. Memeluk Hyeop dengan tangan gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Voorval | DRIPPIN
TerrorKejadian-kejadian aneh yang di alami Yunseong dan keenam anaknya. ART-TEMIS, 2021.