xvii. dug, dug, dug.

78 26 7
                                    

Dongyun tidak bohong. Ia benar-benar mendengar suara sesuatu dibenturkan dari kamar Yunseong. Tapi, Junho dan Minseo tidak percaya dengannya karena jelas-jelas kamar Yunseong kosong---si pemilik kamar sedang membagikan rapor di sekolah. Kedua saudara kembarnya itu lanjut bermain mobil-mobilan di lantai dekat kasur Hyeop.

Dug!

Dug!

Dug!

Anak ketiga Yunseong itu menepuk pelan bahu Junho yang duduk dekat kakinya, "Denger gak, Jun?"

"Denger apa, sih," Junho menyahut cepat dengan wajah tidak senang, "Gak usah aneh-aneh, Yun. Kamar papa gak ada orang, tau."

"Itu loh, suara dug dug. Aku denger lagi, dari kamar papa," ucap Dongyun lagi.

Junho memajukan bibirnya kesal, Dongyun yang melihatnya ikut kesal karena wajah kembarannya mirip bebek. "Kamar papa kosong. Sana cek aja kalo gak percaya!"

"Apa nih cek-cek kamar papa?" Hyeop yang baru kembali membeli jus langsung menimpali ucapan samg adik.

Dongyun baru mau berucap lagi, tapi kembaran yang satunya menyambar kresek isi empat jus yang dibawa Hyeop, "Jus Minseo yang mana?"

"Ih, Minseo!" Anak itu menatap sang kembaran dengan tatapan sebal. Kemudian merampas kresek itu dari tangan Minseo. Dongyun hafal kesukaan Minseo adalah jus jambu, jadi ia mengambil kemasan berisi cairan merah muda. Ia juga mengambilkan jus mangga untuk Junho dan jus alpukat untuk Hyeop dan dirinya. Lalu, anak itu menatap Hyeop untuk membalas ucapan sang kakak tadi.

"Ada suara dug dug gitu, Kak, dari kamar papa. Tapi kata Junho, kamar papa kosong."

"Masa, sih?" Hyeop mengernyit bingung. Lantas, kakak dari tiga anak kembar itu teringat kejadian beberapa bulan yang lalu, lalu berdecak tidak suka.

Kenapa harus ganggu adik-adik aku, sih? Dasar setan jelek!

"Udah biarin aja. Itu cuma ulah makhluk kurang perhatian."

[✓] Voorval | DRIPPINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang