Minseo terus merengek saat merasa mengantuk. Yunseong menghela nafas, kegiatan mencuci piringnya belum selesai, "Sebentar, ya. Junho! Ajak Minseo makan bareng sini."
Yang dipanggil menurut, mendekat ke arah sang Ayah dan kembarannya yang terus merengek. Junho menyeret Minseo untuk di ajak makan biskuit bersama.
Yunseong mengacungkan jempol pada Junho, yang dibalas senyuman lucu sang anak.
Terkekeh sejenak, Yunseong melanjutkan pekerjaannya; mencuci piring.
"Aaaa~" Minseo kecil menyodorkan sepotong biskuit pada Hyeop yang sibuk belajar karena besok masuk sekolah. Hyeop senang, ia membuka mulutnya.
"Um! Enak!" Minseo segera memasukkan biskuitnya pada mulutnya. Hyeop tersenyum paksa. Tidak apa, ini biasa terjadi.
Dongyun cekikikan melihat wajah Hyeop lalu bertos ria dengan Junho.
Hyeop menatap keduanya. Ternyata kali ini ide Dongyun dan Junho. Si anak sulung Yunseong merapikan buku-bukunya lalu pergi menuju dua kembar itu. Menggelitik mereka sampai Yunseong kembali dari arah dapur.
"Anak-anak, waktunya tidur!" seru Yunseong. Ayah enam anak itu menggendong si bungsu yang matanya terlihat sisa lima watt.
Usai menidurkan Alex, Yunseong melakukan rutinitas mencium dahi sebelum tidur dan mengucapkan selamat malam pada anak-anaknya.
Hari ini hari yang melelahkan untuk Yunseong. Ia sibuk membersihkan rumah seorang diri.
Pria itu naik ke atas kasur, tidur dengan posisi menyamping.
"Dulu waktu kamu masih hidup, kita selalu ngobrol banyak hal sebelum tidur," gumam Yunseong. Ia teringat mendiang istrinya, Heeyoung.
Kejadian tadi pagi sedikit tidak masuk akal. Tapi Yunseong tidak mempersalahkannya karena anak-anaknya tetap aktif seperti biasa.
Yunseong memejamkan mata. Namun tidak lama sebab merasa sesuatu terjatuh ke atas wajahnya.
"Rambut?" gumam Yunseong.
Yunseong kira itu hanya rambutnya yang rontok. Namun saat ditarik, rambut itu sangat panjang. Tidak ada yang memiliki rambut sepanjang itu di rumah.
Ia mengabaikannya lalu mencoba tidur kendati berbagai pikiran buruk menghampiri.
Yunseong kembali merasakan sesuatu jatuh. Ia membuka mata.
Lagi, tapi kali ini berbentuk gumpalan.
Pria itu kesal, ia bangun lalu mengedarkan pandangannya, "Siapa, sih?"
Kosong. Hanya ada dirinya di dalam kamar.
Baru saja Yunseong ingin kembali tiduran, helai-helai rambut jatuh lagi.
Jika jatuh, itu pasti dari atas. Perlahan, Yunseong mendongakkan kepalanya.
Belum sempurna kepalanya didongakkan, ujung matanya melihat sesuatu. Yunseong berlari ke kamar anak-anak. Berniat tidur di sana untuk malam ini.
Wanita berbaju putih di langit-langit kamar membuatnya takut dengan rambut menjuntai ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Voorval | DRIPPIN
TerrorKejadian-kejadian aneh yang di alami Yunseong dan keenam anaknya. ART-TEMIS, 2021.