"S-sepuluh ...."
Hitungan selesai. Changuk membekap mulutnya sendiri sembari mendekap Dongyun. Ia terpisah dengan Hyeop dan Alex karena Hyeop berniat memberikan Alex pada Yunseong agar lebih aman. Sepertinya tanpa sadar mereka berpencar menjadi 2-2-3 per kelompok.
Dongyun juga berusaha keras menahan tangis. Ia takut. Ia hanya bisa percaya Changuk melindunginya sekarang.
Di sisi lain, Yunseong membawa Alex bersamanya. Bersembunyi di dalam lemari. Yunseong beruntung karena Alex tidak merengek atau menangis.
Sisanya adalah Hyeop, Junho, dan Minseo. Ketiganya kompak bersembunyi di kamar mandi.
Hyeop membuka tutup ventilasi dengan naik ke atas kloset. Kamar mandi lantai bawah langsung berbatasan dengan halaman, jadi ia berencana untuk pergi keluar rumah.
"K-Kak, Junho takut." Junho meremat bajunya sendiri, kepalanya menunduk menahan tangis.
Minseo berinisiatif menenangkan kembarannya. "Gak apa-apa. Ada Kak Hyeop disini."
Trak!
Ventilasi sudah terbuka. Hyeop menjatuhkan benda besi itu ke lantai dan menghasilkan suara keras.
"A-Ada ... seseorang ... d-di sa-sana ...?"
Ketiganya kompak menahan napas.
Sial, Hyeop lupa jika besi itu akan mengeluarkan suara besar jika berbenturan dengan sesuatu yang keras.
"Naik sini!" bisik Hyeop, kemudian menarik tangan Junho. Ia berniat mengeluarkan adik-adiknya dari kamar mandi lebih dulu.
Junho menurut. Ia naik ke atas kloset dan berjuang melewati lubang ventilasi yang tidak begitu besar. Untung saja tubuhnya kecil, jadi Junho bisa melewatinya dengan mudah.
Setelah memastikan Junho aman, Hyeop menarik Minseo. Membantunya sama seperti membantu Junho. Tangannya sudah berkeringat dingin. Hyeop bisa mendengar suara langkah mendekat dari luar pintu.
"Kak, baju Minseo ngangkut." Minseo sudah menangis ketakutan.
Hyeop merobeknya. "Cepet, susul Junho!"
Pintu kamar mandi dibuka secara perlahan. Sedangkan Minseo masih berusaha melewati lubang itu. Di luar, Junho bersiap untuk membantu Minseo turun dari lubang.
"K-ketemu ...!"
Hantu itu tersenyum lebar. Ia mengangkat pisau ditangannya tinggi-tinggi, bersiap untuk menusuk Hyeop.
Hyeop menelan ludah. Kakinya terasa lemas dan tidak bisa digerakkan. Minseo dan Junho diluar sudah berteriak memanggil-manggil namanya.
"Satu orang ketemu ...!"
Dan jleb!
Darah mengucur deras dari luka itu.
Hyeop kehilangan suaranya. Ia tidak bisa teriak meski merasakan sakit yang luar biasa pada bahunya.
Jleb!
Sekali lagi pisau itu menembus kulitnya.
Sekali, dua kali, tiga kali, hingga empat puluh kali dan Hyeop kehilangan nyawanya begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Voorval | DRIPPIN
HororKejadian-kejadian aneh yang di alami Yunseong dan keenam anaknya. ART-TEMIS, 2021.