xv. pojok kamar.

80 28 6
                                    

Yunseong bingung, Alex sedari tadi menangis saat memasuki kamar. Anak itu tenang saat Yunseong menggendong keluar kamar, tapi kembali menangis saat masuk kamar.

"Cup cup cup, anakku, anak baik, kamu kenapa, Nak?"

Yunseong benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Alex benar-benar rewel dari tadi. Untung saja kakak-kakaknya asyik bermain di rumah sebelah.

Akhirnya, pria itu membawa Alex keluar kamar. Menggendongnya di ruang tengah, lalu anak bungsunya mulai tenang dan tertidur.

Lima belas menit kemudian, anak-anaknya yang lain pulang. Yunseong yang masih menggendong Alex menatap jam dinding. Pukul 4, pantas mereka sudah pulang.

"Alex kenapa, Pa?" tanya si sulung setelah mencium tangan sang Ayah.

"Nangis terus daritadi. Papa juga gak tau kenapa."

"Badannya gak enak mungkin Pa," tebak Hyeop.

Yunseong mengangguk, "Iya kali ya."

Malam harinya, anak-anak pergi ke kamar. Alex dibiarkan tidur di kamar Yunseong karena takut menangis lagi.

"Pa," panggil Junho.

"Kenapa, Nak?"

Anak itu menunjuk pojok ruangan, "Tante itu siapa?"

Yunseong menatap ke arah yang ditunjuk Junho, tapi tak menemukan apapun. Ia menelan ludah, "Anak-anak, mau tidur di kamar Papa enggak?"

Hyeop dan Changuk bertatapan lalu lekas mengangguk.

[✓] Voorval | DRIPPINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang