Alex menarik rambut Hyeop yang sedang belajar hingga sang Kakak menjerit kesakitan.
"Duh, nakal ya!" dumel Hyeop sebal. Rangkumannya jadi tercoret panjang oleh pulpen.
Yang lebih muda cekikikan, lalu memukul-mukul punggung Hyeop menggunakan penggaris. Lagi-lagi Hyeop menjerit.
"Papa! Alex nakal! Hyeop dipukul-pukul! Tadi malah dijambak!"
"Ajak main aja gih! Papa masih nyuci baju!"
Anak sulung Yunseong mendengus kesal. Lagi asyik merangkum malah di suruh mengajak adiknya bermain.
Tapi, Hyeop tidak punya pilihan. Daripada Alex mencari perhatian dengan cara seperti itu, lebih baik ia ladeni saja.
Adik-adiknya yang lain sibuk memakan gorengan yang Yunseong buat, tak peduli dengan sang Kakak yang kelimpungan mengatasi Alex yang hiperaktif. Kecuali Changuk yang sedang mengganti pakaiannya di kamar sehabis bermain bersama Jaehyuk---penghuni rumah sebelah.
"Aduh, dek! Jangan ke tangga!" pekik Hyeop. Anak berusia sebelas tahun tersebut berlari kecil untuk menarik Alex menjauh dari tangga.
Untungnya, Changuk tak lama turun membantu Hyeop untuk memindahkan Alex. Di salah satu tangannya terdapat ponsel milik Yunseong yang menerima panggilan masuk.
"Ada yang telepon?"
Changuk mengangguk, "Papa! Ini ada yang nelepon!"
"Siapa, Nak!?" sahut Yunseong dari belakang sana.
"Haruto!"
Sempat bingung siapa Haruto, beberapa saat kemudian Yunseong menghampiri si putra kedua. Bergegas mengambil alih ponsel yang ia pegang dan mengangkat teleponnya.
Rupanya itu Haruto muridnya.
"Kenapa, Ru?"
"Hehe, anu, Pak. Saya mau minta tolong."
"Iya? Minta tolong apa?"
"Hm.. anu, rumah bapak di perumahan Dreamin, 'kan, ya? Saya minta tolong, telepon ibu saya, suruh ke perempatan dekat kebun sana. Sekalian saya mau minta maaf juga ke bapak."
"Ah iya, nanti saya telepon. Ada apa, Ru? Kamu anak baik, gak punya salah sama saya. Kenapa minta maaf," balas Yunseong sambil mengernyit bingung.
"Pokoknya saya mau minta maaf aja sama bapak."
"Iya iya, saya maafkan. Bisa saya tutup teleponnya? Mau telepon ibu kamu."
"Tolong ya, Pak ..."
Tutt
Panggilan terputus secara sepihak.
Yunseong menatap riwayat panggilan Haruto dengan tatapan aneh. Dia bisa menghubungi gurunya tapi tidak bisa menghubungi ibunya?
Tak ambil pusing, Yunseong segera pergi ke aplikasi berinisial WA untuk menyampaikan pesan Haruto.
Namun, grup chat paling atas mengalihkan perhatiannya.
Perkumpulan Bapak-bapak Kece
Yeonjun
|Pak @Yunseong
|Siswa Pak Yunseong,watanabe Haruto
meninggalJihoon
|Beneran Pak?Yeonjun
|Mana ada saya bohong pakYunseong
Meninggal kenapa?|Yeonjun
|Mamanya nelpon saya,,katanya di
bunuh
|Ditemuin barusan di perempatan
kebun perumahan Pak Yunseong
tinggalYunseong
Tadi anaknya nelepon saya...|Juyeon
|Koq bisa pak??Yeonjun
|Waduh..ini jadi serem ya....Yunseong merinding.
Ia menatap anak-anaknya, "Malam ini Papa tidur bareng kalian boleh, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Voorval | DRIPPIN
HororKejadian-kejadian aneh yang di alami Yunseong dan keenam anaknya. ART-TEMIS, 2021.