27. Menuju Ujian Akhir

217 65 0
                                    

Halo semuanya.

Maafkan keterlambatan saya. Sebenarnya saya hendak meng-upload sejak semalam. Namun ada sedikit masalah pada aplikasi Wattpad sehingga saya baru bisa masuk pagi ini.

Selamat menikmati ceritanya.

***

[Kairo, 28 Maret 2017]

Hari-hari di Mesir berlalu begitu cepat tanpa terasa. Baru awal tahun kemarin Arka dan seluruh mahasiswa yang berkuliah di Al-Azhar menyelesaikan ujian awal tahun, kini sudah harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir tahun.

Perasaan tersebut sepertinya wajar jika mengingat kalau pendidikan di Mesir dalam satu tahunnya hanya kurang dari sembilan bulan saja. Jika menghitung rentang ujian yang hampir dua bulan setiap tahunnya, maka pembelajaran tiap semester hanya tiga setengah bulan. Waktu yang sebenarnya sangat singkat bagi mereka yang tahu banyaknya mutiara tersembunyi yang terkandung di dalam diktat kuliah.

Arka sendiri sudah beberapa kali mengulang rekaman dosen saat di kuliah dan membaca diktat dari depan hingga belakang. Sekarang dia sedang sibuk membuat ringkasan agar pelajaran yang dia baca lebih terpetakan. Hal tersebut sangat membantunya dalam menghafal.

Berbeda dengan Arka, Faiz tidak membuat ringkasan, melainkan menghafalkan diktat secara menyeluruh. Cara seseorang menghadapi diktat perkuliahan memang berbeda-beda, tergantung dari pengalaman yang mereka hadapi. Pada suatu waktu, mereka akan menemukan metode yang cocok untuk masing-masing, yang mungkin aneh bagi orang lain.

Di samping belajar dan menelaah diktat, Arka juga diminta untuk menjadi pemateri dalam belajar bersama yang diselenggarakan oleh teman satu kelasnya di akidah filsafat. Cara Arka mengajar dianggap baik dan mudah dicerna sehingga mereka senang sekali ketika Arka menyanggupi permintaan tersebut.

Arka sendiri juga tidak keberatan karena dia merasa ilmu memiliki karakteristik yang unik. Tidak seperti harta yang ketika dikeluarkan maka jumlahnya akan semakin sedikit. Ilmu justru akan bertambah dan semakin banyak ketika dia disebarkan pada orang lain.

"Jadi yang dimaksud westernisasi menurut buku ini sedikit berbeda dengan yang kita temui di buku lain?" tanya salah seorang teman Arka yang bernama Wafi. Arka dan teman-temannya tengah belajar bersama di salah satu rumah di kawasan Hay Sadis. Hari ini mereka tengah membahas pelajaran mengenai aliran keagamaan dan pemikiran.

Pelajaran tersebut sudah mereka pelajari semenjak awal perkuliahan mereka. Awalnya membahas seputar pengertian dan sejarah, kemudian membahas aliran keagamaan dan pemikiran di dalam islam. Di tahun terakhir mereka mempelajari aliran pemikiran dari luar islam seperti marxisme, komunisme dan westernisasi.

"Benar sekali." Tukas Arka. "Untuk westernisasi di buku ini, penulis mengartikan bahwa itu adalah gerakan untuk menguasai nilai-nilai, adat, pengetahuan negara-negara berkembang dan menggantinya dengan sesuatu yang berasal dari dunia barat."

"Sedangkan menurut buku lain?"

"Beberapa mengartikannya sebagai gaya hidup yang berorientasi kepada budaya barat tanpa adanya proses penyeleksian." Arka menjelaskan secara perlahan agar teman-temannya mudah mencerna.

Wafi sendiri manggut-manggut sembari memberikan garis di kata-kata yang penting agar menjadi titik fokusnya dalam menghafal. Setelah selesai menggaris, dia melakukan peregangan ringan. "Kenapa sih kita harus mempelajari hal-hal seperti ini selama bertahun-tahun."

"Kamu serius bertanya seperti itu?" tanya Arka.

"Iya." Wafi menjawab tanpa beban. "Bukankah kita sudah mempelajari kalau tatanan yang islam berikan sudah sempurna?"

Kairo Ketika TertidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang