"Hai Beomgyu, bertemu lagi," sapa sosok jangkung yang membawa beberapa bungkus roti ditangannya.
Beomgyu menoleh, agak terkejut karena bertemu di tempat yang sama lagi. Kedua sudut bibirnya terangkat tinggi, menjadikan matanya agak membentuk bulan sabit.
"Lain kali bertemunya jangan ditempat yang sama, membosankan," setelah mengucapkannya Beomgyu langsung tertawa. Tawa itu terasa menyejukkan hati, bahkan mampu menularkan kepada orang yang berada di sekitarnya.
"Gyu, boleh minta nomor telponmu?" tanya si jangkung atau bisa di panggil Soobin dengan malu-malu. Beomgyu tersenyum teduh sembari meraih ponsel yang diulurkan ke depan wajahnya. Ia mengetik sembari tersenyum.
Entah mengapa terasa nyaman setiap kali bertemu Soobin. Tak bisa dipungkiri senyuman yang ia berikan benar-benar tulus, bukan senyuman palsu yang selama ini ia tunjukan selama berada di rumah.
Keduanya berbincang cukup lama sampai salah satunya pamit untuk menghadiri kelas.
Selesai kelas Beomgyu duduk di taman kampus. Ia dan Soobin sudah berjanji untuk mampir ke sebuah cafetaria terdekat seusai mata kuliah terakhir. Karena Beomgyu yang selesai lebih dulu, oleh karenanya ia yang menunggu.
Tak membutuhkan waktu yang lama, karena sekitar tujuh menitan sosok Soobin sudah terlihat berjalan mendekat. Keduanya saling melempar senyuman.
Keduanya berjalan berdampingan menuju cafe yang jaraknya cukup dekat dengan kampus. Keduanya semakin akrab. Bahkan kini sudah menceritakan banyak hal random. Beomgyu nyaman, begitupun dengan Soobin.
"Aku ingin ice cream vanila."
"Aku mau yang mint choco."
Mendengar pesanan Soobin membuat Beomgyu menunjukkan ekspresi yang aneh. Soobin menyadarinya dan terkekeh pelan.
"Kenapa? Enak loh."
Si manis menggeleng. Ia sangat membenci mint choco. Tapi ia jadi teringat pengalaman pertamanya memakan ice cream rasa mint choco, saat itu rasanya sangat manis, tapi saat Beomgyu semakin dewasa ia menyadari bahwa sejak awal dirinya memang tak menyukai rasa tersebut. Namun tetap memaksa untuk memakannya dan berpura-pura bahwa rasanya enak.
"Cih," Beomgyu menyisir surai ke belakang dengan jemarinya. Salah satu sudut bibirnya terangkat.
"Kenapa Gyu?"
Beomgyu menyadari baru saja ia memikirkan hal lain dihadapan teman baiknya, kemudian menoleh ke depan, tepat pada wajah Soobin. Menggeleng pelan sebagai jawaban.
Keduanya kembali berbincang sekilas sampai pesanan mereka datang.
---
"Hyunie! Beomie mau esklim," bocah yang berada di tingkat sekolah dasar itu merengek kepada orang disampingnya ketika mereka berjalan melewati sebuah kedai ice cream.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMI || TaeGyu ☑️
Fanfiction"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?" _...